1 ) ITB Ciptakan Pesawat Pengintai Tanpa Awak
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/397745/

Tuesday, 10 May 2011
Pesawat pengintai tidak lagi menjadi dominasi produk teknologi luar negeri.Indonesia pun bias membuatnya dengan menggunakan teknologi yang tidak kalah canggihnya. Seperti yang berhasil dibuat oleh tim Octorotor, mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Mereka berhasil membuat pesawat pengintai tanpa awak, yang bisa mengikuti target sasaran.Dengan nama Octorotor UAV for Visual Target Tracking.Menurut salah seorang pembuatnya, Noviantoro Sadewo,33, pesawat berdiameter sekitar 40 cm ini merupakan gabungan dari image processingdan kendali pesawat.”Gambar dihasilkan oleh kamera yang ada di bagian depan pesawat, digunakan untuk mengendalikan pesawat,” ujarnya pada acara STEI Students Innovation Expo di Auditorium Campus Center Timur ITB,Jalan Ganeca,Kota Bandung,kemarin. Dia menjelaskan,terlebih dulu kamera berukuran sekitar 5 cm itu mengambil gambar obyek,kemudian disimpan di database. Pesawat pengintai yang berada di atas obyek terus mengintai sambil mencocokkan fitur targetnya.

…dst

2 ) Logo UG Residence Raih Rekor Muri
http://www.antaranews.com/berita/257666/logo-ug-residence-raih-rekor-muri

Minggu, 8 Mei 2011 16:06 WIB
Yogyakarta (ANTARA News) – Logo UGM Residence yang tersusun dari 27.000 foto tentang kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil meraih catatan di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Penghargaan tersebut diserahkan Manajer Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Sri Widawati, kepada Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Sudjarwadi, didampingi General Manager UGM Residence, Boyke Rudy Purnomo, di Yogyakarta, Minggu. Sudjarwadi mengatakan, logo itu mencerminkan fungsi dan esensi asrama, serta tata nilai yang dipercayai di asrama. Logo tersebut diharapkan dapat menginspirasikan dan meningkatkan kekompakan seluruh elemen dalam UGM Residence.

…dst

3 ) PAMERAN TEKNOLOGI
Inovasi Perguruan Tinggi Tunggu Industri
http://cetak.kompas.com/read/2011/05/10/04354526/inovasi.perguruan.tinggi.tunggu.industri

Selasa,10 Mei 2011
Bandung, Kompas – Inovasi teknologi mahasiswa dan dosen hingga kini tidak sepenuhnya disentuh industri. Hasilnya kerap terhenti pada kompetisi nasional dan internasional. “Komunikasi periset dan industri perlu dijalin,” kata Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka pada “Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Students Innovation Expo” di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/5). Sebanyak 13 hasil inovasi mahasiswa STEI ITB dipamerkan. Sebagian besar juara kompetisi nasional dan internasional, seperti robot berkaki enam karya Tim ASA (mahasiswa Program Studi Teknik Elektro STEI) yang juara I dan II kompetisi robot berkaki pada “Trinity Fire Fighting Robot Contest 2011” di Amerika Serikat. Ada pula pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro. Riset itu juara II “Place of IEEE President’s Change The World Competition”, AS, tahun 2010. Temuan lain Tim Resep Elektronik berupa alat bantu proses pencatatan data pasien, pemakaian obat, dan deteksi interaksi/reaksi obat yang diresepkan merugikan atau tidak. Tim itu juara “Indonesia Information and Communication Technology Award 2010 in The Category of a Government”. Ada pula aplikasi edukasi komputer bagi sekolah dengan jumlah komputer terbatas. “Kami mengaplikasikan satu komputer untuk enam siswa. Dapat dikembangkan satu komputer untuk 30 siswa. Caranya memperbanyak tetikusnya,” kata Puja Pramudya, ketua tim pengembangan.

