1 ) Kopertis XIV Papua Bantu Pengembangan Operasional PTS
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/12/26/mydxrs-kopertis-xiv-papua-bantu-pengembangan-operasional-pts

Kamis, 26 Desember 2013, 06:11 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BIAK — Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah XIV Papua dan Papua Barat Drs Festus Simbiak M.Pd menyatakan kesiapan pihaknya membantu pengembangan pendidikan tinggi yang dikelola berbagai perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah tersebut.”Tahun akademik 2014-2015 di wilayah kerja Kopertis XIV sudah ada pengajuan penambahan dua perguruan tinggi swasta baru yang akan beroperasi di Serui dan Sorong,” ujarnya di Biak, Kamis.Ia mengatakan, sebagai Kopertis XIV yang berkedudukan di Kabupaten Biak Nimfor pihaknya akan mendorong pendirian perguruan tinggi swasta baru di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.Pendirian PTS baru di tanah Papua, menurut Festus, dalam rangka mendukung penyiapan tenaga sumber daya manusia berkualitas di tanah Papua.”Hanya saja setiap regulasi peraturan tentang pendirian PTS baru harus sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku,” tegas mantan pejabat Rektor Uncen Jayapura.

…dst

2 ) Kemendikbud Targetkan Lahir 20 Ribu Doktor Baru
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/12/26/myerov-kemendikbud-targetkan-lahir-20-ribu-doktor-baru

Kamis, 26 Desember 2013, 17:03 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong agar para dosen berpendidikan S2 untuk melanjutkan ke jenjang S3. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi baik  negeri maupun swasta. ‘’Pada 2014, ditargetkan dapat muncul 20 ribu doktor baru,’’ ujar Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Supriadi Rustad, Kamis (26/12). Sementara pada 2019 diharapkan dapat lahir sebanyak 40 ribu dosen berpendidikan S3 atau doktor. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di tingkat universitas. Untuk mendorongnya, lanjut Supriadi, para dosen yang belajar S3 dibebaskan dari tugas mengajar di kampus. Ia membantah anggapan bahwa dosen yang tugas belajar S3 diharuskan tetap mengajar di kampus. Intinya, ujar Supriadi, seluruh dosen yang tugas belajar dibebaskan dari tugas mengajar. Sementara tunjangan profesi untuk sementara dihentikan. Hal ini dilakukan agar para dosen fokus dalam menjalani kegiatan belajar di program S3. Di sisi lain Supriadi menuturkan, Kemendikbud belum menemukan adanya masalah terkait banyaknya dosen S2 yang mengajar di perguruan tinggi (PT). ‘’Rasanya, tidak ada masalah penumpukan dosen S2 di PT kita,’’ imbuh dia.

…dst

3 ) Komnas Pendidikan: Penumpukan Dosen S2 Hanya di Kota Besar
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/12/26/myf6bn-komnas-pendidikan-penumpukan-dosen-s2-hanya-di-kota-besar

Kamis, 26 Desember 2013, 22:14 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Nasional Pendidikan Indonesia menilai terjadinya penumpukan dosen berlatar belakang S2 hanya terjadi di kota besar. Sementara di kota lainnya seperti Papua, sangat membutuhkan keberadaan dosen lulusan S2 itu.”Dosen S2 di daerah justru masih kurang,” ujar Sekjen Komnas Pendidikan Andreas Tambah, kepada Republika, Kamis (26/12).Sebelumnya, praktisi pendidikan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, MG Bagus Ani Putra, menilai dosen berpendidikan S2 masih mengalami penumpukan selama 2013. Oleh karena itu penumpukan harus diatasi pada 2014. Namun kata Andreas, kasus penumpukan dosen S2 tidak bisa disamaratakan terjadi di kampus atau daerah tertentu. Pasalnya, di daerah, keberadaan S2 masih kurang. Contohnya, dosen S2 di Jakarta masih dibutuhkan untuk mengajar di kampus yang ada di Papua.Meskipun demikian, terang Andreas, Komnas Pendidikan tetap mendorong agar para dosen S2 untuk melanjutkan ke S3. “Namun, bila dengan biaya sendiri anggaranya terlalu mahal,” ujar dia.

