1 ) Rasio Dosen dan Mahasiswa Tak Memadai
Rabu, 15 Desember 2010 | 12:05 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com – Perguruan tinggi di Bandung berupaya menambah dosen karena rasio jumlah dosen dengan jumlah mahasiswa dinilai belum memadai. Kondisi itu disebabkan oleh persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang dan minat mahasiswa lebih tinggi untuk menjadi wirausaha. Ketua Program Studi D-3 Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen (FBM) Universitas Widayatama Iwan Ridwansyah di Bandung, Selasa (14/12/2010), mengatakan, jumlah dosen di FBM 59 orang dan mahasiswa sekitar 2.000 orang, dengan rasio satu dosen untuk 34 mahasiswa. Rasio yang dianggap ideal adalah satu dosen untuk 30 mahasiswa. Penambahan dosen memerlukan standar mutu yang tinggi. “Rekrutmen dosen tidak bisa sembarangan. Minimal harus S-2 supaya proses belajar-mengajar bisa berkualitas,” kata Iwan. Keharusan dosen untuk memiliki tingkat pendidikan S-2 dijelaskan dalam UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen. Sebagai upaya mencapai rasio dosen dan mahasiswa yang ideal, Universitas Widyatama merekrut dosen setiap semester. “Sekitar tiga hingga enam dosen kami rekrut setiap semester, tentu dengan seleksi. Di mana pun umumnya seperti itu. Ada krisis tenaga pengajar,” katanya. Penyebab lain adalah semakin banyak mahasiswa ingin menjadi wirausaha. “Kalau dulu, sarjana jadi wirausaha kepepet karena tidak diterima bekerja. Sekarang, justru jadi tren,” kata Iwan.
…dst

Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/15/12055438/Rasio.Dosen.dan.Mahasiswa.Tak.Memadai
>>>
2 ) Jurnal PTN Tertinggal
http://cetak.kompas.com/read/2010/12/16/04021337/jurnal.ptn.tertinggal

Kamis, 16 Desember 2010 | 04:02 WIB
Jakarta, Kompas – Produktivitas perguruan tinggi negeri Indonesia dalam memublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah internasional jauh tertinggal dibandingkan perguruan tinggi di Singapura, Thailand, dan Malaysia. Indonesia hanya sedikit lebih baik dibandingkan Filipina dan Vietnam. Peneliti Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Meiningsih, dalam seminar “Indikator Iptek Indonesia” di Jakarta, Selasa (14/12), mengatakan, jumlah publikasi dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor pada 2005-2010 yang terindeks dalam basis data Scopus masing-masing secara berurutan adalah 688 jurnal, 544 jurnal, 404 jurnal, dan 252 jurnal.Jumlah itu jauh tertinggal dari publikasi sejumlah perguruan tinggi ternama di Thailand dan Malaysia yang sudah mencapai lebih dari 4.000 judul per universitas. Adapun publikasi dari universitas di Singapura sudah mencapai lebih dari 16.000 judul pada periode yang sama.

…dst

3 ) Asosiasi Tradisi Lisan Jadi Mitra UNESCO
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/12/tradisi-lisan.aspx

15 Desember 2010 | Laporan oleh ahmad_dj
Jakarta – Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia mendapat kehormatan dari UNESCO untuk menjadi mitra dalam pelestarian dan penyelamatan warisan budaya tak benda, atau safeguarding of the intangible cultural. Ini merupakan tantangan bagi Indonesia untuk memberikan kontribusinya di dunia internasional dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan lisan nusantara. Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia Prudentia MPSS, pada saat menghadiri malam apresiasi tradisi lisan di Jakarta, Selasa (14/12), mengatakan, keputusan UNESCO untuk menjadikan Indonesia sebagai mitra untuk melestarikan dan menyelamatkan warisan budaya tak benda diumumkan di Nairobi, Kenya, November lalu. Menurut Prudentia, saat ini kajian tradisi lisan juga dikembangkan agar bisa dimasukkan menjadi kurikulum muatan lokal di sekolah. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal pada kesempatan yang sama mengatakan, tradisi lisan selanjutnya akan dikembangkan menjadi tradisi tulisan dan multimedia. Dengan adanya asosiasi ini diharapkan pengenalan jati diri dan pembangunan karakter serta akar budaya bisa dimantapkan dengan pemeliharaan dan mengkontekstualisasikan tradisi lisan.

