1 ) Sumpah Pemuda
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama
– Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
– Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
– Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
– Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
– Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
– Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
…dst
2 ) Sumpah Pemuda di Langit Konflik
http://www.analisadaily.com/
Oleh : Andri E. Tarigan. Setiap 28 Oktober, warga negara Indonesia dapat menyaksikan dikumandangkannya sebuah ikrar yang sangat mulia. Ikrar yang menjadi pondasi awal perjuangan kolektif para pendahulu kita untuk memperjuangkan terbentuknya negara merdeka. Jadilah Republik Indonesia, sebuah mahakarya yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Persatuan adalah gagasan yang dikumandangkan sebagai syarat utama pencapaian kemerdekaan, yang disampaikan dalam Sumpah Pemuda. Selain persatuan, ada juga gagasan yang tak kalah penting yakni rasa memiliki. Rasa memiliki tanah air, memiliki bangsa, memiliki bahasa. Hal-hal yang sengaja diabaikan oleh pemerintah status quo pada masa itu, yaitu pemerintahan Hindia Belanda.Semenjak Sumpah Pemuda diikrarkan, ambisi untuk merebut kepemilikan aset produksi dan kekuasaan administratif bertumbuh subur. Gerakan demi gerakan berkembang. Pemuda, para mahasiswa intelektual, petani dan buruh, dan berbagai elemen lainnya mulai terjun ke ranah politik. Upaya merebut hak bermunculan ke permukaan. Indonesia adalah milik Indonesia, bukan milik Belanda, atau imperialis lainnya. Seperti itu spiritnya, mengingat bangsa Indonesia kala itu jauh dari sejahtera. Bukan karena tak produktif, rakyat bekerja keras seharian. Hanya saja ada sistem penghisapan yang dikondisikan pemerintah kolonial. Sehingga untuk melawan itu, rasa persatuan dan rasa memiliki dikumandangkan.
…dst
3 ) Refleksi Sumpah Pemuda di Tugu Pemuda Balikpapan
http://regional.kompas.com/
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 22:25 WIB
BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Mahasiswa dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar refleksi Sumpah Pemuda, di Tugu Pemuda KNPI, Sabtu (27/10/2012) malam. Mereka mengajak kaum muda meneladani semangat Sumpah Pemuda yang mempersatukan. “Kami ingin bersama-sama mengingat apa yang terjadi ketika dulu Sumpah Pemuda digaungkan. Dulu, pemuda-pemudi bisa berkumpul, membicarakan tentang masa depan negara yang akan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dulu, tentu sulit sekali dalam hal komunikasi dan transportasi, tetapi mereka bisa menwujudkan apa yang mereka cita-citakan,” tutur Bakti Rahmadani, juru bicara kegiatan tersebut, yang juga mahasiswa Politeknik Balikpapan.
…dst
4 ) Naskah Sumpah Pemuda Tak Orisinal?
http://www.tempo.co/
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 13:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Sejarawan JJ Rizal mengatakan Sumpah Pemuda merupakan bentuk kepalsuan yang dibuat oleh Presiden Sukarno. Tujuannya untuk menangkal upaya-upaya yang memecah belah bangsa. “Sumpah pemuda itu produk tahun 1950-an,” kata Rizal dalam diskusi “Sumpah Pemuda, Sumpah Serpah” di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, 27 Oktober 2012. Menurut Rizal, isi teks pasca-1950 berbeda dengan aslinya. Menurut surat kabar harian Sinpo, bunyi aslinya adalah sebagai berikut:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa, bahasa Indonesia.
“Jadi teks yang sekarang itu merupakan produk masa depan, terutama kata-kata ”satu” yang ada di tiap poin Sumpah Pemuda itu. Ini kepalsuan sejarah,” ujar Rizal. Ia juga mengatakan sebenarnya naskah itu bukan sumpah, tetapi deklarasi sebuah kongres pemuda. Agar terlihat sakral, kata Rizal, Sukarno menggantinya menjadi “Sumpah Pemuda”.
…dst
5 ) Dunia akui Indonesia “pencipta perdamaian”
http://www.antaranews.com/berita/340809/dunia-akui-indonesia-pencipta-perdamaian
Sabtu, 27 Oktober 2012 14:53 WIB
London (ANTARA News) – Dubes Triyono Wibowo untuk Wakil Tetap RI di PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, mengatakan kiprah Indonesia dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia mendapatkan pengakuan masyarakat internasional. Triyono menyampaikan pernyataan ini setelah menyerahkan surat kepercayaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Dirjen Kantor PBB di Jenewa, Kassym-Jomart Tokayev di Markas Besar PBB di Jenewa, demikian keterangan Dubes Triyono kepada ANTARA, Sabtu. Triyono menyampaikan salam hangat Presiden RI kepada Tokayev, dan menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk selalu bekerjasama dengan PBB sekaligus menjadi bagian pemecah masalah dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia, sesuai mandat UUD 1945. Triyono menilai, pengakuan resmi Tokayev pada kesempatan yang sangat penting ini adalah wujud prestasi gemilang dan membanggakan diplomasi Indonesia yang perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di semua lini. Tokayev memaparkan berbagai peran penting Indonesia di panggung internasional seperti keanggotaannya pada G-20.
