1 ) Peneliti Indonesia Ikut Serta Pertemuan Penerima Nobel
http://bilangsiapa.com/pers/blog/2013/07/07/peneliti-indonesia-ikut-serta-pertemuan-penerima-nobel/?fb_source=pubv1

Jul 07 2013
Isu energi menjadi sorotan utama. Diskusi panel yang berlangsung di antaranya membahas pencarian solusi ramah lingkungan terkait penyimpanan dan konversi energi kimia. Pertemuan tahun ini diikuti oleh 34 penerima Nobel. Salah satunya José Ramos-Horta, mantan presiden Timor Leste dan penerima Nobel Perdamaian tahun 1996, yang secara antusias mendukung sains dan riset dalam mengatasi tantangan universal. Sejak tahun 2012, pertemuan penerima Nobel di Lindau turut diramaikan oleh ratusan peneliti muda yang mengikuti pendaftaran terbuka. Tahun ini ada 626 peneliti dari 77 negara. Sepekan dialog ilmiah, penuh kuliah edukatif dan inspiratif, diskusi, panel, dan tak ketinggalan acara sosial. Sejumlah peneliti muda yang hadir menganggap pertukaran budaya dan generasi amatlah penting bagi sains.Sayangnya Indonesia hanya diwakili oleh 2 orang peneliti. Malaysia terwakili 5 peneliti muda, Jepang 15 peneliti, 38 peneliti dari India, dan jumlah peneliti terbesar tentunya datang dari negara penyelenggara yakni Jerman dengan 139 peneliti. “Ini menyangkut sosialisasi. Sebenarnya banyak mahasiswa Indonesia yang tidak tahu mengenai pertemuan ini,” ungkap Kelvin Anggara (23), salah seorang wakil Indonesia dari Medan, Sumatera Utara. Peraih medali emas dalam Olimpiade Kimia Internasional tahun 2008 ini mengetahui adanya pertemuan tahunan penerima Nobel melalui partisipasinya pada Asian Science Camp tahun 2009 di Jepang,” paparnya.

…dst

2 ) Prasyarat calon profesor ditingkatkan
http://www.antaranews.com/berita/383777/prasyarat-calon-profesor-ditingkatkan

Sabtu, 6 Juli 2013 01:47 WIB
Jakarta (ANTARA News) – Prasyarat untuk calon rektor kepala dan profesor akan segera ditingkatkan kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso. “Prasyarat untuk menetapkan rektor kepala dan profesor akan segera ditingkatkan,” ujar Djoko usai membuka Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional 2013 di Jakarta, Jumat. Djoko mengungkapkan bahwa rencana tersebut akan direalisasikan mulai awal Agustus tahun ini, demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Mulai Agustus nanti, calon rektor kepala minimum harus bergelar doktor, sementara untuk profesor harus memiliki minimum satu artikel atau karya tulis yang telah dipublikasi di jurnal internasional. “Rektor kepala itu kan sekarang tugasnya boleh membimbing doktor, makanya dia minimum harus bergelar doktor,” jelas dia yang menambahkan bahwa sebelumnya rektor kepala tidak diijinkan untuk memberikan bimbingan kepada para calon doktor. “Dulu para calon doktor yang membimbing itu profesor, itulah yang membuat produksi doktor di Indonesia seret,” jelas dia.

…dst

3 ) Ilmuwan Indonesia Berhasil Tembus Jurnal Nature
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/04/061493660/Ilmuwan-Indonesia-Berhasil-Tembus-Jurnal-Nature

Kamis, 04 Juli 2013 | 20:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ada kabar menggembirakan bagi dunia ilmu pengetahuan Indonesia. Taruna Ikrar, seorang ilmuwan asal Makassar, berhasil menorehkan karya penelitiannya dalam Nature, jurnal ilmiah internasional yang terbit berkala tiap pekan. Penelitian berjudul “A disinhibitory microcircuit initiates critical period plasticity in visual cortex” merupakan hasil penelitian Ikrar bersama Kuhlman S.J., Olivas N.D., Tring E., Xu X., dan Trachtenberg J.T. “Akhirnya karya kami diterima dan diterbitkan di Nature. Salah satu mimpi saya sebagai ilmuwan terwujud,” kata Ikrar, Kamis, 4 Juli 2013. Penelitian ini menjelaskan bagaimana sebuah mikrosirkuit disinhibitor berpengaruh terhadap dimulainya periode kritis plastisitas pada korteks visual, bagian belakang otak yang bertanggung jawab terhadap fungsi penglihatan. Plastisitas berkaitan dengan perubahan jalur saraf dan sinapsis yang disebabkan faktor lingkungan. Menurut Ikrar, tidak sembarang ilmuwan bisa menerbitkan karyanya dalam jurnal Nature. Nature merupakan jurnal ilmiah internasional nomor wahid yang mencakup semua jenis bidang ilmu. “Jurnal ini tempatnya para penerima Nobel,” ujarnya.

