1 ) Wamendiknas: Satu Juta Lulusan PT Menganggur
Minggu, 21 November 2010 03:54 WIB
Pangkalpinang (ANTARA News) – Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Prof Dr Fasli Jalal, mengemukan, lebih dari satu juta orang lulusan perguruan tinggi menjadi pengangguran karena mutu pendidikan masih kurang. “Lebih dari satu juta orang lulusan perguruan tinggi baik program Diploma dan Strata 1 tidak bekerja atau menganggur, karena cenderung memperhatikan kuantitas dibanding kualitas atau mutu pendidikan,” katanya di Pangkalpinang, Sabtu. Justeru itu, kata dia, pendidikan ke depan tidak hanya memperhatikan kuantitas saja tetapi juga harus memperhatikan kualitas dan mutunya. “Di sejumlah negara di dunia, kesejahteraan dan pendapatan per kapita masyarakatnya meningkatkan karena pendidikan berorientasi kepada kualitas dan mutu,” ujarnya. Menurut dia, rata-rata masa pendidikan di Indonesia cukup tinggi dibanding dengan sejumlah negara di dunia namun pendapatan dan kesejahteraannya relatif rendah.

…dst

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/1290286457/wamendiknas-satu-juta-lulusan-pt-menganggur

>>>

2 ) 2012, Jutaan Sarjana jadi Pengangguran
http://www.jpnn.com/read/2010/11/21/77574/2012,-Jutaan-Sarjana-jadi-Pengangguran-

Minggu, 21 November 2010 , 02:32:00
PADANG – Angka pengangguran mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Berdasarkan grafik data Direktorat Pendidikan Tinggi, angka pengangguran Sarjana (S1) pada Februari 2007 lalu tercatat sebanyak 409.900 orang. Namun di tahun 2008, angka itu bertambah jadi 626.200 orang. Sosiolog yang juga guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sosiolog Universitas Andalas (unand) Padang, Damsar, menyatakan, jika setiap tahun kenaikan rata-rata 216.300, maka pada Februari 2012 ada lebih dari sejuta penganggur terdidik. Itu belum ditambah lulusan diploma yang menganggur. Dalam rentang waktu 2007-2010 saja, tercatat peningkatan 519.900 orang atau naik sekitar 57%. Angka pengangguran tidak hanya disumbang oleh masyarakat yang memiliki pendidikan rendah, tapi tak jarang juga banyak pengangguran terdidik yang kesulitan memperoleh pekerjaan sehingga menjadi beban bagi negara. Indeks Presrasi Akademik (IPK) nyatanya tidak begitu berpengaruh, jika tidak memiliki keahlian khusus yang menjadi faktor penarik bagi perusahaan untuk merekrutnya.

…dst

3 ) Paramadina Buka Beasiswa S-2 bagi Jurnalis
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/365296/38/

Sunday, 21 November 2010
JAKARTA (SINDO) – Universitas Paramadina kembali membuka kesempatan beasiswa pascasarjana (S-2) bagi para jurnalis.Bekerja sama dengan Medco Foundation,melalui program Paramadina-Medco Fellowship for Journalist beasiswa S-2 dibuka untuk lima program master:
Komunikasi Politik,Komunikasi Korporat, Diplomacy and Strategic International Policies, Strategic Finance, serta Bisnis dan Keuangan Islam. “Seperti semester lalu, semester ini Paramadina akan memberikan 10 beasiswa,” kata Christiani Ajeng, supervisor humas Paramadina di Jakarta kemarin.”Deadline pendaftaran beasiswa ini adalah akhir Desember 2010, sedangkan pendaftaran melalui jalur nonbeasiswa akan dibuka hingga pertengahan Januari 2011,”imbuhnya.
Program Beasiswa S-2 dari Paramadina bagi para jurnalis merupakan komitmen universitas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan sebagai penghargaan kepada para jurnalis yang telah berperan sebagai “the silent guru”dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. “Ini merupakan kebanggaan bagi Medco Foundation untuk turut mencerdaskan bangsa melalui program beasiswa yang dikelola oleh Paramadina,” kata Yani Panigoro, pimpinan Medco Foundation saat penandatanganan MoU dengan Paramadina beberapa waktu lalu.