…dst

4 ) Pembangunan Desa Tertinggal Libatkan PT
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/397713/

Tuesday, 10 May 2011
JAKARTA – Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) menggandeng perguruan tinggi untuk melaksanakan program bedah desa. Program ini diharapkan bisa menurunkan angka pengangguran, sekaligus membendung arus urbanisasi. “Kita melakukan langkah konkret yang dimulai dengan MoU dengan perguruan tinggi yang ada di daerah tertinggal. Mahasiswa, kita arahkan untuk melaksanakan program bedah desa secara aktif,” tegas Menteri PDT Helmy Faishal Zaini seusai menandatangani MoU di Universitas Garut, Jawa Barat, kemarin. Helmy juga menjelaskan bahwa MoU juga akan dilakukan dengan perguruan tinggi lain yang ada di daerah tertinggal. Kerja sama sinergis ini diharapkan bisa menutupi kelemahan sumber daya manusia yang mumpuni dalam pembangunan daerah tertinggal. (m sahlan)

…dst

5 ) Inisiatif Indonesia Atasi Konflik ASEAN Harus Diapresiasi
http://www.antaranews.com/berita/257849/inisiatif-indonesia-atasi-konflik-asean-harus-diapresiasi

Senin, 9 Mei 2011 20:46 WIB
Jakarta (ANTARA News) – Guru Besar Ilmu Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, mengapresiasi inisiatif meredam konflik dari Pemerintah Indonesia untuk menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kerajaan Thailand dan Kerajaan Kamboja di sela-sela Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), 7-8 Mei. Dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA News, Senin, Hikmahanto menilai bahwa melalui inisiatifnya itu Indonesia telah menunjukkan kiprahnya sebagai Ketua ASEAN yang tidak sekedar memegang posisi ketua sekedar rotasi. “Indonesia telah berani untuk mengambil inisiatif menyelesaikan sengketa antar-anggota ASEAN oleh ASEAN dengan prinsip-prinsip yang berlaku dilingkungan ASEAN,” katanya.

…dst

6 ) Ulama Lebanon Puji Pancasila
http://www.antaranews.com/berita/257860/ulama-lebanon-puji-pancasila

Senin, 9 Mei 2011 22:25 WIB |
Kairo (ANTARA News) – Ulama Lebanon, Syeikh Ali Zainuddin menyatakan kekagumannya atas peran Pancasila dalam mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku dan agama. “Filsafat Pancasila sebagai panduan dan pedoman masyarakat sehingga mampu menciptakan kerukunan hidup umat dari berbagai latar belakang suku agama, budaya dan bahasa di Indonesia,” kata Syeikh Zainuddin saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum di Shouf, ebelah timur Ibu Kota Beirut, Senin. Ketua Al-Irfan Foundation, salah satu Yayasan Sosial masyarakat Muslim Druz di Lebanon itu mengaku mendapat penjelasan tentang Pancasila dari beberapa ulama Lebanon yang baru-baru ini berkunjung ke Indonesia, demikian siaran pers KBRI Lebabon yang diterima ANTARA Kairo, Senin. “Saya banyak mendapatkan pelajaran tentang Indonesia dari Syeikh Sami Abil Mona dan Syeikh Sami Abdul Khalik,” terang Sheikh Ali Zainuddin. Kedua ulama adalah utusan komunitas Druz yang berpartisipasi pada Dialog Lintas Agama II di Malang, Indonesia pada Februari 2011.

…dst

7 ) Giliran Pendaftar Berijazah 2011
http://www.jpnn.com/read/2011/05/10/91509/Giliran-Pendaftar-Berijazah-2011-

Selasa, 10 Mei 2011 , 06:06:00
JAKARTA – Hari ini (10/5) adalah batas akhir pendaftar ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 gelombang pertama. Gelombang ini diperuntukkan untuk pendaftar dengan ijazah 2009 atau 2010. Mulai besok (11/5) giliran pendaftar berijazah 2011 mendaftar pada gelombang dua, yang dibuka hingga 25 Mei mendatang. Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Musliar Kasim kemarin petang melansir data perkembangan pendaftar SNMPTN gelombang pertama. Dari catatanya pada pukul 17.30 terangkum pembeli PIN (personal identification number) melalui loket/ATM/e-banking/SMS Bank Mandiri tercatat mencapai 98.007. Dengan rincian pembeli formulis yang mengisi program IPA sejumlah 33.450 orang, IPS (38.307), dan IPC (26.250). Diprediksi, sampai penutupan hari ini jumlah tersebut naik hingga menyentuh angka 150 ribu.

