1 ) Unsoed Minta Tambahan Kuota Bidik Misi
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/03/21/171128-unsoed-minta-tambahan-kuota-bidik-misi

Senin, 21 Maret 2011, 14:12 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Edy Yuwono PhD menilai kuota program bidik misi yang diberikan Kemendiknas bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang dipimpinnya masih terlalu sedikit. Untuk itu, Rektor meminta agar kuota penerima program bidik misi di Unsoed bisa ditambah. “Saat ini Unsoed hanya mendapat kuota bidik misi untuk 350 mahasiswa per tahun. Jumlah ini masih terlalu sedikit. Soalnya, setiap tahun kita menerima sekitar 4.000 mahasiswa baru. Jadi tidak sampai 10 persennya,” kata Rektor Edy Yowono, Senin (21/3). Dia menyebutkan, program bidik misi dari Kemendiknas ini, sangat membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang kuliah di Unsoed. Penerima program ini tak hanya dibebaskan dari biaya pendidikan, tapi juga mendapat uang biaya hidup setiap bulan. “Kalau kuota mahasiswa penerima program bisik misi ini bisa ditambah, tentu upaya kita memberi kuota 20 persen mahasiswa Unsoed berasal dari keluarga tidak mampu, akan lebih mudah dipenuhi,” katanya.

…dst

2 ) AMIKOM Ditawari Buka di Kalimantan
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/388343/

Tuesday, 22 March 2011
YOGYAKARTA – Rentetan prestasi berskala nasional dan internasional yang diraih Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta menginspirasi banyak pihak. Tidak terkecuali lembaga pendidikan maupun perguruan tinggi lainnya. Salah satunya adalah Lembaga Pendidikan Komputer (LPK) Rajawali Duta Computer, Kalimantan Selatan. Lembaga Pendidikan yang berdiri sejak 23 Juni 1993 ini tengah merintis kerja sama dengan AMIKOM. Konsep yang ditawarkan adalah AMIKOM bersedia memberikan hak franchise.Melalui konsep tersebut, harapannya STMIK AMIKOM nantinya ada di Kalimantan Selatan dengan hak pengelolaannya dikuasakan kepada LPK Rajawali Duta Computer. “Saat ini kami memang fokus meningkatkan status dari LPK ke STMIK,” kata Direktur Rajawali LPK Duta Computer Hereansyah.

…dst

3 ) Undip Masuk Empat PT Terfavorit
SNMPTN Jalur Undangan
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/03/22/140789/Undip-Masuk-Empat-PT-Terfavorit

22 Maret 2011
SEMARANG – Universitas Diponegoro (Undip) masuk urutan keempat terfavorit dari 60 perguruan tinggi negeri se-Indonesia yang dipilih calon mahasiswa pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan. Dari 232.000 orang total jumlah pendaftar SNMPTN secara nasional, 22.732 pendaftar menempatkan Undip sebagai pilihan utama. “Jumlah itu sekitar 10% dari total pendaftar SNMPTN jalur undangan,” kata Rektor Undip Prof Sudharto Prawata Hadi MES PhD, kemarin. Dia menjelaskan, hal itu diketahui setelah penutupan pendaftaran pada 15 Maret lalu. Sementara urutan pertama hingga tiga ditempati Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Padjajaran. Pada SNMPTN jalur undangan ini, Undip menawarkan 43 program studi (prodi) yang bisa dipilih para pendaftar. Sementara UGM menawarkan 54 prodi, UI 55 prodi, dan Unpad 41 prodi.

…dst

4 ) UNP-Ohio University Jajaki Kerjasama Peningkatan Kualitas Lulusan
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/11/03/22/171311-unpohio-university-jajaki-kerjasama-peningkatan-kualitas-lulusan

Selasa, 22 Maret 2011, 05:24 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,PADANG–Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP) menjajaki kerjasama dengan Ohio State University, USA dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) lulusan fakultas itu. Penjajakan kerjasama dengan dua universitas itu sudah diperbincangkan saat Seminar olahraga Internasional 15-16 Maret 2011, kata Dekan FIK UNP, Dr H Syahrial Bakhtiar, M.Pd di Padang, Senin. Ia menambahkan, kerjasama dengan Ohio State University, USA dijajaki dalam bentuk konsultasi kurikulum. Sedangkan dengan UKM, pihak kampus negeri jiran itu menawarkan program kerjasama dua degree, dimana lulusan FIK UNP dapat diakui juga di Faculty of Sport Sience UKM dan sebaliknya, diantara melalui penukaran mahasiswa.