…dst

4 ) INTEGRASI UN-SNMPTN
PTN Jangan Hanya Cari yang Pintar….
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/20/11290916/PTN.Jangan.Hanya.Cari.yang.Pintar….

Sabtu, 20 November 2010 | 11:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah masih terus berupaya agar ujian nasional (UN) SMA/SMK/MA tetap bisa terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. PTN diminta jangan hanya mau menjaring anak-anak yang sangat pintar, karena hal itu akan berdampak pada jenjang pendidikan di bawahnya. “Nanti sejak TK, anak sudah didorong jago membaca dan menghitung karena anak-anak sangat pintar saja yang bisa kuliah. Kasihan, anak-anak nanti digenjot les sejak kecil. Kita tidak ingin pendidikan kita seperti itu,” jelas kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010). Menurut Nuh, PTN mesti memahami kompetensi maksimum lulusan SMA sederajat saat ini. Justru, perguruan tinggi harus membantu mahasiswa baru mereka dengan memaksimalkan proses pembelajaran selama kuliah.
Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, menambahkan, kajian untuk mencari sambungan antara UN dan SNMPTN terus dilakukan. Yang dilihat supaya soal-soal tidak tumpang tindih. “Lagi dicari tes yang paling pas,” kata Djoko. Menurut Djoko, perguruan tinggi memang menjaring kelompok yang terbaik untuk melihat potensi mereka untuk menyelesaikan kuliah dengan baik. Selain itu, juga potensi untuk mampu melanjutkan ke program pascasarjana.
Elin Driana, Koordinator Education Forum, mengatakan, pemerintah tidak bisa asal mengintegrasikan UN-SNMPTN tanpa kajian yang jelas. “Jangan sampai siswa yang dikorbankan,” kata Elin. (ELN)

>>>

5 ) Integrasi UN-SNMPTN Terus “Dijodohkan”
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/20/11095951/Integrasi.UN.SNMPTN.Terus..quot.Dijodohkan.quot.

Sabtu, 20 November 2010 | 11:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah masih terus berupaya agar ujian nasional (UN) SMA/SMK/MA tetap bisa terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Untuk itu, pemerintah bersama DPR akan segera memutuskan bentuk baru pelaksanaan ujian nasional tahun 2011. “Ujian nasional tahun 2011 tetap dilaksanakan. Anggarannya sudah ada. Cuma, bentuknya masih dalam pembahasan pemerintah dan DPR. Baru akan diumumkan kepada khalayak jika sudah ketuk palu dengan bentuk UN 2011,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010).

…dst

6 ) UJIAN NASIONAL
Kata Mendiknas, Lulus PTN Pasti Lulus UN
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/19/20192245/Kata.Mendiknas..Lulus.PTN.Pasti.Lulus.UN

Jumat, 19 November 2010 | 20:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan, bentuk dan waktu pelaksanaan ujian nasional masih didiskusikan bersama para anggota DPR. Pemerintah akan tetap menggunakan hasil ujian nasional, baik sebagai penentu kelulusan maupun pemetaan kualitas sekolah. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh, Jumat (19/11/2010) di Jakarta. Nuh mengatakan, ujian nasional (UN) selanjutnya akan dibuat tersegmentasi, yaitu masing-masing untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Secara logika, lanjut Mendiknas, peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) pasti lulus UN.

…dst

7 ) HIBAH DANA PENDIDIKAN
165,6 Juta Dollar AS? “Thanks, Uncle Sam!”
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/20/10031654/165.6.Juta.Dollar.AS..quot.Thanks..Uncle.Sam..quot.

Sabtu, 20 November 2010 | 10:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang cukup besar memberikan dana hibah untuk pendidikan di Indonesia di antara beberapa negara yang baru saja menandatangani kerja sama dengan Indonesia hingga totalnya mencapai Rp 8 triliun. Pihak AS menghibahkan dana sebesar 165,6 juta dollar AS untuk jangka waktu 5 tahun pada periode 2010-2014. “Ini bukan pinjaman, tetapi dana hibah. Indonesia juga menawarkan 100 beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin menuntut ilmu di Indonesia, seperti AS dan negara-negara nonblok,” tandas Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010) kemarin. Saat ini, menurut Nuh, jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di AS menurun 1,1 persen dari total 672.000 mahasiswa internasional yang belajar di AS pada 2008/2009 lalu. Ada beberapa aspek penyebab turunnya jumlah tersebut, lanjut dia, salah satunya adalah faktor dana. Biaya hidup yang tinggi dan visa pelajar sering kali menjadi hambatan studi.