…dst

4 ) Dosen Tradisi Lisan Masih Minim
http://www.jpnn.com/read/2010/12/15/79696/Dosen-Tradisi-Lisan-Masih-Minim-

Rabu, 15 Desember 2010 , 20:11:00
JAKARTA — Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal mengatakan Kemdiknas tengah meningkatkan jumlah dosen yang mampu mengajar dengan tradisi lisan. Menurutnya, hingga saat ini dosen yang mengajarkan tradisi lisan masih sangat terbatas. Salah satu upaya mendongkrak jumlah dosen yang mengajar tradisi lisan, antara lain dengan memberikan beasiswa program S2 dan S3 dari jurusan Antropologi, Sosiologi, Bahasa dan Sastra, serta Seni dan Budaya untuk menggeluti bidang tradisi lisan. “Tradisi lisan ini memang bukanlah suatu kurikulum khusus, namun dapat diselipkan di dalam mata kuliah dan pengajaran di dalam pendidikan perguruan tinggi,” kata Fasli di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (15/12). Dia mengatakan, hingga saat ini Kemdiknas dan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) sudah menawarkan kepada 71 orang mahasiswa S2 dan S3 dalam negeri, juga 8 mahasiswa dari luar negeri untuk mengikuti program pendalaman mengenai tradisi lisan. “Tradisi lisan ini dalam perkembangannya bukanlah hanya menjadi suatu tulisan, tetapi juga multimedia. Sehingga, pengenalan jati diri dan pembangunan karakter antara budaya itu justru bisa dimantapkan dengan memelihara tradisi lisan ini,” paparnya.

…dst

5 ) PERTEMUAN PUNCAK
http://cetak.kompas.com/read/2010/12/16/03274676/61.ilmuwan.internasional.berbagi.untuk.indonesia
61 Ilmuwan Internasional Berbagi untuk Indonesia

Kamis, 16 Desember 2010 | 03:27 WIB
Jakarta, Kompas – Sedikitnya 61 ilmuwan Indonesia yang bekerja di sejumlah negara dijadwalkan hadir dalam International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, 16-18 Desember 2010 di Kementerian Pendidikan Nasional. Pertemuan itu, antara lain, akan membahas berbagai hal yang bisa disumbangkan mereka untuk Indonesia, termasuk penemuan-penemuan mereka yang sudah mendapatkan hak paten. “Pertemuan ini merupakan pemikiran out of the box, yaitu keluar dari yang dipikirkan birokrasi atau institusi riset selama ini,” kata Ketua Komisi Inovasi Nasional Zuhal, Rabu (15/12) di Jakarta. Menurut Zuhal, sejarah baru untuk memacu inovasi akan terbentuk jika para penemu paten di luar negeri itu menyepakati implementasinya di Indonesia. Sekaligus kesepakatan itu akan mendorong Komisi Inovasi Nasional menerobos semua hambatan aplikasi paten yang selama ini dihadapi. Menurut Zuhal, birokrasi yang mengurusi paten masih berorientasi birokrat. Semestinya penanganan paten itu berorientasi korporat atau perusahaan yang lebih menghargai kecepatan dan ketepatan.

…dst

6 ) Kini, Giliran Ilmuwan Tawarkan Paten
http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/15/10134538/Kini..Giliran.Ilmuwan.Tawarkan.Paten

Rabu, 15 Desember 2010 | 10:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Ilmuwan Indonesia yang sedang berkarya di negara-negara lain menawarkan paten untuk diaplikasikan di dalam negeri. Kesempatan ini dibuka bagi industri swasta dengan diprakarsai organisasi Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional bekerja sama dengan Komisi Inovasi Nasional, Komisi Ekonomi Nasional, dan Kementerian Pendidikan Nasional.”Ilmuwan Indonesia di luar negeri ingin menepis isu kurang nasionalis. Selama ini tidak ada akses resmi untuk menyalurkannya,” ungkap Willy Sakareza yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia International Summit Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Selasa (14/12/2010).International Summit I-4 merupakan kelanjutan lokakarya I-4 pada 2009 di Jakarta. Pertemuan itu dijadwalkan pada 16-18 Desember 2010 di Kementerian Pendidikan Nasional.

