Anugerah Peduli Pendidikan Dorong Partisipasi Publik Tingkatkan Kualitas Pendidikan

11/23/2012
Jakarta — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, serahkan penghargaan kepada 29 orang, instansi/lembaga pemerintahan, dan yayasan, yang secara aktif membantu Kemdikbud dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemberian penghargaan yang dilakukan Kemdikbud secara rutin setiap tahun sejak 2010 ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap partisipasi publik dalam dunia pendidikan.

“Ngurusi pendidikan itu tidak mungkin dan tidak boleh dilakukan Kemdikbud sendiri. Tugas kemdikbud selain melaksanakan pendidikan itu sendiri, adalah mendorong meningkatkan partisipasi publik dalam dunia pendidikan,” ucap Mendikbud usai pemberian penghargaan pada malam Anugerah Peduli Pendidikan 2012, di Plaza Insan Berprestasi Kemdikbud, Kamis (22/11).

Mendikbud mengatakan, dunia pendidikan adalah investasi masa depan bagi generasi muda. Pendidikan berkualitas adalah satu-satunya cara untuk memberi investasi terbaik. “Anak muda harus membeli masa depannya dengan pendidikan,” kata Menteri Nuh.

Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2012 memiliki lima kategori. Pertama, Kategori Perusahaan/BUMN (tujuh penghargaan); kedua, Kategori Kementerian/Lembaga Pemerintah dan Kabupaten/Kota (empat penghargaan); ketiga, Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat (empat penghargaan); keempat, Kategori Individual/Inovator Pendidikan (sepuluh penghargaan);  dan kelima, Kategori Program Acara Tv (empat penghargaan). (AR)

29 Penghargaan APP Diberikan Pada Pemerhati Pendidikan

Jum’at, 23 November 2012 , 06:10:00
JAKARTA – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2012, memberikan 29 penghargaan untuk mengapresiasi para pemerhati pendidikan yang telah berkontribusi terhadap bidang pendidikan melalui berbagai cara sepanjang tahun ini.

Penghargaan APP 2012 yang diberikan, Kamis (22/11) malam di Plaza Insan Berprestasi Kemdikbud itu dibagi ke dalam lima kategori, yakni 7 penghargaan diberikan kepada perusahaan/BUMN, 4 penghargaan untuk kementrian/lembaga pemerintah dan kabupaten/kota, 4 penghargaan bagi yayasan nirlaba/kelompok masyarakat. 10 penghargaan diserahkan pada individual/inovator dan 4 penghargaan kategori program acara Televisi.

Menteri Pendidikan Mohammad Nuh menyebutkan, APP yang sudah diselenggarakan ketiga kalinya ini diberikan untuk mendorong meningkatkan partisipasi publik agar ikut memberikan pelayanan pendidikan. “Penerima APP ini telah membuktikan dedikasi luar biasa pada dunia pendidikan,” kata Nuh usai penyerahan anugerah APP tersebut tadi malam.

Melalui APP ini juga, lanjut dia, Kemdikbud ingin menumbuhkan budaya apresiasif konstruktif, yaitu membiasakan diri menghargai kepada siapapun yang telah memberikan kontribusi positif. Karena saat ini budaya menghargai itu agak susah.

“Susah sekali kita menghargai orang lain. Sehingga tugas kementrian membentuk karakter, siapapun yang telah berprestasi harus kita berikan penghargaan, hingga akhirnya orang akan berlomba untuk berprestasi,” jelas Nuh pada acara yang juga dihadiri mantan Presdien RI ketiga, BJ Habibie.

Pak Habibie, tutur Nuh, sudah memberikan motivasi yang luar biasa kepada kita semua tentang pentingnya SDM yang kreatif, inovatiof dan produktif. Itu juga yang menjadi alasan, mengapa Kemdikbud melakukan pengembangan kurikulum yang baru.

“Jadi sekarang ini karena yang ingin kita lakukan ke depan adik-adik kita disamping miliki nilai kemuliaan, tapi juga kreatif, inovatif dan produktif,” pungkasnya.Malam itu, BJ Habibie hadir untuk menerima Anugerah Peduli Pendidikan yang diberikan kepada Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orbit Hasri Ainun Habibie, sebuah yayasan yang dibesarkan oleh mendiang istri Mantan Presiden RI ketiga itu.

Selain itu tiga yayasan lain yang menerima penghargaan APP di antaranya Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA), Supersemar, dan Sokola.Sedangkan sepuluh penghargaan individual diberikan kepada Sergius Wimsiwor dari Papua, Heri Hendrayana Harris (Banten), Jumilah (NTB), Ida Fitri (Jateng), Agus Martoyo (DKI Jakarta), Muhammad Adib (Jateng), Kiswanti (Jabar), Tirta Nursari (Jateng), Hj. Tjitjih Rukaesih (Jabar) dan Dik Doank (Banten). Mereka telah memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan anak-anak bangsa dengan caranya masing-masing, terutama melalui pendidikan non formal.(fat/jpnn)

Berita Terkait:
Malam Anugerah Peduli Pendidikan 2012 Dihadiri B.J. Habibie
Sergious Womsiwor, Pengabdian untuk Masyarakat Merauke
Terima APP, TNI Dinilai Berperan dalam Rehab Sekolah dan Pengajar di Perbatasan
Kemdikbud beri penghargaan kepada pejuang pendidikan