…dst

4 ) TOT Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
http://www.dikti.go.id/?p=10481&lang=id

Oleh Firman Hidayat – 06 July 2013
Denpasar, 5 Juli 2013—Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) bagi Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) pada tanggal 4 hingga 7 Juli 2013 di Denpasar, Bali. Pelatihan yang di ikuti 42 peserta dari 21 perguruan tinggi pada Regional III ini bertujuan untuk memahami profesionalisme, sistem karir, peraturan perundangan yang mendasari, pengelolaan laboratorium serta pengembangan profesi tenaga fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan melalui metode ceramah dari Tim Ahli PAK. Peserta juga melakukan diskusi dan latihan keterampilan dalam melakukan pemberkasan, perhitungan angka kredit dan pengajuan penilaian angka kredit bagi PLP.

…dst

5 ) Si Jenius Pembuat “Saling Sapa” Minta Perlindungan HAKI
http://www.pikiran-rakyat.com/node/241708

Minggu, 07/07/2013 – 01:52
BANDUNG, (PRLM).- Mohammad Yahya (14) pembuat laman “Saling Sapa” akhirnya minta perlindungan hak akan kekayaan intelektual (HAKI). Hal itu dilakukannya karena nama “Saling Sapa” sudah dipakai menjadi salingsapa.com oleh pengelola laman asal Malaysia. Yahya adalah orang pertama yang membuat nama tersebut untuk jaringan serupa facebook, streaming radio, televisi, blackberry, dan berbagai smartphone android lainnya. Jaringan ini diberi pengayaan oleh Yahya sehingga menjadi jejaring sosial Muslim yang dapat diakses ke berbagai alat komunikasi. Yahya tergolong anak ajaib karena telah berhasil membuat jaringan (sistem) itu saat ia duduk di kelas 5 SD. Pada waktu itu Yahya bersekolah di Sekolah Alam Bandung. Menurut ayahnya, saat ditemui “PRLM” di Kantor Puslit KPK Unpad, Jln. Banda, Bandung, saat kecil Yahya memang berbeda dengan umumnya anak-anak lain. Usia 5 tahun ia sudah terbiasa berselancar sendirian via internet. Mengunduh, mempelajari, dan memberi “enrichment” sendiri sehingga akhirnya menjadi sebua data procesing yang cepat. Saat kelas 2 SD ia sudah bisa mendesain web sendiri. Sampai orangtuanya bingung karena rasa ingin tahunya tinggi. Yahya lalu diikutsertakan sebagai peserta diklat termuda di Puskom ITB untuk belajar IT.

…dst

6 ) Unswagati Kembali Turunkan Biaya Kuliah
http://www.pikiran-rakyat.com/node/241734

Minggu, 07/07/2013 – 11:13
CIREBON, (PRLM).- Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon kembali menurunkan biaya kuliah untuk tahun akademik 2013/2014. Penurunan biaya kuliah sampai 10% tahun akademik sekarang ini, merupakan yang ketiga kalinya. Penurunan biaya kuliah sekitar 10% berlaku bagi semua program studi maupun angkatan. “Kebijakan ini akan diterapkan bertepatan dengan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2013/2014. Penurunan biaya kuliah sudah dilakukan Unswagati selama tiga tahun akademik, rata-rata setiap tahunnnya turun 10%, sehingga total penurunan biaya kuliah sudah sekitar 30%,” kata Rektor Unswagati Dr. Djakaria Machmud. Dikatakan dia, penurunan uang kuiah dilakukan sebagai bagian dari kepedulian Unswagati terhadap masyarakat terutama mempertimbangkan banyaknya mahasiswa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Bukan hanya menurunkan biaya kuliah, Unswagati juga memiliki program pemberian beasiswa baik kepada mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa dari golongan ekonomi menenangah ke bawah. Beasiswa di antaranya diberikan kepada mahasiswa ekonomi lemah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi maupun sedang, mahasiswa yang merupakan anak pejuang, dan mahasiswa yang merupakan anak ulama.