…dst
6 ) KPK Latih 1.000 Dosen
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/27/13063511/KPK.Latih.1.000.Dosen
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 13:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melatih lebih dari 1.000 dosen di 10 wilayah perguruan tinggi di Indonesia dengan berbagai modul pencegahan dan pemberantasan korupsi. Panduan untuk pendidikan antikorupsi juga telah dibuat KPK bekerja sama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mempunyai buku pegangan yang menjelaskan detail persoalan korupsi di Indonesia. Buku pegangan itu bisa menjadi panduan perguruan tinggi dalam menyusun program-program antikorupsi di kampus hingga menjadi silabus pendidikan untuk mahasiswa. “Mulai dari apa itu korupsi hingga nilai dan prinsip korupsi, seperti ide untuk mengarusutamakan sikap dan budaya antikorupsi di perguruan tinggi,” tutur Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Rabu (24/10). Hari Rabu lalu, unsur pimpinan KPK menggelar dialog dengan Forum Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Jakarta. Pada dialog tersebut, KPK berbagi informasi mengenai kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia dan berbagai permasalahannya. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, perguruan tinggi punya peran penting dalam mendidik dan menciptakan budaya antikorupsi bagi generasi muda.
…dst
7 ) Ancol Jadi Objek Analisa Bisnis Mahasiswa Asia Tenggara
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/27/14284510/Ancol.Jadi.Objek.Analisa.Bisnis.Mahasiswa.Asia.Tenggara
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 14:28 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – PPM School of Management menyelenggarakan Kompetisi Analisa Bisnis tingkat Regional atau Regional Business Case Competition (RBCC) yang mengangkat kasus bisnis dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia. Kegiatan yang mengangkat tema “Integrating Market and Competence-Based Advantages for sustainability”, diselenggarakan di Pondok Putri Duyung, Ancol Taman Impian pada 11 Oktober 2012 lalu. Kali ini perusahaan yang dibedah ‘dapur bisnis’-nya ialah PT Pembangunan Jaya Ancol. “Ancol sengaja bekerjasama dengan PPM School of Management menggelar kegiatan ini sebagai kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia untuk memperlihatkan kepada kalangan nasional dan internasional bagaimana bisnis dan tata kelola bisnis khas Indonesia, khususnya bisnis di bidang pariwisata,” ujar Agus Rochiyardi, Wakil Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/10/2012).
…dst
8 ) Kemendikbud Gelar Dialog dengan Pengkritisi UN
http://edukasi.kompas.com/read/2012/10/27/15520714/Kemendikbud.Gelar.Dialog.dengan.Pengkritisi.UN.
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 15:52 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumpulkan sejumlah pemerhati pendidikan dan guru yang dinilai kritis terhadap penyelenggaraan ujian nasioanl (UN) di Jakarta, baru-baru ini. Pertemuan yang dinamakan Forum Grup Diskusi (FGD) tentang UN ini, mempertemukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud dan Badan Standar Nasional Pendidikan selaku penyelenggara UN dengan sejumlah pemerhati pendidikan yang dinilai kritis. Pemerhati pendidikan yang diundang dalam diskusi adalah Darmaningtyas, Sekretaris Jenderal Federasi Guru Seluruh Indonesia, Retno Listyarti, pengajar Institut Teknologi Bandung, Iwan Pranoto, dan Kreshna Aditya. Menurut Retno di Jakarta, Sabtu, (27/10/2012), pertemuan tersebut terlihat lebih sebagai kesempatan pemerintah untuk “membalas” kritikan dari pemerhati pendidikan yang dinilai kritis terhadap pelaksanaan UN.
…dst
9 ) Gagasan Indeks Kebahagiaan Sudah Lama Muncul
http://www.tempo.co/read/news/2012/10/27/079438075/Gagasan-Indeks-Kebahagiaan-Sudah-Lama-Muncul
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 17:23 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta – Peneliti ilmu politik senior UGM, Mochtar Masoed, mengatakan Indonesia sudah waktunya untuk merumuskan indeks kebahagiaan guna meneliti lebih dalam efek pembangunan ke masyarakat. Kata dia, indikator pembangunan semestinya tak hanya berasal dari data-data fakta material, melainkan harus pula menyentuh aspek nonmaterial. “Kita sudah punya indeks korupsi dan demokrasi, sekarang saatnya indeks kebahagaian untuk memberi ukuran keberhasilan pembangunan dari segi yang tak kasatmata,” ujar Mochtar Masoed, di Yogyakarta, Sabtu, 27 Oktober 2012. Mochtar mengatakan, gagasan membuat indeks kebahagiaan sudah lama muncul dalam kajian mengenai pembangunan, yang sudah banyak ditulis oleh berbagai peneliti sejak era tujuh puluhan. Misalnya, dia menyebutkan, pakar pembangunan Indonesia Sudjatmoko atau peneliti ekonomi asal India, Amartya Sen, telah lama memunculkan gagasan itu. “Tapi, sampai sekarang indeks seperti ini belum muncul secara resmi, baik di Indonesia maupun di tingkat dunia,” kata dia.