…dst

8 ) Unair Kirim Misi Pendakian ke Gunung Elbrus
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/397769/38/

Tuesday, 10 May 2011
SURABAYA – Tiga mahasiswa anggota Wanala Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersiap memulai perjalanan menuju Rusia untuk mendaki Gunung Elbrus. Kemarin, mereka dilepas Wakil Rektor Unair Achmad Syahrani. “Kami berharap ekspedisi ini bisa mengharumkan nama bangsa,” kata Syahrani. Para pendaki itu adalah Esfandra, Miftahul Agus, dan Yasa. Mereka akan berangkat menuju Rusia pada 13 Mei. Untuk perjalanan menaklukkan gunung berketinggian 5.642 meter dari permukaan laut itu, tim telah melakukan simulasi pendakian di beberapa gunung di Indonesia.”Seperti di Bromo, Semeru, dan Arjuno,” kata Esfandra. (arief ardliyanto)

…dst

9 ) Kampus Tak Bisa Larang NII
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/05/09/brk,20110509-333262,id.html

SENIN, 09 MEI 2011 | 17:28 WIB
TEMPO Interaktif, Jember – Pengelola kampus tidak bisa begitu saja melarang penyebaran ajaran dan aktitas kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Apalagi, sampai saat ini pemerintah secara resmi tidak melarang atau membubarkan NII. “Kalau begitu, logikanya bagaimana kampus bikin pengumuman melarang NII?” kata Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Jember (Unej), Andang Subahariyanto, Senin 9 Mei 2011. Andang menambahkan, dirinya bisa memahami “kepanikan” para pemimpin negara akan eksistensi dan aktivitas NII belakangan ini. Saat ini, ide atau gagasan yang paling ekstrim sekalipun, kalau hanya muncul dalam ruang diskusi, debat atau obrolan santai tidak bisa dilarang atau diberangus. “Kecuali ada bukti-bukti tindakan yang melanggar hukum positif,” katanya.

…dst

10 ) Akademisi: Radikalisasi di Kampus Tak Bisa Disangkal
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/05/09/brk,20110509-333252,id.html

SENIN, 09 MEI 2011 | 16:53 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta – Akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ismail Hasani, mengatakan kecenderungan radikalisasi di dalam kampus sudah tak lagi bisa disangkal. “Tapi ini jangan sampai direspon dengan kegiatan yang kontraproduktif,” kata Ismail dalam deklarasi Aliansi Akademisi Pengawal Pilar Bangsa (APPi Bangsa) Melawan Radikalisme di Dalam Perguruan Tinggi, di Jakarta, Senin 9 Mei 2011. Ismail menambahkan, pemicu radikalisme di kampus itu tidak hanya berawal dari satu persoalan, tetapi juga dari faktor yang berlapis-lapis. Persoalan ketidakadilan ekonomi dan agama serta persoalan lainnya berpadu menjadi satu. Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama Nasarudin Umar mengatakan minat mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kampus saat ini semakin menurun. Padahal, kegiatan itu menjadi salah satu alat kontrol agar mahasiswa tidak terseret ke dalam aktivitas radikal.

…dst

11 ) Aliansi Akademisi Tolak Radikalisme di Perguruan Tinggi
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/05/09/brk,20110509-333233,id.html

SENIN, 09 MEI 2011 | 16:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta – Akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Akademisi Pengawal Pilar Bangsa (APPi Bangsa) mendeklarasikan penolakan terhadap radikalisme yang sudah memasuki lembaga perguruan tinggi. Akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Ismail Hasani mengatakan kecenderungan radikalisasi di dalam kampus sudah tidak bisa disangkal. “Tapi, ini jangan sampai direspon dengan kegiatan yang kontraproduktif,” katanya di Jakarta, Senin 9 Mei 2011. Ismail mengatakan pemicu radikalisme di perguruan tinggi tidak hanya satu hal, tapi berlapis. Namun, hal ini harus direspon dengan produktif. Ketidakadilan ekonomi, agama, dan lainnya menjadi satu.

