1 ) Indonesia Alami Krisis Pendidikan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/27/21175927/Indonesia.Alami.Krisis.Pendidikan

Minggu, 27 Januari 2013 | 21:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia mengalami krisis pendidikan dengan hasil pendidikan yang konsisten berada di peringkat bawah dalam beberapa riset internasional. Karena itu, pemerintah diminta untuk mengakaji secara serius dalam menemukan masalah mendasar yang terjadi antara kebijakan dengan praksis pendidikan di lapangan, termasuk di dalam ruang kelas. “Hasil-hasil riset internasional yang penting seperti PISA dan TIMSS menunjukkan Indonesia konsisten di bawah dalam kemampuan siswa di bidang matematika, sains, dan membaca. Kenyataan ini seharusnya menumbuhkan sense of crisis kita soal pendidikan. Kita perlu meneropong apa yang terjadi di ruang kelas. Sebab, apa yang terjadi di lapangan adalah produk kebijakan pendidikan yang memang banyak bermasalah,” kata Elin Driana, praktisi pendidikan yang mendalami bidang riset dan evaluasi di Jakarta, Minggu (28/1/2013). Persoalan tersebut dalam focus group discussion dengan topik “Wajah Pendidikan Indonesia” yang dilaksanakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jakarta pekan ini. Ahmad Muchlis, pengajar Matematika di ITB, rendahnya kemampuan anak-anak Indonesia dalam pendidikan sains dan matematika berimplikasi pada tataran individu dan kolektif.

…dst

2 ) UGM Mengajak Ilmuwan Turun Gunung Cari Pemimpin
http://www.tempo.co/read/news/2013/01/28/078457512/UGM-Mengajak-Ilmuwan-Turun-Gunung-Cari-Pemimpin

Senin, 28 Januari 2013 | 21:12 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta- Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada Mohtar Mas’oed menyatakan ilmuwan politik Indonesia harus mulai turun gunung. Menurut dia, ilmuwan harus meriset situasi sosial di akar rumput dan merumuskan strategi untuk memunculkan figur pemimpin berkualitas. Ia menyatakan hal ini ketika memberi tanggapan atas terbitnya buku karya Indonesianis asal Amerika Serikat, William Liddle. Buku itu berjudul “Memperbaiki Mutu Demokrasi di Indonesia: Sebuah Perdebatan.” Peluncurkan berlangsung di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Yogyakarta, Senin, 28 Januari 2013.”Ini soal memunculkan aktor yang tepat di tempat dan situasi yang tepat, jadi perdebatannya bukan apakah perubahan ditentukan struktur atau agen,” kata Mohtar. Ia meminjam analisis antropologi mengenai tradisi ketepatan waktu pada masyarakat pemburu yang biasa ada pada literatur antropologi. Dia mengilustrasikan agen yang tepat di situasi yang tepat itu seperti berburu hewan yang harus membunuh buruan saat itu juga ketika ada kesempatan. “Tindakan pemburu itu tak bisa diundur dan juga tak bisa dipercepat karena tergantung kesempatan,” kata Mohtar.

***
3 ) Mantan Mendiknas Anggap MK Abaikan Keadilan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/28/02464846/Mantan.Mendiknas.Anggap.MK.Abaikan.Keadilan

Senin, 28 Januari 2013 | 02:46 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com – Mantan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menganggap Mahkamah Konstitusi yang membatalkan peraturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sebagai tindakan mengabaikan rasa keadilan di tengah masyarakat. “Seharusnya MK bisa membedakan antara ‘equality’ (kesetaraan) dengan ‘equal opportunity’ (kesempatan yang sama). Malah tidak adil, kalau dalam memutuskan persoalan itu, MK berpedoman pada ‘equality’,” katanya di Sanur, Denpasar, Minggu (27/1/2013). Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa di negara mana pun, bahkan negara komunis, kesetaraan itu tidak bisa diterapkan secara optimal. “Justru di negara demokrasi seperti kita ini yang berlaku adalah ‘equal opportunity. Kesenjangan di muka bumi ini selalu ada, sekali pun di negara komunis,” kata Mendiknas periode 2004-2009 yang juga salah satu Ketua PP Muhammadiyah itu. Apalagi menurut Bambang, tuntutan RSBI itu sangat riil sehingga Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mencantumkan Pasal 50 Ayat 3 bahwa pemerintah pusat berkewajiban mendirikan perguruan tinggi berkelas dunia, sedangkan pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan sekurang-kurangnya satu lembaga setingkat SD, SMP, dan SMA/SMK sebagai RSBI.