…dst
10 ) Kemendikbud Lirik Gerakan Warga NU
Mendirikan Sekolah untuk Anak TKI di Arab Saudi
http://www.jpnn.com/read/2012/10/27/144806/Kemendikbud-Lirik-Gerakan-Warga-NU-
Sabtu, 27 Oktober 2012 , 08:20:00
JAKARTA – Akses pendidikan anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri memang masih kecil. Terlebih jika hanya mengandalkan sekolah-sekolah formal yang didirkan pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengapresiasi sejumlah kalangan yang mendirikan sekolah untuk anak TKI. Diantara pendirian sekolah oleh masyarakat Indonesia yang membuat Kemendikbud adalah yang dijalankan oleh komunitas warga Nahdlatul Ulama (NU) di Arab Saudi. Setelah berjalan sekitar dua tahun, jumlah sekolah yang didirkan oleh warga NU ini berjumlah dua unit yang terletak di Jeddah dan Makkah. Dari dua unit sekolah ini, diperkirakan menampung anak para TKI hingga seribu siswa. Keberadaan dua unit sekolah yang didirikan komunitas warga NU ini, melengkapi jumlah sekolah Indonesia di Arab Saudi menjadi tiga unit. Sebelumnya pemerintah Indonesia sudah mendirikan sekolah serupa di kawasan Riyadh. Diperkirakan jumlah anak TKI yang harus disekolahkan mencapai 2.000 jiwa lebih. Staf Ahli Mendikbud Bidang Kerjasama Internasional Kacung Marijan kemarin menuturkan, sekolah-sekolah swasta yang didirikan masyarakat Indonesia di luar negeri ini mempunyai hak untuk dilayani pemerintah Indonesia layaknya sekolah serupa di tanah air.
…dst
11 ) Diduga Perakit Bom, Nilai Kuliah Agus Biasa Saja
http://nasional.inilah.com/read/detail/1920441/diduga-perakit-bom-nilai-kuliah-agus-biasa-saja
abtu, 27 Oktober 2012 | 19:30 WIB
INILAH.COM, Jember – Agus Anton Figian, alumnus Fakultas MIPA Universitas Jember, yang dibekuk Detasemen Khusus 88 di Madiun, Jumat malam (26/10/2012), diduga perakit bom jaringan teroris. Namun prestasi akademisnya tidak menunjukkan kapasitas teknis seorang insinyur. Agus merupakan sarjana Fisika yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif 2,35. Bagi mahasiswa eksakta, IPK tersebut tergolong kecil. Agus menyelesaikan studinya 5 tahun, 7 bulan, 28 hari. Pria kelahiran Jember, 15 Januari 1980 ini, tercatat menjadi mahasiswa Fakultas MIPA Unej pada tahun 1998, dan lulus 28 Februari 2004. Agus butuh waktu 1 tahun 9 bulan 18 hari untuk menyelesaikan skripsinya. Ia mengambil judul penelitian: Optimalisasi Penggunaan Daya Pada Balast Listrik. Dalam data Unej, Agus tercatat sebagai warga Dusun Kepel, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Semasa mahasiswa, ia tercatat tinggal di Perum Mastrip Blok M-14, Jember. Orang tuanya adalah petani berinisial HB. Dari informasi yanng diperoleh beritajatim.com, melalui sejumlah petugas menyebutkan, Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, Agus, terduga teroris yang bertugas sebagai perakit bom ini diambil tim Densus 88 antiteror.
…dst
12 ) Polisi Temukan Bunker di Rumah Anton
http://nasional.kompas.com/read/2012/10/27/22193058/Polisi.Temukan.Bunker.di.Rumah.Anton?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Penangkapan%20Teroris%20Di%20Empat%20Provinsi
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 22:19 WIB
MADIUN, KOMPAS.com — Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jawa Timur menemukan sebuah bunker di rumah terduga teroris di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Sabtu (27/10/2012). Bunker tersebut berada sekitar tiga meter di bawah permukaan tanah. Tim Gegana juga menemukan detonator, tabung paralon besi sepanjang sekitar 15 cm yang berisi bahan peledak, dan sejumlah buku tentang jihad. Kepala Biro Operasional Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Abdul Gofur menyatakan, polisi masih mendalami dan mengembangkan penyelidikan terhadap barang-barang yang ditemukan di rumah tersebut. “Sebelumnya, beberapa saat lalu telah ditemukan bahan peledak dalam tabung elpiji di sebuah rumah Kota Madiun,” ungkap Gofur.
…dst