…dst

7 ) Mutu 60 Persen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Rendah
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/07/06/3/166257/Mutu-60-Persen-Lembaga-Pendidikan-Tenaga-Kependidikan-Rendah

Sabtu, 06 Juli 2013 | 16:14 WIB
Metrotvnews.com, Surakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Santoso mengatakan 60% dari 415 lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) di Indonesia saat ini mutunya kurang baik. Ia mengemukakan hal itu seusai menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Pendidikan Biologi, Sains, Lingkungan dan Pembelajarannya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (6/7). “Ada 60 persen LPTK yang mutunya memang masih belum baik,” katanya. Penyebabnya, menurut Joko, banyak faktor. Salah satunya secara kelembagaan banyak LPTK yang belum memenuhi standar pendidikan, seperti yang diamanatkan Undang-Undang (UU) Pendidikan Tinggi dan UU Sistem Pendidikan Nasional. Untuk meningkatkan kualitas LPTK, menurut Joko, ke depan diperlukan kajian serius dan mendalam tentang reposisi, penataan, dan penguatan kelembagaan LPTK. Di samping itu, tersedianya landasan hukum yang bisa memperkuat jati diri lembaga pencetak guru itu. “Jati diri LPTK menyusut sejak banyak IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan) minta diubah menjadi universitas,” imbuhnya.

…dst

8 ) Mahasiswa Ubaya Ciptakan Busana dari Kabel
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/113543/mahasiswa-ubaya-ciptakan-busana-dari-kabel

06 Jul 2013 20:15:57
Surabaya (Antara Jatim) – Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya menciptakan busana dengan bahan non-fabric atau non-kain, seperti kabel, kawat, kertas, VCD, kasa nyamuk, aluminium foil, peniti, dan sedotan. “Setiap hari kami menemui kain, rasanya bosan, makanya teman-teman mencoba membuat baju dari bahan selain kain,” kata salah seorang mahasiswi yang juga desainer, Fenny Ayu, di kampus setempat, Sabtu. Dengan mengusung tema Geometric, tujuh mahasiswa akhirnya mencoba untuk mengotak-atik bahan “Non-Fabric Dress” guna merancang 10 busana yang layak pakai dan disuguhkan dalam rangkaian acara “Micromart” di Surabaya Town Square (Sutos), Minggu (7/7) malam. Banyak sekali acara yang bakal dipersembahkan dalam “Micromart” antara lain “string art” yang belum pernah ada di Surabaya (membentuk rusa), photo hunting, pixel art (menutup gapura pintu setinggi 2,5 m x 3 m dengan potongan kertas warna-warni), dan pameran aneka kreasi unik.

…dst

9 ) Pentingnya Standar Pengelolaan PT Ciptakan Kualitas
http://www.dikti.go.id/?p=10486&lang=id

Oleh Firman Hidayat – 07 July 2013
Jakarta–Dirjen Pendidikan Tinggi, Djoko Santoso dihadapan lebih dari 90 pendidik dan tenaga kependidikan yang hadir dalam acara pembukaan Pemilihan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Berprestasi 2013 di Jakarta, Jumat (5/7), mengungkapkan betapa pentingnya pengelolaan yang baik dalam menjalankan sistem perguruan tinggi, menurutnya tanpa pengelolaan yang baik tidak mungkin perguruan tinggi tersebut dapat berkualitas. “Setidaknya ada tiga komponen penting dalam mengelola perguruan tinggi yang berkualitas, satu adalah individunya baik dosen maupun tenaga kependidikannya, kedua adalah pengelolanya seperti kepala program studi, dekan hingga rektornya, dan yang ketiga adalah sistem dalam institusinya itu sendiri. Kalau ketiga aspek tersebut terkelola dan berjalan dengan baik, saya yakin perguruan tinggi itu pasti top dan berkualitas” jelas Djoko.