…dst

12 ) Calon Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Diuji Soal NII
http://www.tempointeraktif.com/hg/surabaya/2011/05/09/brk,20110509-333215,id.html

SENIN, 09 MEI 2011 | 15:29 WIB
TEMPO Interaktif, Malang – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar tes wawancara soal Negara Islam Indonesia (NII) kepada 3.219 calon mahasiswa baru.Tes digelar untuk mengetahui tingkat pemahaman calon mahasiswa terhadap gerakan NII. “Program ini, sebagai upaya mencegah calon mahasiswa menjadi korban cuci otak NII,” kata Ketua Unit Pelaksana Teknis Penerimaan Mahasiswa Baru UMM Ermanu Azizul Hakim, Senin, 9 Mei 2011. Menurut Ermanu, dalam tes tersebut mahasiswa yang tak mengetahui tentang NII bukan berarti tak lolos menjadi mahasiswa UMM. Namun akan diberi pemahaman tentang NII. “Jika memahami NII, mereka bisa menolak ketika diajak bergabung,” ujarnya.

…dst

13 ) Ahli Filsafat: Kampus Bukan Tempat Peredaran Kitab Suci
http://www.jpnn.com/read/2011/05/09/91486/Ahli-Filsafat:-Kampus-Bukan-Tempat-Peredaran-Kitab-Suci-

Senin, 09 Mei 2011 , 20:07:00
JAKARTA–Maraknya pemikiran-pemikiran yang mengarah pada faham radikalisme di lingkungan kampus dinilai sebagai akibat masuknya ayat-ayat kitab suci dalam proses pembelajaran. Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengatakan, seharusnya yang boleh diedarkan di kampus adalah pemikiran-pemikiran akademis yang memang boleh diperdebatkan. “Kalau yang diedarkan adalah ayat suci maka tidak mungkin ayat suci itu dikritik. Jadi kampus itu bukan tempat untuk peredaran ayat suci tapi tempat peredaran ayat-ayat akademis, ayat yang boleh dinyatakan salah,” ungkap Rocky di Warung Daun, Jakarta, Senin (9/5). Rocky menjelaskan, kampus yang merupakan tempat belajar bagi mahasiswa adalah tempat untuk belajar beragumen. Namun, argumennya harus berdasarkan pemikiran yang kritis.

…dst

14 ) Diamkan Kelompok Radikal, Yudhoyono Dinilai Langgar Konstitusi
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/05/09/brk,20110509-333198,id.html

SENIN, 09 MEI 2011 | 15:00 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai telah melanggar konstitusi karena mendiamkan kelompok-kelompok yang menentang kebebasan beragama. Presiden juga dinilai diam-diam menunggangi isu radikalisme dan terorisme. Penilaian ini disampaikan akademisi dari Universitas Indonesia, Rocky Gerung, dalam deklarasi Aliansi Akademisi Pengawal Pilar Bangsa (APPi Bangsa) tentang radikalisme di Jakarta, Senin 9 Mei 2011. Rocky mengatakan Presiden SBY secara politis mengkalkulasi radikalisme dan terorisme sebagai konflik antarumat beragama, padahal bukan. Radikalisme dan terorisme adalah konflik antara yang mendukung kebebasan beragama dan yang menentang kebebasan beragama. Sesuatu yang sudah tertuang dalam konstitusi, kata Rocky, seharusnya tak boleh lagi diperdebatkan. “Kita tidak boleh berdebat tentang sesuatu yang sudah difinalkan oleh konstitusi,” kata Rocky.

…dst

15 ) Rektor UMM Desak Pengusutan Al-Zaytun
http://nasional.kompas.com/read/2011/05/09/22013542/Rektor.UMM.Desak.Pengusutan.Al-Zaytun

Senin, 9 Mei 2011 | 22:01 WIB
MALANG, KOMPAS.com — Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, DR Muhadjir Effedy mendesak agar pemerintah segera bertindak tegas dan mengusut tuntas masalah Negara Islam Indonesia (NII) di Pondok Pesantren Al-Zaytun. Muhadjir meminta agar pemerintah mengabaikan kedekatan Al-Zaytun dengan sejumlah partai politik. “Seharusnya pemerintah mengabaikan faktor partai politik dan adanya pejabat yang sering berkunjung ke Al-Zaytun itu,” katanya, Senin (9/5/2011). Namun, pemerintah pusat harus tetap melakukan penyelidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun itu. Kata Muhadjir, sejak awal berdirinya sudah curiga terhadap pembentukan atau pendirian Al-Zaytun. “Sebelum banyak dikunjungi pejabat negara atau tokoh politik sudah layak dicurigai, baik itu dalam sistem pengelolaannya, seperti dana di internal pondok sendiri,” katanya. Keberadaan NII sendiri, katanya, memang susah dibuktikan dengan hukum positif. Apalagi, di Indonesia tidak memiliki Internal Security Act, layaknya di Singapura atau Malaysia. Andaikata Indonesia memiliki sistem keamanan internal seperti di dua negara tersebut, tentu lebih memudahkan dalam langkah antisipasi terhadap NII.