…dst

5 ) Kompetisi Papat Limpad Diluncurkan
Menulis di Wikipedia dengan Bahasa Jawa
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/03/22/140790/Kompetisi-Papat-Limpad-Diluncurkan

22 Maret 2011
SEMARANG – Kompetisi menulis di Wikipedia bahasa Jawa ”Papat Limpad” (empat terhebat) diluncurkan, Senin (21/3). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Wikipedia Indonesia dengan Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kompetisi menulis artikel dengan bahasa Jawa untuk diunggah ke Wikipedia ini langsung disosialisasikan Dekan FBS Unnes Rustono, Direktur Proyek Papat Limbad Prasetyo, Dirjen Aplikasi Informatika Bambang Heru, dan Duta Pengetahuan Bebas Christian Sugiono. Direktur Proyek Papat Limbad Prasetyo menjelaskan, kompetisi ini dilatarbelakangi untuk merevitalisasi Wikipedia bahasa Jawa yang selama ini perkembangannya masih lambat. ”Harapannya, dengan kegiatan ini konten yang ada di laman kami dapat bertambah lebih banyak,” ungkapnya.

…dst

6 ) Rektor Belum Dilantik, Penerbitan Ijazah Telat
http://www.jpnn.com/read/2011/03/21/87369/Rektor-Belum-Dilantik,-Penerbitan-Ijazah-Telat-

Senin, 21 Maret 2011 , 11:19:00
JAMBI – Beberapa Alumni mahasiswa IAIN STS Jambi yang sudah diwisuda mengeluh. Ijazah mereka hingga saat ini belum diperoleh. Padahal, mereka telah diwisuda sejak 2010 lalu. Banyak muncul sinyalemen keterlambatan keluarnya ijazah ini karena status Rektor IAIN Prof Dr Mukhtar Latif yang belum definitif karena masih berstatus penjabat sementara (Pjs). Namun, hal ini dibantah Mukhtar Latif. Menurutnya, hingga saat ini pihaknya menerbitkan ijazah yang ditandatanganinya sendiri. “Saya masih bisa menandatangani ijazah. Tidak ada pengaruh (kewenangan menandatangani ijazah, red). Fungsi Pjs itukan sama,” katanya. Mukhtar mengakui dirinya, saat ini hanya berstatus sebagai pelaksana tugas.”Ya sekarang saya Pjs,” akunya. Meski demikian, ia mengaku semua kebijakan masih bisa ia ambil. Artinya, ijazah yang dikeluarkan dan ditandatangani dirinya meskipun sudah bukan lagi berstatus rektor, tapi hanya sebatas pelaksana tugas masih sah untuk digunakan. “Ya sama saja, tetap bisa digunakan, tidak ada masalah,” tegasnya.

…dst

7 ) Seluruh Sungai di Jakarta Tercemar Bakteri E-Coli
http://kampus.okezone.com/read/2011/03/21/373/437203/seluruh-sungai-di-jakarta-tercemar-bakteri-e-coli

Senin, 21 Maret 2011 – 17:11 wib
DEPOK – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menggelar diskusi bersama PT Unilever terkait menjaga kesehatan dan higienis air minum bagi rumah tangga. Di dalam diskusi tersebut dikemukakan hasil yang cukup mengejutkan, yakni 80 hingga 90 persen air tanah dangkal di Jakarta tercemar bakteri pencernaan atau E-Coli. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Program Pascasarjana UI Setyo Sarwanto Moersidik. Pengajar di Teknik Sipil UI itu juga mengungkapkan bahwa tak ada satu pun sungai di Jakarta yang tidak tercemar bakteri. “Seluruh sungai yakni 13 sungai di Jakarta tercemar bakteri E-Coli, baik tercemar berat maupun sedang,” katanya kepada wartawan di FKM UI, Senin (21/3/2011). Penyebabnya, kata Setyo, adalah pola hidup setiap rumah tangga yang tidak mampu mengontrol septic tank mereka dengan baik sehingga mencemari sumur yang ada. Tak hanya masalah Mandi Cuci Kakus (MCK) saja, namun menurutnya memang Jakarta hanya mampu mengelola air limbah sebanyak tiga persen.