…dst

7 ) Kemdiknas Ajak Cina Teliti Kho Ping Hoo
http://www.jpnn.com/read/2010/12/15/79677/Kemdiknas-Ajak-Cina-Teliti-Kho-Ping-Hoo-

Rabu, 15 Desember 2010 , 17:09:00
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mengajak dan memberikan penawaran kepada beberapa perguruan tinggi di Cina, untuk melakukan penelitian mengenai Kho Ping Hoo. Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Djalal mengungkapkan, ajakan untuk melakukan penelitian tersebut, mengingat masyarakat Cina pun belum banyak yang mengetahui sejarah tentang Kho Ping Hoo. “Ini sebenarnya suatu pemberian fasilitas kepada Cina melalui perguruan tinggi, untuk mengenalkan sosok Kho Ping Hoo dari Indonesia, yang telah memberikan pengaruh besar bagi Indonesia,” ungkap Fasli, di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (15/12). Pengaruh yang diberikan oleh Kho Ping Hoo sendiri, lanjut Fasli, terutama terdapat pada setiap bab-bab bukunya, yang selalu menuangkan suatu filosofi yang dapat membentuk karakter pembacanya. “Filosofinya sangat kuat. Sehingga filosofinya tersebut mampu membentuk karakter pembaca bukunya. Maka tak heran, jika banyak yang gemar membaca buku karangannya,” terang Fasli. Beberapa materi yang menjadi bahan penelitian mengenai sosok Kho Ping Hoo sendiri, kata Fasli, antara lain mengenai bagaimana cara Kho Ping Hoo mengenalkan bahasa dan budaya Cina di Indonesia. Juga, bagaimana Kho Ping Hoo mendapatkan suatu filosofi yang dituangkan ke dalam setiap buku karangannya, atau bagaimana ia mendapatkan suatu ide cerita untuk menyusun suatu buku. “Ini menarik sekali.
( lho mana mungkin Cina kenal dia Pak, karya Kho Ping Hoo itu kan maaf banyak diambil dari Penulis silat terkenal di sana, karya Liang Ik Sen dan Cing Yong yang sudah tersohor di HK hehe… apa yang mau diteliti ? )

…dst

8 ) Dokter Wajib Ikuti Praktik Lapangan
http://cetak.kompas.com/read/2010/12/16/03264847/dokter.wajib.ikuti.praktik.lapangan

Kamis, 16 Desember 2010 | 03:26 WIB
Pontianak, Kompas – Para dokter yang baru saja lulus dan diwisuda diwajibkan mengikuti program internship, yakni praktik lapangan selama satu tahun dalam pengawasan dokter pengawas. Pada 2011, akan ada 2.000 dokter dari 11 universitas yang mengikuti program ini. Demikian dikatakan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam grand launching program internship dokter Indonesia 2011 di Pendopo Rumah Rakyat (rumah dinas Gubernur) Kalimantan Barat di Kota Pontianak, Rabu (15/12). “Ini adalah program lanjutan dalam kurikulum berbasis kompetensi setelah seorang dokter diwisuda. Para dokter akan ditempatkan di rumah sakit di tingkat kabupaten bertipe C dan D serta di puskesmas-puskesmas,” kata Endang. Program ini telah dimulai pada 2010 di dua provinsi, yakni Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jumlah dokter yang mengikuti program ini sebanyak 401 dokter. Pada 2011 mendatang, program praktik lapangan akan dilaksanakan oleh 11 fakultas kedokteran dari universitas yang berdomisili di Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat. Dalam dua tahun pertama pelaksanaan program ini, para dokter masih akan melakukan praktik di provinsi tempat universitas tersebut berada. Endang menambahkan, dalam satu tahun praktik lapangan tersebut, dokter akan menjalani praktik di rumah sakit selama delapan bulan dan di puskesmas selama empat bulan. “Mereka akan diawasi oleh dokter-dokter pengawas dari rumah sakit dan puskesmas setempat yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Endang.

