Ada 6000 Prodi Antre Diakreditasi
Akreditasi Prodi Lebih Penting dibanding PT
Minggu, 19 Desember 2010 , 22:43:00
JAKARTA–Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengimbau proses akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) lebih mengutamakan akreditasi pada program studi (prodi) dibanding perguruan tinggi. Alasannya, keberadaan prodi di setiap perguruan tinggi lebih mendesak dibanding akreditasi perguruan tinggi itu sendiri.

“Jika akreditasi diutamakan pada perguruan tinggi, maka percuma saja akreditasi Perguruan tingginya bàgus, tetapi prodinya tidak terakrteditasi. Jadi, kami mengimbau agar prodi terlebih dahulu yang diutamakan. Jika sudah selesai, barulah proses akreditasi perguruan tinggi dilakukan,” ungkap Fasli kepada JPNN di Jakarta, Minggu (19/12).

Fasli menjelaskan, proses akreditasi BAN-PT saat ini masih terus dilakukan. Disebutkan, ada sebanyak lebih kurang 6000 prodi yang saat ini statusnya belum terakreditasi dan ada pula yang harus direakreditasi mengingat sudah kadaluwarsa. “Ada sebanyak 6000 prodi yang belum pernah diakreditasi dan sudah pernah diakreditasi namun sudah kadaluwarsa sehingga perlu reakreditasi. Kita harapkan dapat diselesaikan selama 2 tahun, di mana berakhir tahun 2012.
Kita harus terus berupaya untuk memfasilitasi agar semua prodi yang belum terakreditasi diupayakan untuk diakreditasi,” imbuhnya.

Dijelaskan Fasli dalam hal proses melakukan akreditasi tersebut, perguruan tinggi tidak dipungut biaya, mengingat semuanya sudah dianggarkan oleh Kemdiknas. “Akreditasi digratiskan. Pada tahun 2009 memang ada sedikit masalah, karena terjadi lonjakan akreditasi, sehingga anggaran yang ada tidak mencukupi. Maka di tahun 2010 ini kita sudah memberikan dana awal untuk proses akreditasi 2500 prodi, dan kemudian begitu ada APBN-P, maka sudah ditambah lagi anggarannya untuk akreditasi 1400 prodi lagi. Ini terjadi di dalam satu tahun ini,” tukasnya.

Untuk melakukan percepatan akreditasi prodi ini, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh juga telah mengimbau agar BAN-PT membentuk suatu kopertis di beberapa wilayah. “Sudah dikomunikasikan dengan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk melakukan pemetaan. Sehingga, dapat diketahui mana yang harus segera diakreditasi walaupun sebenarnya akreditasi hukumnya wajib,” ungkapnya.

Pembentukan kopertis BAN-PT tersebut, lanjut Mendiknas, akan dibagi per wilayah. Misalnya, untuk Kopertis I, untuk menangani propinsi/daerah A dan B, Kopertis II untuk propinsi/daerah B dan C dan seterusnya. Dikatakan, banyak manfaat yang akan diperoleh jika dibentuknya kopertis. Mendiknas mengatakan pembentukan kopertis ini dipastikan akan lebih efektif mengingat saat ini ada sejumlah 2200 (salah angka ini, jumlah PTS sudah di atas angka 3000) PTS belum termasuk prodi. (cha/jpnn)

Sumber: http://www.jpnn.com/read/2010/12/19/79987/Ada-6000-Prodi-Antre-Diakreditasi-