…dst

4 ) DPR Ingatkan Pengawasan Penggunaan Dana Abadi Pendidikan
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/26/3/203895/DPR-Ingatkan-Pengawasan-Penggunaan-Dana-Abadi-Pendidikan

Kamis, 26 Desember 2013 | 21:38 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Kemendikbud sebagai salah satu pengguna dana abadi pendidikan sejatinya mesti diawasi.Keberadaan dana abadi pendidikan yang sekarang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sejak 2011-2013 terkumpul mencapai Rp15,6 triliun. Dana itu digunakan untuk kepentingan riset, fasilitas pendidikan, dan pemberian beasiswa.”Nah dalam hal ini pengawasan internal Kemendikbud seperti inspektorat Jenderal mesti melakukan pengawasan penggunaan dana abadi pendidikan tersebut, untuk melihat pemanfaatannya fungsional atau tidak. Kalau sama penggunaannya dengan program-program yang dirumuskan di Kemendikbud, kenapa harus menggunakan dana abadi pendidikan?” kata anggota Komisi X DPR Asdy Narang kepada Media Indonesia, Kamis (26/12).Asdy Narang mempertanyakan dasar peruntukan dana bisa dialokasikan dalam setiap anggaran pendidikan, namun kenapa pula malah menggunakan dana abadi pendidikan tersebut. “Inilah yang masih menjadi pertanyaan, apakah tidak tumpang tindih dengan alokasi anggaran pendidikan yang memang setiap tahunnya juga ada untuk pementingan riset, rehabilitasi fasilitas pendidikan, dan beasiswa ?” cetusnya.

…dst

5 ) Buntut Pelonco Maut ITN, Polisi Periksa Rektor
http://www.tempo.co/read/news/2013/12/26/058540316/Buntut-Pelonco-Maut-ITN-Polisi-Periksa-Rektor

Kamis, 26 Desember 2013 | 19:54 WIB
TEMPO.CO, Malang – Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Soeparno Djiwo memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Resor Malang, Kamis, 26 Desember 2013. Senin lalu dia mangkir saat akan dimintai keterangan atas kematian mahasiswa Jurusan Planologi, Fikri Dolasmantya Surya.”Kita kooperatif, kemarin tidak hadir karena menerima kunjungan Kepala Kopertis,” kata kuasa hukum Soeparno, Endarto Budi Walujo. Penyidik mengajukan 16 pertanyaan meliputi dasar hukum kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) yang diikuti Fikri. Dia juga diminta menjelaskan kegiatan yang diikuti 114 mahasiswa. “Penyidik juga tanya, apakah kegiatan itu melanggar aturan atau tidak,” katanya. Menurutnya, Soeparno Djiwo menjelaskan kepada penyidik bahwa kegiatan tersebut merupakan program pengenalan jurusan, agar mahasiswa baru mengetahui apa saja yang dipelajari, profesi yang akan dijalankan, serta mengenal para seniornya.

…dst

6 ) Evaluasi Ospek
Forum Rektor Tolak Moratorium Ospek
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/12/16/mxws9o-forum-rektor-tolak-moratorium-ospek

Selasa, 17 Desember 2013, 05:58 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Forum Rektor menolak wacana moratorium atau penghentian sementara kegiatan ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus) bagi mahasiswa baru. Mereka menolak ospek menjadi ajang kekerasan dan balas dendam mahasiswa senior dan juniornya. “Ospek jangan disamakan semuanya (dengan kekerasan), banyak juga yang positif,” kata Ketua Forum Rektor 2013 Laode M Kamaluddin saat dihubungi Republika, Senin (16/12). Laode yang  merupakan rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unisulla) itu mengatakan, kalau moratorium, berarti semua anggapan buruk tentang ospek disamaratakan. Padahal, dari ospek itu banyak manfaat yang bisa diambil.Menurut Laode, supaya ospek tak disusupi kegiatan fisik dan kekerasan, pihak kampus nonmahasiswa harus dilibatkan di dalam kepanitiaan. “Jadi, mahasiswa jangan dilepas sendirian,” katanya.Rektor Universitas Andalas (Unand) Werry Darta Taifur juga menolak jika ospek dihapus. Namun, kegiatan ini tetap diarahkan oleh pihak rektorat. “Ospek itu perlu asal diarahkan,” katanya.

