Robot Indonesia Dikancah Dunia

http://www.dikti.go.id/

Written by Layanan Informasi
Thursday, 14 April 2011 10:49
Jakarta, 13 April 2011–Mahasiswa Indonesia kembali berprestasi di kontes robot internasional. para pemenang berhak mendapatkan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan Nasional.

Menteri Pendidikan Nasional M Nuh yakin, pencapaian ini mampu menjadikan Indonesia sebagai icon pembuat robot cerdas terbaik di dunia. Selain beasiswa penuh hingga lulus, Nuh pun membuka peluang bagi para pemenang untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. “Pemenangnya sebagai imbalan untuk mendukung dan dorongan, kita berikan beasiswa S2,” janji Nuh.

Kompetisi ”Trinity College Fire-Fighting Robot Contest” diadakan di Hartford Amerika Serikat 9-10 April 2011. Kontes ini diikuti tujuh negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Portugal, Israel, Kanada dan Meksiko. Peserta dari Indonesia, terjaring dari kompetisi regional dan nasional. Tim dari Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) membuat robot yang nantinya dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan, salah satunya robot pemadam kebakaran (Fire Fighting Home Robot Contest).

Tim ITB diwakili Ashlih Dameitry, Syawaludin Rachmatullah, Samratul Fuady dan Dody Suhendra. Mereka mengikutsertakan dua buah robot berkaki yang dinamai YAQUT (bidadari surga) dan ZARQUN (batu mulia). Mereka berhasil mengungguli saingan terberatnya dari Portugal dan meraih juara I dan II dalam kategori Walking Division.

Sedangkan, tim UGM diwakili oleh Farid Inawan, Noer Aziz Ismail, Wahyu Wijayanto dan Luis Rizki Ramelan. Mereka mengikutsertakan dua buah robot beroda bernama KOPLAX dan IRON FIRE. Mereka pun membuat saingan beratnya Cina bertekuk lutut dan meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division.

Selain tim robot yang dikirim oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung juga mengirimkan tiga buah robot dalam kategori robowaiter dan ketiganya mendapatkan juara. Pada kategori robot pelayan ini, yang dipertandingkan adalah kemampuan dalam membantu orang cacat, membawakan sepiring makanan tanpa jatuh dan tanpa menabrak orang yang dibantu.

>>>
Mereka Percaya Indonesia Bisa (2)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/392956/

Thursday, 14 April 2011
Apa yang ada dalam benak para tim robotika Indonesia yang berjaya pada ajang Trinity College Fire- Fighting Robot Contest di Hartford City,Connecticut,Amerika Serikat (AS)?

Ternyata sama, yakni mereka yakin Indonesia mampu membuat robot yang kualitasnya sebanding dengan para ahli di negara maju. Seperti diungkapkan Wahyu Wijayanto,anggota tim robotika dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengatakan, dirinya ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu dan tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Dengan nada bersemangat Wahyu berujar, sumber daya manusia di Indonesia sudah ada,tinggal bagaimana mereka yang haus akan teknologi ini disalurkan minatnya ke jalur yang tepat oleh pemerintah. Anak dari seorang petani ini juga ingin mengajak para kawula muda lain bahwa membuat robot cukup mudah jika dilandasi pikiran positif.

Untuk mahasiswa,katanya,sudah ada unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bisa dimasuki sebagai tempat belajar.“Mereka bisa membuat robot yang bisa mengikuti garis. Selanjutnya mereka akan tertantang untuk membuat robot berkaki atau bersensor,” katanya seusai disambut Mendiknas Mohammad Nuh di Gedung Kemendiknas kemarin. Dia melanjutkan,kelemahan dari Indonesia ialah belum dikembangkannya industri teknologi yang memungkinkan pembuatan robot menggunakan produk lokal. Seperti ketika membuat Koplak dan Iron Fire, mereka membutuhkan sensor panas yang harus dibeli dari Amerika Serikat. Kalau saja pemerintah dari sekarang mengambil langkah untuk pengembangan teknologi, dia yakin akan makin banyak pihak yang membuat robotlayaknya di negara maju lain.