…dst

4 ) Mendikbud Luncurkan Mobil Listrik Karya ITS
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/999

01/28/2013
Surabaya — Kampus Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya kembali mengukir prestasi. Kali ini, para sivitas akademika ITS mempersembahkan karya fenomenal mobil listrik jenis 4-Seater Electric City Car yang secara resmi diluncurkan oleh Mendikbud, Mohammad Nuh, Sabtu (26/1). Bertempat di halaman Gedung Rektorat ITS, mantan rektor ITS ini juga diberi kepercayaan untuk memberikan nama terhadap mobil listrik yang menjadi ikon baru kampus teknologi di Surabaya ini. Setelah menyampaikan apresiasinya terhadap lahirnya mobil listrik karya ITS ini, Nuh pun akhirnya menetapkan nama untuk mobil listrik tersebut adalah EC (baca: easy yang berarti mudah –red) ITS 1.0. Kata ITS 1.0 mengartikan bahwa mobil listrik ini karya anak ITS versi pertama. Nuh juga diberi kesempatan untuk memasangkan logo mobil di bagian depan. Lahirnya EC-ITS 1.0, kata Mendikbud menjadi awal yang bagus untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang mengembangkan proyek Mobil Listrik Nasional (Molinas) yang digawangi oleh lima perguruan tinggi nasional. Mereka adalah ITS, ITB, UGM, UI dan UNS.

…dst

5 ) Dahlan Iskan: Mobil Listrik ITS Harus Sukses!
http://kampus.okezone.com/read/2013/01/28/373/752531/dahlan-iskan-mobil-listrik-its-harus-sukses

Senin, 28 Januari 2013 10:14 wib
PASURUAN – Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penuh dan mengapresiasi mobil listrik EC-ITS 1.0 buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dahlan meminta agar produk anak bangsa itu terus dikembangkan hingga menjadi mobil listrik yang hemat dan murah. “Bagus sekali. Tetapi masih harus dikembangkan lagi. Mobil listrik ini harus berhasil dan sukses,” kata Menteri Dahlan Iskan seusai menghadiri milad YPP Al Ikhlas di Desa Kendang Dukuh Tengah, Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, Minggu, 27 Januari. Menurut Dahlan, pengembangan mobil listrik harus terus diuji coba hingga menghasilkan produk yang benar-benar tangguh, hemat dan tidak membebani negara. Dengan demikian, pada masa mendatang hasil karya ini tidak bergantung pada BBM yang semakin mahal.

…dst

6 ) ITB Resmikan Perpustakaan Pusat
http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/28/13441354/ITB.Resmikan.Perpustakaan.Pusat

Senin, 28 Januari 2013 | 13:44 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com — Institut Teknologi Bandung meresmikan perpustakaan pusat yang terletak di kawasan kampus pada Senin (28/1/2013). Gedung empat lantai ini didesain bagi mahasiswa yang bermobilitas tinggi dan mengandalkan jaringan nirkabel.Persemian dilakukan Wakil Rektor ITB bidang Akademik dan Kemahasiswaan Kadarsyah. Renovasi dilakukan sejak tahun 2011 dan rampung akhir tahun 2012 meski baru diresmikan Senin ini. “Desainnya dirombak, kini perpustakaan lebih lega dan koleksi bukunya lebih lengkap,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan ITB Mahmudin. Koleksi buku yang mereka miliki mencapai 230.000 buah, belum termasuk sumbangan dari berbagai pihak. Selain buku, juga terdapat jurnal ilmiah berbentuk fisik ataupun elektronik. Mahmudin menjelaskan, gaya hidup mahasiswa yang tidak bisa lepas dari smartphone atau laptop juga diadopsi dengan menempatkan steker listrik di berbagai titik. Begitu pula dengan sambungan Wifi agar pengguna bisa berselancar internet di dalam bangunan.

…dst

7 ) Honor Tak Dibayar, 10 Guru Jadi TKW
Gunakan Kapal Menuju Tawau
http://cetak.kompas.com/read/2013/01/28/03260789/honor.tak.dibayar.10.guru.jadi.tkw

Senin, 28 Januari 2013
Larantuka, Kompas – Sepuluh guru honor di Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berhenti mengajar dan memilih menjadi tenaga kerja wanita secara ilegal ke Malaysia. Selama enam tahun mengajar, mereka tidak mendapat honor. Kesepuluh guru honor tersebut, lima orang mengajar di SD Inpres Demondei dan lima orang lagi di SD Watodei, Kecamatan Wotan Ulumado. Marlinda Deran (27), salah seorang guru honor, ketika dihubungi Minggu (27/1), mengatakan, dia bersama sembilan guru lain sudah tiba di Makassar dan sedang menunggu perjalanan lanjutan dengan kapal Sirimau ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. “Dari Nunukan, kami tinggal menyeberang ke Tawau, Malaysia,” kata Deran yang sebelumnya mengajar di SD Inpres Demondei, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Deran mengatakan, mereka terpaksa menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ilegal karena kecewa sudah mengajar rata-rata enam tahun tetapi tak pernah mendapat honor. Ia berharap kemungkinan itulah salah satu syarat yang harus ditempuh untuk menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