…dst

7 ) Evaluasi Ospek
Kemendikbud Ingin Moratorium Ospek
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/12/15/mxup09-kemendikbud-ingin-moratorium-ospek

Senin, 16 Desember 2013, 05:28 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Moratorium atau penghentian sementara orientasi pengenalan kampus (ospek) dinilai menjadi jalan terakhir untuk mengatasi kekerasan terhadap mahasiswa baru (maba). Kasus kematian mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya, pada saat kegiatan itu diharapkan menjadi kasus terakhir. “Kalaupun muncul kasus kekerasan dalam ospek, moratorium atau penghentian sementara ospek merupakan jalan terakhir untuk atasi persoalan itu,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad kepada Republika, akhir pekan lalu.Kasus Fikri, ujar Ibnu, diharapkan menjadi pembelajaraan bagi perguruan tinggi dan sekolah manapun agar tidak mengulangi kejadian tersebut. Di sekolah dan di kampus, baik kepala sekolah maupun rector, harus ikut mengawasi dan bertanggung jawab dalam mengarahkan masa orientasi siswa (MOS) atau ospek. Selama ini, Kemendikbud sering menyerukan agar ospek dilakukan melalui pendekatan akademik. Selain itu, dalam buku pedoman juga dilarang keras melakukan kekerasan verbal dan fisik dalam ospek.

…dst

8 ) Tren PTN Favorit pada SNMPTN
http://kampus.okezone.com/read/2013/12/26/560/917652/tren-ptn-favorit-pada-snmptn

Kamis, 26 Desember 2013 13:17 wib
JAKARTA – Mengetahui perbandingan peminat dan daya tampung sebuag perguruan tinggi negeri (PTN) dapat menjadi modal dalam memilih kampus tujuan. Semakin banyak peminat suatu PTN, artinya semakin favorit kampus tersebut dan kemungkinan kelulusan siswa pun semakin kecil. Cara terbaik mengetahui data ini adalah dengan melihatnya pada laman resmi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Berikut tren PTN favorit pada SNMPTN beberapa tahun terakhir seperti dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Kamis (26/12/2013).  Perlu diketahui, daftar ini tidak menunjukkan urutan.

…dst

9 ) Ini Kampus Favorit Pendaftar Bidikmisi
http://kampus.okezone.com/read/2013/12/26/560/917662/ini-kampus-favorit-pendaftar-bidikmisi

Kamis, 26 Desember 2013 14:09 wib
JAKARTA – Urusan perguruan tinggi negeri (PTN) favorit bukan hanya dapat kita temukan pada skema Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) secara umum. Dari sisi Bidikmisi, para pendaftar juga memiliki kecenderungan PTN favorit.Okezone, Kamis (26/12/2013) merangkum daftar kampus yang menjadi favorit para pelamar Bidikmisi. Mereka adalah:

…dst

10 ) Syarat Kenaikan Pangkat Akan Ditinjau Ulang
Tak Sesuai Tugas Guru
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/12/26/247345/Syarat-Kenaikan-Pangkat-Akan-Ditinjau-Ulang

26 Desember 2013
JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan peninjauan kembali atas kebijakan dan persyaratan kenaikan pangkat yang mewajibkan guru melakukan penelitian dan memublikasikan karya ilmiah.”Kemungkinan besar Kemdikbud akan meninjau kembali sistem kenaikan pangkat yang tidak sejalan dengan tugas utama guru,” ujar Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo. Pasal 16 Ayat (2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit menyebutkan, kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari guru pertama, pangkat penata muda, golongan ruang III/a sampai dengan guru utama, pangkat pembina utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang meliputi subunsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif.