…dst

8 ) Mendiknas: Kita Perlu ‘GR’ Menghadapi Bencana
http://kampus.okezone.com/read/2011/03/21/373/436977/mendiknas-kita-perlu-gr-menghadapi-bencana

Senin, 21 Maret 2011 – 09:03 wib
JAKARTA – Kesiapan Jepang menangani dampak gempa 9,0 Skala Richter (SR) dan tsunami menunjukkan kesiapan mereka dalam penatalaksanaan bencana. Selain sistem penanganan yang efektif, Jepang juga sudah sejak lama memasukkan kurikulum pendidikan bencana yang diterapkan di semua jenjang sekolah. Meski didera kepanikan, penduduk Jepang terlihat tetap tertib dalam berbagai upaya evakuasi termasuk saat tinggal di penampungan. Berbeda dengan kondisi di Indonesia, kepanikan malah membuat masyarakat makin tidak teratur. Kesemerawutan dan ketiaktertiban terlihat dalam berbagai upaya evakuasi atau pun saat pembagian bantuan di pengungsian. Selain belum matangnya sistem penanggulangan bencana, pendidikan kebencanaan di Indonesia terkesan sekadar menempel pada kurikulum wajib di sekolah. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan bencana di Indonesia, reporter okezone, Rifa Nadia Nurfuadah, berbincang khusus dengan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh. Berikut petikannya.
Bagaimana bentuk pendidikan bencana di Indonesia?

…dst

9 ) Pakar Nuklir ITB: Orang Membayangkan Kecelakaan Nuklir Mudah Terjadi di RI
http://www.detiknews.com/read/2011/03/21/183456/1597804/159/pakar-nuklir-itb-orang-membayangkan-kecelakaan-nuklir-mudah-terjadi-di-ri

Senin, 21/03/2011 18:34 WIB
Jakarta – Penolakan dan kritik atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) setelah bencana di Fukushima merupakan hal yang wajar. Mayoritas orang pada umumnya memang membayangkan kecelakaan akan lebih mudah terjadi di Indonesia. “Saya kira kritik semacam ini wajar saja terjadi, karena orang akan membayangkan reaktor sejenis dan kecelakaan sejenis akan lebih mudah terjadi di Indonesia,” kata pakar nuklir ITB Prof Zaki Suud. Zaki menuturkan, sebenarnya PLTN tidak seseram yang dibayangkan orang. Menurutnya, kenyataannya teknologi reaktor terbaru saat ini dua tingkat di atas teknologi reaktor di Jepang. “Yang harus disadari semua, sistem energi memiliki risiko, dan kalau nanti Indonesia akan membangun PLTN maka harus dipastikan teknologinya tidak memungkinkan terulangnya semua kecelakaan besar yang pernah terjadi seperti TMI II, Chernobyl, dan kecelakaan Fukushima,” imbau Zaki. Berikut wawancara detikcom dengan Prof Zaki Suud:

…dst

10 ) Warga Jepang Terbiasa Disiplin dan Makan ala Sparta
http://www.pikiran-rakyat.com/node/138907

SELASA, 22/03/2011 – 00:15
TOKYO, (PRLM).- Menurut Federico D. Pascual, kolumnis Jepang The Philippine Star, Senin (21/3), kebiasaan berdisiplin-lah yang membuat warga Jepang tetap tertib dan patuh pada aturan meski mereka mengalami bencana mahadahsyat. Federico menjelaskan, sejak kecil, masyarakat Jepang sudah dididik dengan nilai-nilai disiplin dan menghargai kerja kolektif daripada individual. Selain itu, sejak kecil juga, warga Jepang sudah diajarkan untuk hidup dengan bahan makanan yang terbatas. Ini memang mengherankan karena sebagai negara dengan perekonomian terbesar nomor tiga dunia, sudah jelah sumber pangan berlimpah. Namun, hal ini tidak membuat Jepang lupa soal pentingnya bertahan hidup dalam keterbatasan. Tidak heran, ajaran soal itu juga dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Jepang. Dalam hal ini, Pascual menyebutkan, pihak sekolah di Jepang selalu menyediakan makan siang gratis untuk murid-murid mereka. Menunya bukan nasi dan lauk pauk, tetapi hanya buah-buahan (makan ala bangsa Sparta). Namun, tidak ada yang mengeluh karena mereka sudah diajarkan harus terbiasa menghadapi situasi keterbatasan pangan. Mereka dididik untuk tetap tenang menghadapi situasi saat hanya ada sekit makanan yang tersisa. (A-133/das)***