…dst

10 ) Konfercab HMI Ricuh, Wartawan Dianiaya
http://www.jpnn.com/read/2013/07/07/180502/Konfercab-HMI-Ricuh,-Wartawan-Dianiaya-

Minggu, 07 Juli 2013 , 04:25:00
JAKARTA – Seorang wartawan kembali menjadi korban kekerasan dalam menjalankan tugas peliputan. Kali ini dialami wartawan media online Radar Pena, Fatah Hidayat Sidik. Ia dipukul tepat di bagian mata sebelah kanan oleh seorang oknum diduga berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), saat meliput jalannya Konferensi Cabang (Konfercab) HMI DKI Jakarta, di Kawasan Cilosari, Menteng, Minggu (7/7) dini hari sekitar pukul 23.30 WIB. “Kejadiannya sangat cepat. Saat itu Konfercab berakhir ricuh. Jadi saya hendak memotret bentrok yang terjadi antar dua kelompok yang ada. Mereka saling pukul di depan Sekretariat Bersama HMI Cabang Jakarta, di Jalan Cilosari Nomor 17, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat,” ujarnya dalam pesan elektronik, Sabtu (6/7) malam. Saat itulah menurut Fatah, oknum kader HMI Cabang Jakarta Selatan, berinisial ABS, memukul mata sebelah kanannya. Akibatnya pelipis korban mengucurkan darah. Bahkan setelah kucuran darah berhenti mengalir, terlihat bekas seperti penggumpalan darah di dalam kelopak mata.

…dst

11 ) Studi Banding di Singapura, Mahasiswa Poltekkes Tertinggal
http://www.jpnn.com/read/2013/07/07/180529/Studi-Banding-di-Singapura,-Mahasiswa-Poltekkes-Tertinggal-

Minggu, 07 Juli 2013 , 09:55:00
MAKASSAR — Salah seorang mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Farid, yang melakukan studi banding ke Singapura, tertinggal di Singapura dalam kondisi sakit parah.Informasi yang dihimpun, mahasiswa jurusan fisioterapi ini berangkat bersama puluhan rekannya ke Singapura, namun yang bersangkutan menderita sakit amandel akut sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia bersama rekan-rekannya. Ironisnya, puluhan rekan Farid sudah tiba di Makassar, Sabtu (6/7). Farid masih harus menjalani operasi di Singapura. Pembantu Direktur III bidang Kemahasiswaan Poltekkses Makassar, Tiar Erawan, mengatakan, mahasiswa yang bersangkutan memang mengalami sakit sehingga tidak bisa dipulangkan ke Indonesia karena harus menjalani operasi. “Besok sudah bisa dipulangkan, dia cuma menderita amandel, ada nanah di dalam tenggorokannya yang namanya tonsil yang harus diangkat sehingga tidak bisa pulang hari ini (kemarin),” jelasnya.

…dst

12 ) Peneliti menumbuhkan miniatur hati manusia pada tikus
http://www.antaranews.com/berita/383659/peneliti-menumbuhkan-miniatur-hati-manusia-pada-tikus

Jumat, 5 Juli 2013 11:33 WIB
Jakarta (ANTARA News) – Para peneliti membuat “tunas hati” dari sel punca manusia dan mencangkokkannya pada tikus untuk mengembalikan fungsi hatinya. Takanori Takebe, ahli biologi sel punca di Yokohama City University, Jepang, yang memimpin studi itu yakin bahwa ini pertama kali orang membuat organ solid menggunakan induksi sel punca pluripotent yang dibuat dengan memprogram ulang sel-sel kulit matang menjadi satu keadaan serupa embrio. Tunas hati berukuran lintang mendekati empat mm itu memberikan peluang keselamatan bagi tikus dengan kegagalan fungsi hati, demikian laporan para peneliti dalam jurnal Nature edisi pekan ini. Struktur transplantasi itu memulihkan serangkaian fungsi hati seperti mengeluarkan protein hati spesifik dan menghasilkan metabolit spesifik pada manusia. Tunas-tunas itu juga dengan cepat tersambung dengan pembuluh darah terdekat dan terus tumbuh setelah transplantasi.

…dst