Sistem Seleksi CPNS Nasional Tahun 2014

  • Berijazah, lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakredirasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) minimal B atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Keterangan Lulus / Ijazah sementara tidak berlaku

Mengingat batas waktu lengkapi borang lengkap akreditasi institusi yang diberi Dikti adalah sampai 10 Agustus 2019, hal ini sudah memperlihatkan betapa banyak PT (termasuk PTN) yang menanti proses akreditasi, kalo sekarang langsung terapkan batas minimal akreditasi ijazah untuk melamar cpns 2014 adalah minimal B sangat abaikan rasa keadilan, karena itu sama dengan mematikan sebagian besar PTS di daerah 3 T yang lagi giat berusaha memajukan PTS mereka, apakah putera daerah harus merantau studi ke wilayah lain dan membiarkan lowongan cpns sementara waktu diisi oleh pendatang dari wilayah lain hanya karena mereka lulus dari PT dengan peringkat A/B? apakah lulusan dari Institusi/prodi terakreditasi C pasti bukan unggulan? belum tentu Pak/Bu, mereka pilih prodi terakreditasi C hanya karena tak ada pilihan lain, bisa jadi di daerah mereka belum ada prodi terakreditasi B, atau bisa jadi SPP di Prodi peringkat C jauh lebih murah dan mereka anggap kekurangan fasilitas tidak masalah karena bisa dengan self-studi di luar kampus, apakah itu salah mereka ? Agar Pejabat Penggila Peringkat BAN-PT sadari banyak unggulan justru berasal dari Prodi terakreditasi C bahkan tidak terakreditasi, jangan tutup peluang mereka untuk mengabdi sebagai CPNS. 

Di kota kami, mayoritas perusahaan dagang swasta di pegang warga keturunan yang jarang beri kesempatan ke putera daerah, mereka hanya bisa dapat lowongan kerja sebagai SPG atau Sales kecil-kecilan (untuk kerja Marketing di Bank butuh kuota dan dukungan nasabah kelas kakap, sulit terjangkau mereka), buka usaha tak ada modal paling bisa jual burger atau es campur di depan kampus. Impian mereka adalah jadi CPNS seperti Mubarak (eh Mubarak tadi kirim kabar, jadi panitia PLPG lho, keren ….).  Sangat sedih kalo dijamu orang kaya makan di restoran mahal, sekali makan satu meja (10 orang) bisa habis 5 s/d 10 juta, yang berdiri melayani para tamu semua putera puteri daerah dengan gaji yang mungkin per bulan hanya sejuta, bahkan saya pernah nyaksikan di salah satu restoran pelayannya makan siang dengan sisa makanan orang kaya, apakah kita membiarkan kesenjangan sosial ini berlanjut terus ? 

Anak orang susah juga boleh merajut impian. Beasiswa bidikmisi untuk mahasiswa prestasi ekonomi susah juga baru ada sejak tahun 2010, angkatan tahun 2009 dan sebelumnya yang studi dengan biaya sendiri atau biaya orang tua yang bisa jadi bersumber dari hasil cucuran keringat darah sebagai tukang becak, kuli bangunan, pemulung dsb.  Mohon pemerintah berbuatlah adil jangan langsung matikan impian mereka. So sad for them. Proses akreditasi butuh waktu, jumlah asesor masih sangat terbatas, dana pemerintah untuk keperluan visitasi juga sering tak mencukupi, mohon jangan bayangkan proses akreditasi seperti balikan telapak tangan, berilah waktu untuk PTS yang masih terakreditasi C untuk meningkatkan peringkat mereka. Pernahkah Bapak/Ibu bayangkan nasib pendidik dan tendik mereka bila sampai PTS ditutup karena tak ada mahasiswa, pernah mikiri nasib alumni mereka dengan ijazah terakreditasi C, jangan seenaknya suruh mereka melamar pekerjaan yang formasinya lulusan SMA, pejabat yang ngomong seperti ini kemungkinan besar tak paham untuk peroleh selembar ijazah pedidikan tinggi yang dia lecehkan itu, butuh waktu 4 tahun plus dana hasil keringat, please jangan lecehkan usaha manusia untuk meraih keberhasilan, walaupun dia dilahirkan sebagai orang miskin.

Saya tak ada kepentingan apapun denga persyaratan CPNS, kami hanya memiliki dua putera yang saat ini bekerja di Monroe dan Deloite Consulting, tidak dalam kondisi melamar CPNS.  Saya berkomentar menurut suara hati … saya sayang Saudara-Saudara di Tanah Airku, tidak ingin impian mereka tercabut oleh suatu kebijakan yang kurang adil. Semoga suara hati ini didengar … amiin.

Fitri,  Medan 15 Juli 2014