>>>

11 ) BUKU SERI SBY
Buku Egois untuk Pendidikan Politik
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/21/20200338/Buku.Egois.untuk.Pendidikan.Politik

Senin, 21 Maret 2011 | 20:20 WIB
KOMPAS.com — Egois. Rasanya, memang tidak terelakkan untuk mengatakan begitu. Buku Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan ini memang tidak menggunakan bahasa akademik untuk usia SD dan SMP, tetapi tetap “dipaksakan” untuk diterima siswa. Sejatinya, sebuah bacaan memang gampang bikin kening berkerut kalau bahasanya saja tidak dimengerti. Membacanya sejak di halaman kata pengantar, buku ini jelas-jelas menggunakan bahasa tutur media massa, yang ditujukan untuk orang dewasa. Itu pun setidaknya untuk mereka yang sudah mengerti politik karena tak ada satu paragraf pun yang menampilkan bahasa yang menyentuh kalangan usia peserta didik SD/SMP.

…dst

12 ) PENCAIRAN DANA BOS
Kemdiknas Lempar Batu Sembunyi Tangan?
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/21/17030464/Kemdiknas.Lempar.Batu.Sembunyi.Tangan.

Senin, 21 Maret 2011 | 17:03 WIIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia Corruption Watch (ICW), aliansi orangtua murid peduli pendidikan (APPI), dan komite sekolah menilai jika keterlambatan penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) adalah kelalaian Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Penilaian tersebut berdasarkan Peraturan Mendiknas (Permendiknas) No 37 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis (juknis) penggunaan dana BOS tahun anggaran 2011. “Peraturan ini mengubah mekanisme penyaluran dana BOS, yang sebelumnya ditransfer langsung dari pusat ke rekening sekolah menjadi transfer dari pusat ke kas daerah dan selanjutnya ditransfer ke rekening sekolah,” ujar Febri Hendri di Jakarta, Senin (21/3/2011). ICW menilai, Mendiknas dan jajarannya telah lalai dalam menyusun aturan tersebut dan sengaja menimpakan masalah keterlambatan penyaluran dana BOS ini kepada pemerintah daerah.

…dst

13 ) Menteri Pendidikan Siap Dipanggil Ombudsman
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/03/21/brk,20110321-321764,id.html

SENIN, 21 MARET 2011 | 18:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta – Menteri Pendidikan Muhammad Nuh melalui juru bicaranya, Ibnu Hamad menyatakan kesediaannya untuk datang jika Komisi Ombudsman memanggilnya. “Kalau dipanggil kami datang, kami menghormati lembaga lain,” ujar Ibnu saat dihubungi, Senin 21Maret 2011. Indonesia Corruption Watch (ICW) siang tadi, melaporkan Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh ke lembaga Ombudsman. Alasannya, menteri dan peraturannya telah menyumbang masalah dalam petunjuk teknis penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah.

…dst

14 ) Kepala Daerah Bukan Pembina PNS
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/388515/

Tuesday, 22 March 2011
JAKARTA- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) menegaskan, kepala daerah bukan pembina kepegawaian seperti yang diasumsikan selama ini. Men-PAN dan RB EE Mangindaan mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji UU No 43 Tahun 1999 tentang pokok- pokok kepegawaian. Sedangkan Kemendagri tengah merevisi UU No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Dalam revisi tersebut, pihaknya meminta agar ketentuan yang mengatur kepala daerah seolah pembina kepegawaian dikaji kembali. “Kami titip juga di situ supaya tidak ada seolah-olah kepala daerah itu pembina kepegawaian, seenaknya dia bikin semuanya gitu. Kenapa sih, dibuat ada seolah raja-raja kecil,”katanya di Jakarta akhir pekan kemarin. Mangindaan mengaku, pihaknya kerap menerima laporan berbagai keluhan masyarakat terkait pelayanan publik yang diberikan oleh instansi di tingkat itu, terutama indikasi adanya kecurangan dalam seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Meski sudah melibatkan perguruan tinggi (PT) negeri, kata Mangindaan, praktik- praktik kecurangan masih saja ditemukan. “Itu betul, itu padahal sudah setengah mati kita buat aturannya sedemikian rupa, ternyata masih ada juga yang masih begitu,”jelasnya.

