Beasiswa Peraih Emas Perak POM ASEAN
Persiapan Mahasiswa Atlet Diharap Lebih Baik

Senin, 24 Desember 2012
Jakarta, Kompas – Atlet-atlet peraih medali pada Pekan Olahraga Mahasiswa ASEAN 2012 pada 12-20 Desember 2012 di Vientiane akan diberi beasiswa dan dana pembinaan. Beasiswa hanya untuk atlet peraih medali emas dan perak dengan besaran Rp 4,8 juta per tahun.

Beasiswa bernama beasiswa ekstrakurikuler untuk bidang olahraga, seni, dan sains itu diberikan mulai semester depan. ”Untuk ajang tingkat internasional kami beri hingga medali perak. Kalau tingkat nasional hanya emas. Beasiswa diberikan sampai lulus kuliah,” kata Kepala Sub Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Widyo Winarso, Sabtu (22/12), di Jakarta.

Widyo menambahkan, pemberian beasiswa itu dengan syarat. Pemerintah akan mempertimbangkan capaian akademik atlet calon penerima beasiswa. Pihak perguruan tinggi tempat kuliah calon penerima beasiswa akan diminta rekomendasinya.

”Kalau sudah oke, tinggal buat kontrak. Mahasiswa atlet butuh afirmasi khusus karena mereka sering absen kuliah untuk ikut tanding,” kata dia.

Dana pembinaan

Untuk dana pembinaan, jumlah tahun ini naik 35-40 persen dibandingkan jumlah dana pembinaan POM ASEAN 2010 di Chiang Mai, Thailand. Tahun lalu, peraih emas diberi Rp 5 juta, perak (Rp 3 juta), dan perunggu (Rp 2 juta).

”Kami belum tentukan berapa jumlah persisnya, kira-kira naik sebesar itu. Kami harus hitung ulang karena anggaran yang tadinya untuk 150 medali, ternyata melampaui target,” kata Widyo.

Seperti diberitakan, pada POM ASEAN 2012 tim Indonesia memperoleh 154 medali (41 emas, 52 perak, dan 61 perunggu). Indonesia pada posisi ke-4 setelah Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Kali ini Indonesia mengikuti 14 dari 17 cabang olahraga yang dipertandingkan (230 nomor).

Terkait persiapan penyelenggaraan POM ASEAN 2014 di Palembang, Sumatera Selatan, Ketua Delegasi Indonesia Mulyana berharap para atlet menyiapkan diri lebih baik. Prestasi para atlet tahun ini dinilai kurang karena sebagian besar atlet berada pada masa transisi setelah PON.

Mulyana mengusulkan agar ada pembagian kekuatan atlet, masing-masing untuk SEA Games, Asian Games, dan POM ASEAN. ”Supaya atlet kita bisa lebih optimal,” ujarnya. (LUK)

Sumber: http://cetak.kompas.com