Tim UGM, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung menyabet prestasi di kontes robot tahunan tersebut. Mendiknas Mohammad Nuh pun mengapresiasi kemenangan terbaik putra bangsa ini.Menurut Nuh,kemenangan ini semacam pengobat rindu akan masih rendahnya prestasi di bidang robotika ini.Mendiknas pun berjanji akan memberikan beasiswa hingga lulus kepada para pemenang.Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. “Biaya sekolah dan biaya hidup akan ditanggung pemerintah,” janjinya.(*)
>>>
Mereka Percaya Indonesia Bisa (1)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/392950/

Wednesday, 13 April 2011
Apa yang ada dalam benak para tim robotika Indonesia yang berjaya pada ajang Trinity College Fire-Fighting Robot Contest di Hartford City,Connecticut, Amerika Serikat (AS) ternyata mempunyai satu kesamaan, yakni mereka yakin Indonesia mampu membuat robot yang kualitasnya sebanding dengan para ahli di negara maju.

Seperti diungkapkan Wahyu Wijayanto,anggota tim robotika dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengatakan, dirinya ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu dan tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Menurut dia,SDM di Indonesia sudah ada,tinggal bagaimana mereka yang haus teknologi ini disalurkan minatnya. ”Mereka bisa membuat robot yang bisa mengikuti garis.Selanjutnya mereka akan tertantang untuk membuat robot berkaki atau bersensor,”katanya seusai disambut Mendiknas Mohammad Nuh di Gedung Kemendiknas kemarin. Syawaluddin,peserta dari ITB juga tidak mau menyerah untuk menorehkan penghargaan di bidang robotika ini. Dia menceritakan,tahun lalu di kontes yang sama ia membawa robot ciptaannya,namun hanya meraih peringkat keempat.

Saat itu kekalahan itu tertoreh karena ada peraturan yang tidak dimengerti olehnya. Selama setahun berikutnya, dia konsentrasi lagi membuat robot berkaki yang mampu memadamkan api.Di kategori walking division robot, teknologi yang ditanamkan pada robotnya mampu mencari sumber api di labirin.”Tahun lalu apinya tidak ketemu karena algoritma pemetaan yang saya buat salah.Namun, saya membuat penyempurnaan dan sekarang saya pun menang,”ujarnya. Mendiknas Mohammad Nuh pun mengapresiasi kemenangan terbaik putra bangsa ini.Menurut Nuh, kemenangan ini semacam pengobat rindu akan masih rendahnya prestasi di bidang robotika ini.Mendiknas pun berjanji akan memberikan beasiswa hingga lulus kepada para pemenang.

Tidak hanya di dalam negeri,Kemendiknas juga mampu menyekolahkan para pemenang ini ke universitas di luar negeri. Rektor ITB Akhmaloka berniat mengembangkan laboratorium elektro yang dimiliki Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB untuk keperluan riset robotika. Hal ini sebagai respons atas kemenangan tim robotika ITB yang berlaga di Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest beberapa waktu lalu. Dengan mengembangkan laboratorium yang sudah ada ini diharapkan akan keluar keilmuan dan teknologi robotika. ”Tentu akan diperbaiki sarana dan prasarana,kita kembangkan laboratorium untuk robotika.

Saya kira di luar negeri orang sudah appreciate¸ harusnya kita bisa kembangkan di sini lebih serius tidak hanya hobi tapi aspek keilmuannya,” terangnya. Tim robot ITB yang berasal dari mahasiswa Elektro STEI ITB ini sudah go international sejak tahun lalu.Dia menilai prestasi tim robot ini meningkat dan semakin baik.?

NENENG ZUBAIDAHDINDA WULANDARI
JAKARTA