…dst

8 ) Stop Impor Hortikultura
Pemerintah Dituntut Harus Konsisten dengan Kebijakannya
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2013/01/Stop-Impor-Hortikultura-KOMPAS.htm

Senin, 28 Januari 2013
Jakarta, Kompas – Pemerintah menghentikan sementara impor 13 jenis produk hortikultura mulai bulan Januari 2013. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan masa panen di dalam negeri yang pasokannya melimpah sehingga tidak perlu tambahan pasokan hortikultura dari impor. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, kepada Kompas, Minggu (27/1), mengatakan, penghentian sementara tersebut berdasarkan keputusan Kementerian Pertanian. “Kementan menghentikan pemberian rekomendasi impor sejumlah produk buah dan sayur. Tanpa rekomendasi itu maka izin impor tidak diberikan,” katanya. Tiga belas jenis hortikultura yang impornya dihentikan sementara adalah kentang, kubis, wortel, cabai, nanas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian, bunga krisan, bunga anggrek, dan bunga heliconia.

…dst

9 ) Unud Mendomestikasi Tanaman Liar Untuk Dibudidayakan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/28/03512033/Unud.Mendomestikasi.Tanaman.Liar.Untuk.Dibudidayakan

Senin, 28 Januari 2013 | 03:51 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com – Universitas Udayana (Unud) melakukan domestikasi tanaman liar yang ada di wilayah Bali untuk dapat dimanfaatkan sebagai pangan yang sehat dan dibudidayakan. “Kami saat ini tengah mendomestikasi tanaman liar supaya bisa dibudidayakan sebagai bahan pangan yang sehat,” kata Dosen Fakultas Pertanian Unud Dr Gede Wijana di Denpasar, Minggu (27/1/2013). Ada banyak jenis tanaman liar yang sedang diteliti untuk dibudidayakan tersebut, jumlahnya mencapai ratusan, katanya. Beberapa di antaranya sudah ada yang berhasil dibudidayakan di beberapa wilayah di Pulau Dewata, seperti tanaman gonda dan jelongot. “Memang masih belum banyak yang dibudidayakan karena sedang dilakukan penelitian kandungan gizi dari tanaman liar itu,” ujarnya.

…dst

10 ) Penurunan Tanah Jakarta
Beban yang Semakin Tinggi
http://www.kopertis12.or.id/2013/01/28/penurunan-tanah-jakarta-beban-yang-semakin-tinggi.html

Senin, 28 Januari 2013
Puluhan ribu rumah, Balaikota, bahkan Istana Negara, terendam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Jakarta Siaga I (Kompas, 18/1). “Jakarta Banjir” adalah sebuah narasi panjang sejarah yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Banjir Jakarta terjadi akibat perpaduan berbagai penyebab: rob, penurunan muka tanah, saluran drainase tidak memadai, tingginya curah hujan lokal dan di hulu, sumbatan sampah, menurunnya daya dukung lingkungan di hulu dan daerah aliran sungai (DAS), serta penurunan tanah. Tanda-tanda terjadi penurunan tanah adalah saluran air patah, miring, atau berubah arah, bangunan retak-retak, dan jalan menjadi lebih tinggi dari bangunan secara signifikan.”Ada beberapa faktor penyebab amblesan tanah, yaitu adanya kompaksi alamiah (proses mencapai kestabilan tanah), penyedotan air tanah dalam jumlah besar, beban struktur bangunan, serta aktivitas tektonik,” ujar peneliti geodesi dari Institut Teknologi Bandung, Hasanuddin Z Abidin, yang dihubungi Jumat (25/1) dari Jakarta.

…dst

11 ) Beasiswa Belum Diperpanjang, Ratusan Mahasiswa Mengadu ke DPRA
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/01/28/mhbqoj-beasiswa-belum-diperpanjang-ratusan-mahasiswa-mengadu-ke-dpra

Senin, 28 Januari 2013, 14:12 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,BANDAACEH–Ratusan orang mahasiswa calon guru daerah terpencil mendatangi gedung DPR Aceh (DPRA) di Banda Aceh, Senin, untuk mengadukan nasib mereka yang terancam gagal menyelesaikan pendidikan sarjana. Kedatangan mereka disambut anggota Komisi E DPR Aceh. Dalam pertemuan di ruang serba guna DPR Aceh, Azwar, mahasiswa calon guru daerah terpencil, mengatakan kontrak beasiswa yang mereka terima sudah berakhir sejak 25 Desember 2012. “Jika kontrak kami tidak diperpanjang setahun lagi, kami gagal menyelesaikan kuliah di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Rata-rata kami tinggal menyelesaikan praktik kerja lapangan dan skripsi,” ujarnya. Selain beasiswa pendidikan, kata dia, mereka juga menerima uang tunjangan hidup sebesar Rp 800 ribu per bulan ditambah biaya asrama. Dana tersebut mereka terima sejak tahun anggaran 2008.