…dst

9 ) 2014, Internship Diikuti 10.000 Dokter
http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/15/15520316/2014..Internship.Diikuti.10.000.Dokter

Rabu, 15 Desember 2010 | 15:52 WIB
PONTIANAK, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan sekitar 8.000 hingga 10.000 dokter baru dalam program internship dokter yang tersebar di 71 fakultas kedokteran (FK) di Indonesia tahun 2014. Para dokter yang baru lulus diupayakan untuk terus mengikuti program internship tersebut.Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih seusai meluncurkan program internsip dokter tahun 2011 di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/12/2010), mengatakan, program internship dokter ini merupakan pendidikan lanjutan bagi dokter baru setelah menyelesaikan pendidikannya di FK. Menurut dia, tahun pertama program internship diluncurkan baru dua FK, yaitu FK Universitas Indonesia di Jakarta dan Universitas Andalas Sumatera Barat dengan peserta sebanyak 401 dokter. Total anggaran untuk program ini senilai Rp 9 miliar dari Kemenkes.

…dst

10 ) Berharap Internship Cetak Dokter Terbaik
http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/15/13335411/Berharap.Internship.Cetak.Dokter.Terbaik

Rabu, 15 Desember 2010 | 13:33 WIB
PONTIANAK, KOMPAS.com – Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, program internship atau masa latihan keahlian profesi dokter oleh Kementerian Kesehatan diharapkan mencetak dokter-dokter baru terbaik sehingga bisa memberikan pelayanan dan pengabdiannya pada masyarakat. “Para dokter baru itu baru saja menyelesaikan pendidikannya di fakultas kedokteran dan kemudian dimantapkan lagi di lapangan dengan program internship di rumah sakit dan puskesmas seluruh Indonesia,” kata Fasli Jalal dalam sambutannya di acara Peluncuran Program Internship Dokter di Pontianak, Rabu (15/12/2010).
Program internship dokter dari Menkes merupakan program pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi selama pendidikan secara terintegrasi, komprehensif, mandiri, menggunakan pendekatan kedokteran serta penyelarasan dengan ilmu yang didapat dalam praktik di lapangan.

…dst

11 ) Unair-Indofarma Kembangkan KB untuk Pria
http://www.antaranews.com/berita/1292453619/unair-indofarma-kembangkan-kb-untuk-pria

Kamis, 16 Desember 2010 05:53 WIB
Surabaya (ANTARA News) – Tropical Diseases Center (TDC) Universitas Airlangga Surabaya bekerja sama dengan PT Indofarma (Persero) mengembangkan alat kontrasepsi Keluarga Berencana untuk pria. “Alat kontrasepsi untuk pria itu berasal dari ekstrak Gandarusa,” kata peneliti dan dosen Departemen Farmakognisi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Unair Dr Bambang Prajogo Eko W. MS di Surabaya, Rabu. Acara peluncuran kontrasepsi pria itu dihadiri Direktur PT Indofarma (Persero) Soedibjo dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Sugiri Syarief di kampus setempat. “Yang membuat alat kontrasepsi berbentuk tablet itu istimewa adalah target penggunanya. Jika sebelumnya alat kontrasepsi lebih banyak menyasar kepada perempuan, seperti misalnya spiral, vasektomi, pil KB, dan lain sebagainya, tapi tablet ekstrak Gandarusa itu khusus laki-laki,” katanya.

