Repost: Buat Menyegarkan Ingatan …

Siapa Bisa Ungkap Calo Prodi, Hadiah 2 Kali Gaji Dirjen Menanti

Siapa Bisa Ungkap Calo Prodi, Hadiah 2 Kali Gaji Dirjen MenantiDirjen Patdono (dua dari kiri)/Foto: Rina Atriana

Selasa 24 Nov 2015, 15:37 WIB

Jakarta – Kemenristek Dikti mendapat banyak laporan ada oknum-oknum tertentu yang mengaku-ngaku punya akses untuk meloloskan perguruan tinggi yang ingin membuka prodi baru. Tak main-main, oknum-oknum tersebut memasang tarif Rp 1,8 miliar untuk satu prodi.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Kelembagaan IPTEK Dikti Patdono Suwignjo saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Menurut Patdono, mereka berjanji akan mengembalikan sebagian uang yang telah dibayarkan jika prodi tidak jadi dapat izin.

“Sekarang banyak pihak-pihak yang menyatakan bisa membantu mengusahakan izin prodi, per prodi Rp 1,8 miliar,” kata Patdono.

“Saya dapat laporan dari Kopertis (Koordinasi PT Swasta) bahwa mereka ditawari bantuan agar bisa dapet izin. Kalau izin tidak didapat, maka uang yang dikembalikan 80 persen, sekitar Rp 360 juta yang dikembalikan,” lanjutnya.

Patjono lalu mengumumkan sebuah sayembara, dia akan merelakan gajinya 2 bulan berturut-turut jika ada yang bisa menguak apakah ada oknum Kemenristek yang terlibat dalam percaloan prodi tersebut. Sayembara berlaku untuk umum.

“Saya akan kasih hadiah dua kali gaji saya sebagai imbalan. Gaji saya sekarang sebagai Dirjen itu Rp 5,5 juta perbulan. Itu tidak termasuk tunjangan ya,” ujar Patdono.

“Saya serahkan gaji saya saja ya. Kalau tunjangan kinerja tidak, nanti kalau gaji bulanan nggak dikasih ke istri dan tunjangan kinerja juga nggak dikasih, bisa-bisa nggak boleh masuk rumah nanti,” paparnya.

Patdono menambahkan, ada juga oknum-oknum yang mendatangi PT nonaktif dan berjanji akan membantu untuk mengaktifkan kembali. Atau ada pula modus di mana mereka mendatangi PT yang baru saja diaktifkan kembali dan mengatakan bahwa itu atas jasa mereka.

“Dirjen kelembagaan banyak menerima informasi-informasi kalau ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menghubungi PT nonaktif untuk menjanjikan bisa membantu mengaktifkan kembali dengan imbalan yang sangat besar,” tutur Patjono.

“Saya tegaskan, semua layanan yang diberikan Ristek Dikti itu free. Kalau ada pihak yang bilang dapat membantu, itu usaha penipuan,” imbuhnya.
(faj/faj)