…dst

12 ) Mahasiswa UNY Luncurkan Buku Untuk Amal
http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/28/03150288/Mahasiswa.UNY.Luncurkan.Buku.Untuk.Amal

Senin, 28 Januari 2013 | 03:15 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Komunitas Pena Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta meluncurkan tiga buku untuk amal di Panti Asuhan Miftakhul Jannah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.”Ketiga buku untuk amal itu merupakan program Sedekahpreneur yang dirintis Komunitas Pena Indonesia (Kompeni) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Keuntungan dari penjualan ketiga buku itu akan digunakan untuk kegiatan sosial,” kata Koordinator Kompeni UNY Ary Gunawan di Yogyakarta, Minggu (27/1/2013). Ia mengatakan tiga buku untuk amal itu berjudul “Flashmologi Kehidupan: Aku dan Mimpi-mimpiku”, “Flashmologi Kehidupan: Kisahku Menginspirasi”, dan “Antologi Cerpen: Cerita Anak Bumi dalam Dekapan Langit”. “Ketiga buku yang diterbitkan oleh Miftakhul Jannah Publisher Bantul itu telah memiliki International Standard Book Number (ISBN) resmi dari Perpustakaan Nasional,” katanya.

…dst

13 ) UNS Dirikan Pusat Studi Perlindungan Konsumen
http://kampus.okezone.com/read/2013/01/28/373/752962/uns-dirikan-pusat-studi-perlindungan-konsumen

Senin, 28 Januari 2013 18:39 wib
SOLO – Banyaknya aksi penipuan produk yang berdampak dirugikannya konsumen akhir-akhir ini mendorong Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah mendirikan pusat studi perlindungan konsumen. Selain mengklaim sebagai lembaga pertama yang melindungi konsumen yang didirikan oleh kalangan akademik, Rektor UNS Ravik Karsidi menjelaskan, lembaga konsumen yang didirikan UNS ini langsung bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan.”Sebenarnya sudah digagas sejak lama dan saat ini UNS telah memiliki pusat studi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk melindungi hak-hak konsumen, namun hal belum dilakukan secara spesifik. Kebetulan Kemendag juga mengajak kerja sama, sehingga bisa segera direalisasikan,” ujar Ravik kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Senin (28/1/2013).

…dst

14 ) STMIK Amikom akan Ubah Status Jadi Universitas
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/13/01/28/mhbodr-stmik-amikom-akan-ubah-status-jadi-universitas

Senin, 28 Januari 2013, 13:22 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN — STMIK Amikom Yogyakarta siap mengubah statusnya menjadi universitas. Selain menunjang dari segi sarana dan fasilitas, kualitas pendidikan pun dinilai telah memadai. Ketua STMIK Amikom Yogyakarta, Suyanto menyatakan siap atas perubahan status tersebut. Sebab, banyak usulan dari masyarakat yang mendesak pihak kampus berbenah diri dalam menyiapkan perubahan tersebut. “Target kami di 2014, sesuai amanat yang direkomendasikan pemerintah,” kata Suyanto kepada ROL, Senin (28/1).Suyanto juga menyatakan, gedung serta fasilitas kampus pun tidak kalah memadai bila disejajar universitas. Terlebih, lulusan sekolah tinggi ini, cenderung diminati perusahaan.

…dst

15 ) Resistensi Antibiotik jadi Masalah Baru
http://www.jpnn.com/read/2013/01/28/156042/Resistensi-Antibiotik-jadi-Masalah-Baru-

Senin, 28 Januari 2013 , 18:05:00
LONDON — Ilmuwan memperingatkan tentang peningkatan infeksi akibat resistensi obat antibiotik. Resistensi ini dianggap sangat berbahaya sehingga disetarakan dengan ancaman pemanasan global. Pemicunya adalah adanya pelanggaran model dalam membuat antibiotik baru sehingga penyakit menjadi resisten. “Bakteri menjadi resisten terhadap obat-obatan yang ada sekarang dan terdapat sejumlah antibiotik yang menggantikannya,” ujar Prof Dame Sally Davies seperti dilansir BBC (24/1). Dame Sally Davies mengatakan bahwa sebuah operasi rutin dapat menjadi mematikan akibat ancaman infeksi ini. Makanya, para ahli problem ini dijadikan masalah global dan butuh perhatian lebih banyak. Selama ini, antibiotik telah menjadi kisah sukses terbesar dalam ilmu kedokteran. Bagaimanapun, bakteri secara cepat beradaptasi dengan “lawan” dan mencari cara untuk menyingkirkan obat-obatan.

…dst