…dst

8 ) SEKOLAH PASCABENCANA
Mendiknas Tunggu Sisa APBN Rp 301 Miliar
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/20/10455420/Mendiknas.Tunggu.Sisa.APBN.Rp.301.Miliar

Sabtu, 20 November 2010 | 10:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Jika memungkinkan, Kementerian Pendidikan Nasional atau Kemdiknas akan memanfaatkan sisa anggaran APBN 2010 sebesar Rp 301 miliar. Hanya saja, hal tersebut harus lebih dulu mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan RI. Demikian diungkapkan Mendiknas Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010), ihwal proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah di kawasan bencana letusan Gunung Merapi di DIY Yogyakarta dan sekitarnya yang harus tetap dilaksanakan. Saat ini, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu pertama, dititipkan ke sekolah serumpun di daerah yang dekat dengan pengungsian dan, kedua, disiapkan sekolah darurat dengan memanfaatkan kelas-kelas atau lahan di tempat lain.

…dst

9 ) Dosen UIN Jadi Direktur Penanggulangan Teroris
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/365348/

Sunday, 21 November 2010
MAKASSAR (SINDO) — Prof Dr Irfan Idris MA, salah seorang dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terpilih menjadi Direktur Deradikalisasi di bawah Badan Nasional Penanggulangan Teroris RI. Lembaga ini bertanggungjawab langsung pada presiden dalam hal penanggulangan terorisme. Irfan mengatakan,lembaga itu berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamananan (Menko Polhukam). Rencananya, pelantikan Irfan akan dilaksanakan pada 26 November mendatang. “Lembaga ini bertanggung jawab langsung kepada presiden di bawah koordinasi Menko Polhukam,” ujarnya tadi malam. Dia menjelaskan,badan ini merupakan lembaga baru dalam rangka menanggulangi aksi terorisme di Indonesia.”Ya, saya diberi amanah. Rencananya dilantik 26 November, tapi waktu pelantikan ini belum pasti karena baru sekadar rencana,”ujarnya. Dia mengatakan,lembaga nantinya akan menjadi bagian dari upaya penanggulangan masalah terorisme di Indonesia, sebagai salah satu persoalan yang menjadi perhatian dunia.

…dst

10 ) Universitas yang Tidur dalam Kemewahan
http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/20/09451919/Universitas.yang.Tidur.dalam.Kemewahan

Sabtu, 20 November 2010 | 09:45 WIB
Oleh: Wannofri Samry
KOMPAS.com – Paling tidak lima tahun terakhir universitas-universitas di Indonesia secara serentak menslogankan “universitas kelas dunia” seperti nyanyi vokal yang tidak jelas bunyi awal dan akhirnya. Bunyi nyanyi itu indah didengar dan dibayangkan, tetapi buruk dilihat dan pahit dirasakan. Realitasnya, universitas-universitas di Indonesia tidak pernah menduduki peringkat puncak di Asia, bahkan di Asia Tenggara.
Dibandingkan dua jirannya, Malaysia dan Singapura, keterpurukan itu terlihat jelas. Beberapa universitas Malaysia dan Singapura pernah menduduki posisi puncak Asia. National University Singapura, misalnya, di ranking ketiga Asia tahun 2009, Universiti Malaya di ranking ke-4 Asia (2004), dan Universitas Kebangsaan Malaysia masuk 200 dunia pada 2006.
Tahun ini, dari ranking versi QS (London), Indonesia secara keseluruhan belum mencatat capaian impresif, betapapun banyak komentar subyektif mengagulkan diri dari pejabat perguruan tinggi. Ketika Malaysia menempatkan lima universitasnya dalam 100 terbaik Asia, Indonesia hanya menempatkan dua universitas.

…dst

11 ) Merapi hari ini:
http://www.kopertis12.or.id/2010/11/21/info-aktivitas-g-merapi-21-november-2010.html