…dst

15 ) Dokumentasi Sastra HB Jassin Siap Ditutup
http://cetak.kompas.com/read/2011/03/22/04202654/.dokumentasi.sastra.hb.jassin.siap.ditutup

22 Maret 2011
Jakarta, Kompas – Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin siap menutup pusat dokumentasi sastra yang selama ini mereka kelola jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memberikan anggaran Rp 50 juta per tahun. Anggaran sekecil itu tak cukup untuk mengelola dokumentasi sastra. Dengan anggaran minim yang diberikan selama ini, pihak yayasan sudah menguras uang tabungan hingga Rp 500 juta. “Tabungan kami sudah kosong. Tidak ada lagi dana yang bisa diambil untuk menutup kekurangan dana operasional PDS HB Jassin,” kata Dewan Pembina Yayasan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Ajip Rosidi, kepada Kompas, Senin (21/3) di Jakarta.Keputusan untuk menutup PDS HB Jassin diambil setelah pengurus Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin menggelar rapat pada Senin pagi

…dst

16 ) Foke Minta Maaf Tak Cermat Saat Setujui Anggaran PDS HB Jassin
http://www.detiknews.com/read/2011/03/21/174018/1597764/10/foke-minta-maaf-tak-cermat-saat-setujui-anggaran-pds-hb-jassin?n991103605

Senin, 21/03/2011 17:40 WIB
Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah mendatangi langsung Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin untuk membahas penurunan anggaran operasional yayasan yang berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu. Merasa tak cermat saat memberi keputusan, selaku yang menandatangani, Fauzi pun mengakui kesalahannya. “Bukan saya mengatakan saya tidak tahu bahwa saya yang tandatangani ini. Hanya saja barangkali saya harus minta maaf kalau ini luput dari pengamatan saya,” ujar Fauzi Bowo saat mengunjungi PDS HB Jassin, di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat. Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Yayasan PDS HB Jassin, Ajip Rosidi. Fauzi mengatakan, alasan ketidakcermatannya itu bermula ketika dirinya mengira yayasan tersebut masih di bawah naungan Dinas Kebudayaan. Saat menyetujui angka Rp 50 juta itu, Fauzi mengaku tidak pernah terpikir bahwa tanda tangannya itu sebagai amanah khusus. “Saya dengar cerita Rp 50 Juta itu pada awal Minggu lalu, tapi saya nggak percaya. Nah ternyata betul. Saya tidak pernah terpikir kalau untuk ini karena bagi saya (nilai) ini bukan cuma inflasi tapi juga tsunami,” katanya.

…dst

17 ) Aktivis Gelar Koin Sastra HB Jassin
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/388432/

Tuesday, 22 March 2011
SEMARANG – Puluhan aktivis di Kota Semarang menggalang koin sastra untuk Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin Jakarta di Bundaran Videotron, Semarang,kemarin. Aksi diikuti oleh berbagai elemen seperti Komunitas Cinderella, Hysteria, Klinik dan Rumah Jeruk, Teater Emka dan FIB Undip. Para aktivis membalut aksi dengan teatrikal oleh para aktivitas yang menggambarkan keprihatinan terhadap keberadaan PDS HB Jassin ini. Mereka mengungkapkan rasa prihatin dengan cara sederhana tapi menyentuh.Sebagian aktivis menyentil melalui teater. Sementara aktivis lain berdiri di pinggir jalan mengumpulkan koin untuk membantu dana pemeliharaan dan perawatan tempat yang selama ini jadi sumber informasi bagi masyarakat. “PDS HB Jassin merupakan tempat pendokumentasian arsip kesusastraan nasional Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai sumber.Dipotongnya anggaran pengelolaan dan pemeliharaan menjadi Rp50 juta per tahun membuat aktivis sastra Kota Semarang prihatin,” kata Chotibul Umam, selaku koordinator aksi. Para aktivis tersebut prihatin karena PDS HB Jassin terancam gulung tikar karena anggaran pengelolaan, pemeliharaan, dan perawatannya dipotong.