…dst

12 ) BEASISWA PELATIHAN
Dibuka, Beasiswa Advokasi Kekerasan
http://edukasi.kompas.com/read/2010/12/15/11281730/Dibuka..Beasiswa.Advokasi.Kekerasan

Rabu, 15 Desember 2010 | 11:28 WIB
KOMPAS.com – Mengawali tahun baru 2011, Rifka Annisa Research and Training Center (RA-RTC) yang berada di bawah bendera Federasi Rifka Annisa Yogyakarta Rifka Annisa kembali menawarkan program beasiswa pelatihan tingkat nasional bertema “Advokasi untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan”. Tema pelatihan ini dipilih mengingat data kasus kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga diperlukan suatu bentuk advokasi bersama untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan.Digelar pada Selasa-Kamis, 11-13 Januari 2011, program pelatihan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan, keahlian dan ketrampilan peserta dalam hal advokasi untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Dengan pelatihan ini diharapkan semakin banyak orang yang mempunyai pengetahuan, kepedulian, kesadaran kritis dan aksi nyata untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan.

…dst

13 ) UGM Siap Jadi Mediator SBY-Sultan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/370170/38/

Thursday, 16 December 2010
YOGYAKARTA(SINDO) – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta siap menjadi mediator dialog antara Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menurunkan ketegangan politik.Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi mengaku sudah mengajukan keinginan menjadi mediator ini secara nonformal namun memenuhi tata baku penyampaian aspirasi kepada SBY maupun Sultan. Namun, hingga kemarin belum ada jawaban dari dua tokoh tersebut. “Terus terang saya sudah menyampaikan ke jalur yang saya anggap dapat mempertemukan dengan SBY maupun HB X (Sultan). Tetapi karena urusan Indonesia dan DIY sangat banyak, jadi kalau tertunda bisa dimaklumi,”ujarnya kemarin saat bertemu dengan wartawan di Ruang Sidang Pimpinan UGM. Beberapa kalangan mendesak SBY dan Sultan berdialog atas ketegangan politik antara keduanya soal keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pertemuan kedua tokoh tersebut diyakini bisa meredam eskalasi politik yang saat ini semakin panas, yang ditunjukkan dari maraknya aksi unjuk rasa oleh masyarakat Yogyakarta. Keinginan UGM menjadi mediator ini,menurut Sudjawardi,karena dia menilai adanya persamaan filosofis demokrasi ala SBY dengan Sultan yaitu bertanya kepada rakyat. Dia menambahkan,UGM tidak bisa mengungkapkan kepada masyarakat konsep keistimewaan bagaimana yang akan ditawarkan kepada SBY maupun Sultan. Secara garis besar, jelas Sudjawardi, konsep yang akan dibawanya masih dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

…dst

14 ) Hermawan Raih Doktor Honoris Causa
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/370169/38/

Thursday, 16 December 2010
SURABAYA (SINDO) – Pakar pemasaran Drs Ec Hermawan Kertajaya M Sc FOIM (UK) kemarin mendapat gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Gelar tersebut disematkan pada CEO dan founder Markplus Inc ini lantaran dinilai memiliki kontribusi cukup besar dalam bidang pemasaran. Bagi ITS, ini merupakan pemberian gelar doktor kehormatan pertama kali sejak 50 tahun kampus tersebut berdiri. Hermawan Kertajaya mendapat gelar doktor honoris causa dalam bidang falsafah pemasaran. Pemberian gelar ini digelar di Gedung Grha Sepuluh Nopember ITS. Hermawan Kertajaya menyampaikan orasi ilmiah berjudul Evolusi Pemasaran di Tengah Perubahan Lanskap di Era New Wave. Menurut dia, marketing harus melakukan tiga hal, yakni simplifikasi, redefinisi, dan futurisasi.

…dst

15 ) Kemendiknas Libatkan Politeknik Latih TKI
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/370211/

Thursday, 16 December 2010
JAKARTA(SINDO) – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) berencana melibatkan sejumlah politeknik untuk melatih para calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di luar negeri. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyatakan, materi pelatihan bagi para TKI tak hanya mencakup soft skill namun juga pelatihan keterampilan teknik. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya mengirimkan TKI yang dipekerjakan sebagai pelaksana rumah tangga, tapi juga TKI profesional dalam bidang teknik lainnya. “Intinya,menyentuh semua level. Termasuk juga keperawatan,” ujar Nuh di Gedung Kemendiknas, Jakarta,kemarin.Untuk mengembangkan kualitas tenaga kerja,kata dia, pemerintah telah menyiapkan 50 pilot project. Selain TKI,Kemendiknas akan melibatkan kalangan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) dalam pelatihan ini. “Kami akan memberikan bantuan sekitar Rp100 juta per PPTKIS.Dengan bantuan itu,diharapkan kualitas TKI yang dikirim ke luar negeri lebih terjamin,”ungkap M Nuh

