Select Page

Perguruan Tinggi Dapat Buka dan Usulkan Program Studi Baru yang Visioner

Perguruan Tinggi Dapat Buka dan Usulkan Program Studi Baru yang Visioner

Perguruan Tinggi Dapat Buka dan Usulkan Program Studi Baru yang Visioner

Empat Tahun

Dalam capaian empat tahun Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, sudah banyak perubahan positif yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Salah satunya adalah perguruan tinggi dapat mengusulkan nama program studi baru sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

Demikian hal penting yang disampaikan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir pada saat konferensi pers “Capaian 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi – Jusuf Kalla, Kemenristekdikti” pada Jumat 26 Oktober 2018, di Senayan, Jakarta.

Terkait program studi baru ini, ujar Menteri, sering disampaikan oleh Presiden bahwa program studi-program studi di perguruan tinggi haruslah yang visioner, yang mampu mengantisipasi perkembangan zaman. Program studi yang konvensional harus ditinggalkan.

Menristekdikti yang didampingi oleh seluruh pejabat Eselon I ini, menjelaskan lebih lanjut bahwa program studi yang visioner adalah yang mampu menjawab tantangan zamannya dan sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan. Menteri mencontohkan, salah satunya adalah program studi Animasi.

“Program studi ini sangat dibutuhkan oleh industri perfilman Indonesia. Program studi ini sekarang telah dibuka di beberapa perguruan tinggi, seperti di ITB, ISI Yogyakarta, Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Universitas Dian Nuswantoro dan Politeknik Negeri Batam,” papar Nasir.

Kemenristekdikti juga akan memberikan rekomendasi kepada perguruan tinggi untuk membuka program studi visioner lainnya, misalkan seperti program studi Sains Perkopian, Ekonomi Perkopian, Pendidikan Barista, Seni Meme atau program studi lain yang dibutuhkan oleh dunia industri ataupun pasar tenaga kerja.

Selain itu, Nasir menyampaikan bahwa perguruan tinggi juga dapat mengusulkan suatu program studi yang menjadi kebutuhan khusus dari suatu daerah, dimana perguruan tinggi tersebut berada. “Misalnya Universitas Gajah Putih di Aceh yang mengusulkan program studi Pengolahan Perkebunan Kopi, karena program studi tersebut sesuai dengan potensi di Aceh, yaitu kopi,” ujarnya.

Di Kemenristekdikti saat ini sudah tersedia sekitar 100 nama program studi yang baru. Pembukaan program studi baru ini sudah dapat diusulkan oleh perguruan tinggi melalui situs silemkerma.ristekdikti.go.id. Demikian pula jika ada usulan penambahan nama suatu program studi juga dapat dilakukan melalui situs tersebut.

tom-rs

About The Author

Leave a reply