Kemdikbud Jadi Tuan Rumah Sekretariat Pendidikan ASEM 2013-2017

10/01/2013

Jakarta — Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemdikbud) Ainun Na’im, meresmikan kantor Asia-Europe Meeting (ASEM) Education Secretariat di lantai 6 Gedung C Kemdikbud, Selasa (1/10). Peresmian ini merupakan tindak lanjut kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah ASEM Education Secretariat periode 2013-2017, yang disampaikan Mendikbud  pada ASEMME3 di Copenhagen, Denmark, Mei 2011.

Dalam sambutan yang disampaikan dalam peresmian tersebut Ainun mengatakan, dengan beroperasinya kantor sekretariat ASEM di Kemdikbud ini diharapkan dapat mempercepat proses pencapaian target-target dan tugas kementerian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. “Selamat atas siapnya kantor ASEM ini, semoga dapat mempercepat proses pencapaian target tugas kita,” katanya.

Sebelum beroperasi di Indonesia, sekretariat ASEM terlebih dahulu berada di Jerman. Menurut Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemdikbud, Ananto Kusuma Seta, dengan dukungan ASEM Education Secretariat Bonn dan unit utama di Kemdikbud, ASEM Education Secretariat Jakarta (AES Jakarta) resmi beroperasi terhitung 1 Oktober 2013.

Kantor yang diresmikan saat ini merupakan kantor sementara AES Jakarta. Kantor sebenarnya akan berada di lantai 18 gedung D Kemdikbud, yang saat ini sedang direnovasi. Sekretariat ini, kata Ananto, akan memonitor perkembangan dan menyusun laporan rutin untuk disampaikan kepada para menteri pendidikan ASEM, sebagai bahan penyusunan rencana/isu strategis selanjutnya.

AES saat ini juga menerima dengan tangan terbuka bagi negara anggota ASEM yang akan mengirimkan seconded staff, seperti halnya Australia yang saat ini menugaskan satu seconded staff di AES Jakarta.

ASEM Education process menjadi forum resmi tingkat menteri pendidikan se-Asia dan Eropa pertama kali pada 2008, yang bertemu tiap dua tahun sekali. ASEM beranggotakan 20 negara Asia Pasifik, 27 negara Uni Eropa, Norwegia, Swiss, sekretariat ASEAN dan Komisi Eropa.

ASEM Education Process sejauh ini telah meraih capaian-capaian penting sejak pertemuan ASEMME di Berlin, Hanoi, dan Kuala Lumpur. ASEMME terakhir di Kuala Lumpur menggaris bawahi empat isu utama: 1) penjaminan mutu dan pengakuan kualifikasi pendidik; 2) merangkul dunia bisnis dan industri; 3) mobilitas yang seimbang diantara kedua kawasan; dan 4) pembelajaran sepanjang hayat, termasuk pendidikan dan pelatihan teknik kejuruan. (AR)