Albertus Sat, 3 September 2011 – Jam 19:50:43
|
Pak Rahawarin yang saya homati sy kordinator GRAHA EDUTAMA TUAL kalau bisa kita kerjasama kalau ada yang mau wisuda langsung /butuh ijazah hub kantor kami di tual atau di jokyakarta jl ki ageng pemanahan smping RSUD KOTA YOGYA an : ghny anatawijaya dirut graha & laode rusmin.
Fitri
Sat, 3 September 2011 – Jam 21:31:46
|
Pemkab Aru Perlu Sikapi Kehadiran Universitas Baru
http://www.siwalimanews.com/post/pemkab_aru_perlu_sikapi_kehadiran_universitas_baru
Dobo – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru perlu memperhatikan dan menyikapi secara serius Universitas baru di kabupaten ini yang tidak terdaftar di Kopertis, tetapi mengakomodir Sumber Daya Manusia (SDM) di Aru dengan iming-iming menyandang gelar sarjana dengan melakukan wisuda di luar daerah Maluku tanpa melalui proses kuliah.Hal ini diungkapkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) Kabupaten Kepulauan Aru, Jonatan Djukut kepada wartawan di Dobo, Senin (26/7) menyikapi munculnya Perguruan Tinggi (PT) Graha Edutama di kabupaten Jargaria ini.
Agar jangan masyarakat menjadi korban, lanjut Djukut, memintakan Pemkab Kabupaten Kepulauan Aru memperhatikan legalitas munculnya universitas baru di kabupaten ini, sehingga tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang hanya mengejar kepentingan pribadi dan mengorbankan orang lain dengan praktek pembodohan terhadap pengembangan SDM di Aru.
“Awalnya saya memberikan kesempatan untuk mereka menggunakan satu ruangan SMK untuk melaksanakan aktivitas, namun setelah mencermati sepak terjang dari pimpinannya bersama dengan salah satu dosen dari Jombang. Mereka mengadakan pertemuan dengan beberapa guru tingkat SD, maupun anak-anak yang hanya tamatan SMA selanjutnya dibawah ke Jombang, untuk wisuda tanpa mengikuti proses kuliah di Universitas Graha Edutama,” katanya.
Dijelaskan, ketika dirinya mengecek keberadaan universitas Graha Edutama dengan pihak kopertis, ternyata universitas ini tidak pernah berkoordinasi dengan pihak kopertis.
Selain tidak mengikuti proses kuliah, mahasiswa yang harus wisuda di Jombang, Jawa Timur harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 15 juta.
Dia menyarankan masyarakat di Kabupaten Bumi Jargaria ini untuk tidak boleh terpengaruh untuk menyandang gelar sarjana, karena untuk memperoleh sarjana haruslah melalui proses kuliah, dan hal itu juga merupakan suatu pertanggung jawaban akademis terhadap masyarakat.
Ia menambahkan, dirinya sangat mendukung program pendidikan untuk mencerdasarkan kehidupan bangsa khususnya masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru, namun dirinya menolak dengan tegas jika wisuda dilaksanakan tanpa melalui proses kuliah.
Sementara itu, Pengelola Universitas Graha Edutam, Onisimus Faifet yang dikonfirmasi Siwalima tidak ada di tempat. (S-25)