…dst

18 ) Kondisi Libya
Rusia-China Kecam Sekutu, Liga Arab Berbalik Arah
Intervensi di Libya Bercelah
Inilah Armada Perang NATO di Libia
Ini Sikap Indonesia Terkait Serangan Sekutu ke Libya
RI Ingatkan Serangan Tidak Sasar Warga Sipil
Libya Mengkhawatirkan, 4 Staf KBRI Tetap Bertahan
Sisakan 4 Staf, KBRI Tripoli Tetap Buka
Pertahanan Khadafy Hancur
Kediaman Khadafi Hancur
Serangan Koalisi Hancurkan Rumah Pribadi Kadhafi
Keberadaan Kadhafi Tidak Diketahui
Militer AS tak Tahu Keberadaan Qaddafi
Koalisi Pertimbangkan Serbuan Darat untuk Taklukkan Kadhafi
AS Segera Serahkan Pimpinan Operasi Militer di Libya
Sekutu Bombardir Benteng Pertahanan Khadafi di Selatan
Armada gabungan untuk jatuhkan Khadafi
Misil Barat hancurkan pusat komando Gaddafi
AS kurangi peran di Libia
Sekjen PBB Ban Ki-moon Diusir Pendukung Khadafi di Mesir
Kondisi Jepang
Inilah Lima Bencana Nuklir Terburuk Dunia
Inilah Alasan Jepang Tak Gunakan Robot dalam Krisis Nuklir
5 Alasan Tidak Perlu Panik Menghadapi Revisi Level Bahaya 5 Pada Skala 7
Bencana Jepang Telan Kerugian Rp 2.053 Triliun!
Jepang Berterima Kasih kepada Indonesia
Evakuasi WNI di Jepang Terus Berlangsung
Jepang Stop Pengiriman Makanan dari 4 Prefektur karena Radiasi
Asap Kembali Mengepul, Tim PLTN Dievakuasi
Laporan khusus Detik News-Bencana Nuklir Fukushima 1-5
Pakar Nuklir ITB: Orang Membayangkan Kecelakaan Nuklir Mudah Terjadi di RI
Lihat Dulu, Buat Apa Gagah-gagahan Tapi Mahal
Bahkan Ketika Bencana Datang, Jepang Tetap Mengagumkan
Tahan Gempa Belum Tahan Tsunami
PLTN: Energi Besar, Risiko Tinggi
Kutipan Beberapa Berita Dalam Negeri
Ubah Penyaluran Dana BOS, ICW Laporkan Mendiknas ke Ombudsman
Daerah Dinilai Belum Siap Mekanisme Baru BOS
Sekolah Bertaraf Internasional Wajib Tampung 20% Siswa Kurang Mampu
PDIP Desak Mendiknas Periksa Buku Tak Kredibel yang Lolos Persyaratan
PDIP Temukan 300 Buku Ajar yang Cacat Teknis & Fisik Kemendiknas
Foke Minta Maaf Tak Cermat Saat Setujui Anggaran PDS HB Jassin
Pusat Sastra HB Jassin Tolak Bantuan Nasdem
Seluruh Sungai di Jakarta Tercemar Bakteri E-Coli
Teror Bom
Presiden SBY: Ketentraman Kita Telah Dinodai
Jangan Biarkan Rakyat Dihantui Teror
Misteri Paket Bom Buku
Sketsa Kurir Bom Disebar Ke Seluruh Polsek
Bencana
Lahar Dingin Ngamuk Lagi
Pemerintah Gelontor IKM Merapi Rp3 Miliar
PKS Terancam Demoralisasi
KPK Pelajari Laporan Yusuf Supendi tentang Anis Matta
Yusuf Supendi Ungkap ‘Dosa’ Poligami 3 Petinggi PKS (apa hubungannya ?)