…dst

11 ) Rp6,5 Miliar Dana Pengembangan Pendidikan Nasional Digunakan untuk Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan di Aceh
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1973

12/26/2013
Jakarta — Dana Pengembangan Pendidikan Nasional sebesar Rp6,5 miliar digunakan untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan di Aceh pascagempa. Dana tersebut untuk merehabilitasi delapan unit sekolah di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah yang mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi pada 2 Juli lalu. Pada 2 Juli 2013 lalu, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dilanda gempa bumi berkekuatan 6,2 SR. Banyak fasilitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah mengalami kerusakan. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional memberikan dana sebesar Rp6,5 miliar untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan di dua kabupaten tersebut.Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin mengatakan saat ini peserta didik masih banyak yang menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah darurat, seperti tenda darurat atau bangunan sederhana yang terbuat dari triplek. Ia berharap dengan adanya bantuan dana ini, pada tahun ajaran baru nanti para peserta didik sudah bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di gedung sekolah yang sudah baik.

…dst

12 ) Pemberkasan Peserta Lulus CPNS
Batas Waktu dan Sanksi Ditentukan oleh Instansi
http://www.jpnn.com/read/2013/12/26/207567/Batas-Waktu-dan-Sanksi-Ditentukan-oleh-Instansi

Kamis, 26 Desember 2013 , 06:42:00
JAKARTA – Kewajiban melengkapi persyaratan administrasi bagi para peserta yang lulus dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) periode 2013 akan dibuka mulai besok, Jumat (27/12). Untuk batas waktu penutupan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberikan kebebasan pada tiap instansi lembaga untuk menentukan sendiri kapan batasnya. Selain batas waktu penutupan, BKN juga memberikan kewenangan pada instansi lembaga untuk menentukan cara efektif agar calon pegawai mereka segera melengkapi berkasnya. Terkait hal ini, beberapa instansi telah menentukan batas waktu untuk para peserta dalam meyerahkan kelengkapan dokumen mereka. Kementerian Dalam Negeri misalnya, telah menentukan batas waktu pengumpulan berkas ini pada 30 Desember. Kemendagri juga memberikan sanksi bagi mereka yang terlambat melengkapi berkas mereka. Peserta yang terlambat akan langsung dinyatakan gugur dan digantikan oleh nomor peserta di bawahnya. Mengenai hal ini, Kepala BKN Eko Sutrisno menjelaskan bahwa hal tersebut sudah sepenuhnya kewenangan dari instansi masing-masing. Bahkan terkait denda uang yang akan diberikan oleh beberapa instansi pada peserta yang terlambat, Eko mengatakan bahwa hal itu sah-sah saja.

…dst

13 ) Alan Turing Akhirnya Dimaafkan Ratu Inggris Setelah 60 Tahun Meninggal
http://news.detik.com/read/2013/12/27/050548/2451936/1148/alan-turing-akhirnya-dimaafkan-ratu-inggris-setelah-60-tahun-meninggal?n991102605

Jumat, 27/12/2013 05:05 WIB
London – Seorang ilmuwan matematika pada masa Perang Dunia II, Alan Turing akhirnya dimaafkan oleh Ratu Elizabeth II setelah hampir 60 tahun kematiannya. Turing merupakan pemecah kode asal Inggris yang akhirnya bunuh diri dengan memakan apel yang mengandung sianida pada 1954. Seperti dilansir CNN, Jumat (27/12/2013) Turing merupakan seorang jenius yang terkenal karena berhasil membuat mesin pemecah kode yang diuraikan menjadi pesan dengan mesin Jerman. Karyanya tersebut dianggap mampu mengubah kondisi perang dan menyelamatkan banyak nyawa manusia. “Dr. Turing layak untuk dikenang dan diakui atas kontribusi yang fantastis untuk perjuangan saat perang dan warisannya untuk ilmu pengetahuan, Pengampunan dari Ratu merupakan penghargaan yang tepat untuk seorang pria yang luar biasa” kata Menteri Kehakiman Inggris Chris Grayling dalam sebuah pernyataan Selasa (24/12) waktu setempat. Turing ‘dikebiri’ secara kimia pada tahun 1952 karena perilaku homoseksual yang saat itu sangat dilarang oleh kerajaan Inggris. Dua tahun kemudian ia memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan memakan apel yang mengandung sianida. Ia meninggal dalam usia 41 tahun.

…dst