…dst

OOT:

16 ) Seputar UN 2011
UN Ulangan Tahun Depan Ditiadakan
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/12/un-ulangan.aspx

15 Desember 2010 | Laporan oleh Ali
Jakarta — Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggelar rapat kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI, dengan agenda “Formulasi dan Pelaksanaan UN 2011”. “Semangat perbaikan UN 2010/2011 adalah untuk lebih menghargai proses belajar mengajar yang dilalui siswa,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohamad Nuh dalam rapat. Mendiknas menjelaskan, formula baru yang akan dilaksanakan adalah menggabungkan nilai UN dengan nilai sekolah (NS). Nilai sekolah adalah gabungan nilai ujian sekolah ditambah nilai rapor semester 1 – 4. Selain itu, nilai gabungan antara nilai sekolah dengan UN ditetapkan minimal 5,5. Nilai sekolah dan UN mempunyai bobot masing-masing yang akan ditentukan oleh pemerintah. Bobotnya akan ditentukan, namun bobot nilai sekolah akan lebih kecil dari bobot UN.

…dst

UN Bukan Satu-Satunya Penentu Kelulusan
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/12/un-penentu.aspx

15 Desember 2010 | Laporan oleh ahmad_dj
Jakarta – Ujian Nasional (UN) bukanlah satu-satunya penilaian bagi kelulusan siswa. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh membeberkan konsep penilaian komprehensif untuk menilai hasil belajar siswa secara utuh pada Senin (13/12). “Penilaian akan dilakukan utuh secara kompetensi selama dia mengikuti proses belajar mengajar, yaitu kompetensi afektif, psikomotorik, kognitif, dan semua harus dievalusi. Tiga kompetensi tadi bisa dicerminkan dalam mata pelajaran-mata pelajaran, oleh karena itu seluruh mata pelajaran harus dievaluasi,” katanya sesaat setelah menerima pemenang olimpiade sains di gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).

…dst

Ujian Nasional 2011 tidak Akan Gunakan Pemantau Independen
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=168023

BANDUNG, (PR) 16 Desember 2010
Selain memasukkan nilai rapor dan ujian akhir sekolah untuk dirata-ratakan dengan nilai ujian nasional pada 2011, pemerintah juga berencana tidak lagi menggunakan Tim Pemantau Independen (TPI) untuk mengawasi pelaksanaan UN. Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof. Furqon mengatakan, rencana ini diambil karena perguruan tinggi yang selama ini ditugaskan untuk menjadi TPI sudah terlibat sebagai pelaksana.”Jadi, tidak perlu lagi memantau, karena perguruan tinggi juga sudah menjadi pelaksana,” kata Furqon yang juga Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, saat ditemui usai mengikuti upacara wisuda UPI di Gedung Gymnasium UPI, Jln. Dr. Setiabudhi Bandung, Rabu (15/12). Kendatipun demikian, menurut Furqon, rencana ini masih akan dibicarakan oleh BSNP. Sebab, setiap kebijakan yang akan dilaksanakan harus melihat perkembangan terjadi di lapangan serta ketersediaan anggaran dari pemerintah.

…dst

17 ) Lain-Lain

Polemik Marfud-Refly

Johan: KPK Bukan Alat Justifikasi

Refly Tak Ciut Nyali

“Kalau Rp3 M, Saya ke Bulan”

Tim Investigasi Sesalkan Sikap Mahfud MD

Buyung Bela Refly, Tim Siap Pasang Badan

Mantan Hakim Konstitusi Prihatin Atas Kondisi MK

Polemik DIY

Presiden Yudhoyono Ajak Cari Titik Temu