…dst

16 ) Penggugat Minta Meja Rektor IPB Disita Untuk Biayai Perkara Kasus Susu Berbakteri
http://www.detiknews.com/read/2011/05/09/203804/1635945/10/penggugat-minta-meja-rektor-ipb-disita-untuk-biayai-perkara-kasus-susu-berbakteri?n991103605

Senin, 09/05/2011 20:38 WIB
Jakarta – David Tobing meminta PN Jakpus menyita secara paksa hasil penelitian IPB tentang susu formula berbakteri. Meja kerja Rektor IPB dia minta dilelang untuk biaya proses hukum yang sampai hari ini belum juga dibayar oleh tergugat.”Meja Rektor IPB ini akan dilelang, nanti uangnya biat biaya perkara sesuai putusan kasasi MA,” kata David kepada detikcom, Senin,(9/5/2011) Dua permintaan penyitaan tersebut dia ajukan sebab IPB, BPOM, dan Menkes belum juga mengumumkan hasil penelitian IPB tentang merek susu formula yang tercemar Enterobacter sakazakii. Padahal batas waktu 8 hari yang ditetapkan pengadilan sudah terlewati. “Tiga tergugat yang kalah juga belum membayar biaya perkara,” sambung David. Penyitaan itu terkait putusan MA yang memutuskan pihak yang kalah dibebani biaya perkara dari sejak proses di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Mahkamah Agung, hingga proses eksekusi. Nilai biaya perkara tidak lebih dari Rp 2 juta.

…dst

Sorry berhubung mau berpergian berita edukasi hari ini disajikan apa adanya, bila ada yang kurang mohon dimaafkan.
Wassalam, Fitri


17 ) Dalam Negeri
Presiden Peroleh Penghargaan Manajemen Bencana PBB
Inisiatif Indonesia Atasi Konflik ASEAN Harus Diapresiasi
SBY Paparkan 10 Isu Penting di KTT ASEAN
KTT ASEAN Bahas Penanganan Terorisme
Yogyakarta Tuan Rumah Perkemahan Pemuda ASEAN
Soal Kasus SEA Games, Presiden Minta KPK Tak Tebang Pilih
KPK Gelar Konferensi Anti Suap Internasional
Perlu Pengusutan Khusus Terhadap Merpati
Pesawat Merpati MA-60 Laik Terbang
Minim Inovasi, 18 BUMN Tergolong Tidak Sehat
Modus Kasus Batubara dan Elnusa Mirip
Bobol Lagi, BI Periksa Bank Mega
Berkas Malinda Dee cs Dilimpahkan ke Kejaksaan
Siswa Sekolah Rumah Sulit Ikuti Ujian Kesetaraan
Tunjangan Rp 450.000 bagi Guru Dihapus
Guru Honorer Malas Lengkapi Berkas
Sertifikasi Perawat Diharmonisasi
Kunjungan Kerja DPR
DPR Target Selesaikan 17 RUU
Biaya Gedung DPR Jadi Rp777 M
Anggota DPR Setuju Evaluasi Kunjungan ke Luar Negeri
Berbagai Fraksi Setuju Studi Banding Dievaluasi
Sultan Tetap Tunggu Pengesahan RUUK DIY
Dokumen NII KW 9 Diungkap ke Publik
Kemenkes Batasi Anggaran Persalinan
Luar negeri
Ulama Lebanon Puji Pancasila
Air Zam-Zam Dikabarkan Tercemar, Pemerintah Saudi Bantah
AS Ingin Interogasi Janda Osama
Al Qaeda Belum Tunjuk Pengganti Osama
Pasukan Suriah Semakin Garang
Sekjen NATO Yakin Kadhafi Segera Jatuh