Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H

Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/

Presiden: Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Kamis, 08 Agustus 2013 – 10:53 WIB Oleh : DESK INFORMASI

Menyambut akhir bulan Ramadhan, yang ditandai dengan perayaan Idul Fitri 1434 H, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara khusus menyampaikan ucapan Selama Idul Fitri kepada seluruh lapisan masyarakat yang merayakannya.

“Selamat Idul Fitri kepada saudara-saudara yang merayakannya, mohon maaf lahir dan bathin. Minal aidin wal faidzin,” kata Presiden SBY melalui “Isu Terkini dan Respon Presiden SBY” yang diunggah melalui saluran Youtube, Kamis (8/8) ini.

Dalam acara yang dipandu presenter Caosa Indriyani itu, Presiden SBY mengajak semua ummat muslim di negeri ini untuk me jadikan kemenangan Ramadhan ini sebagai momentuk untuk membangun hari esok yang lebih baik, yaitu Indonesia yang lebih maju, lebih adil, lebih aman dan lebih sejahtera.” Itu pesan dan harapan saya,” tutur Presiden.

Dalam wawancana itu, Presiden mengemukakan apa yang akan dilakukannya dalam merayakan lebaran Idul Fitri 1434 H ini. “Insya Allah nanti setelah hari raya pertama dan kedua, saya bertemu dengan ribuan masyarakat, sungkem kepada dua ibunda saya, maksud saya Ibu Siti Habibah dan Ibu Sarwo Edhi Wibowo,” ujar SBY.

Setelah itu, Presiden SBY dan keluarga pada 11-12 Agustus ini, akan mengajak keluarga berlibur di Cipanas. Sambil berlibur, sambil rileks, kata Presiden, ia harus berkonsentrasi untuk pidato kenegaraan. “Jadi, saya membiasakan tidak ada bedanya adntara business dengan holiday, dalam arti antara saya bekerja dan sedikit rileks,” paparnya.

Menurut Presiden SBY, seperti biasanya sepanjang bulan Ramadhan kemarin ia lebih sibuk. “Saya kira rakyat juga tahu hari Sabtu dan Minggupun saya gunakan untuk bekerja. Saya harus melakukan Safari Ramadhan, dan kali ini wilayah Jawa Timur, saya juga memenuhi undangan dari berbagai kalangan untuk berbuka puasa bersama. Tentu dengan senang hati saya penuhi,” ungkapnya.

Dalam perhitungan Kepala Negara, biasanya keluarga itu malah kurang memiliki waktu untuk bersama saya selama bulan suci Ramadhan. “Namun demikian, seingat saya ada dua kali saya bersama keluarga, beserta istri anak dan cucu berbuka bersama dlm suasana yang lebih rileks,” kata SBY bersyukur.

Soal Mudik

Di awal perbincangan, Presiden SBY juga menyinggung pelaksanaan dan pengamanan kepada masyarakat yang melakukan mudik lebaran. Ia menyebutkan telah berbuat yang terbaik, bahkan ada 2 (dua) kali sidang kabinet yang khusus membahas pelayanan dan pengamanan mudik lebaran.

Presiden pun sempat melakukan peninjauan  ke Tanjung Priok, Stasiun Kerata Api (KA) Senen, dan terminal bis antar kota di Kampung Rambutan, Jakarta untuk memastikan semua telah dilaksanakan dengan baik dan benar. “Tugas saya sebagai Presiden adalah melakukan pengawasan,” kata SBY.

Presiden menjelaskan, fokusnya ketika saya berkunjung ke Tanjung Priok, Stasiun KA Senen atau Kampung Rambutan adalah untuk memastikan bahwa factor keselamatan dan keamanan itu betul-betul diperhatikan. Karena itu,  Presiden bicara langsung misalnya dengan masinis KA di Senen, dengan penemgudi bus antar kota yang ada di kampung rambutan, bahkan melalui handphone Presiden juga bicara dengan nakhoda kapal yang kapalnya sedang berlayar di Sulawesi.

“ Pesan saya jelas, kepada para pengemudi, masinis dan nakhoda. utamakan factor keselamatan, factor keamanan karena hal itulah yang sangat kita harapkan,” ungkap Presiden.

Kepala Negara mengaku senang begitu berkunjung ke Terminal Kampung Rambutan itu, para pengemudi dites tekanan darahnya, urinenya dan segala macamnya untuk memastikan bahwa mereka itu memang layak untuk mengemudi. “ Itupun waktu saya naik ke atas bus (waktu itu jurusan Tasikmalaya), saya pesankan kepada pengemudi hati-hati, jangan ngebut, utamakan keselamatan,” tutur SBY.

Kepala Negara juga mengaku senang, bersyukur dan bahagia saat bicara dengan para pemudik, ibu, ayah, anakanak yang masih kecil. “Saya senang, bersyukur dan bahagia mrk bs mengunjungi sanak keluarganya dalam mudik lebaran ini, tapi jangan tergesa-gesa terutama yang menggunakan motor, hati-hati, jangan ngebut. Kalau ngantuk berhenti, kalau hujan lebat berhenti,” pesan Presiden SBY.

Ia berharap,  mudah-mudahan kalau semua peduli, semua pemimpin di Indonesia memiliki kepedulian yang sama maka insya Allah tahun demi tahun pelayanan mudik lebaran akan bertambah baik. (ES)