1 ) PTN Wajib Aktif Cari Calon Mahasiswa Miskin
http://www.antaranews.com/berita/262099/ptn-wajib-aktif-cari-calon-mahasiswa-miskin

Rabu, 8 Juni 2011 21:37 WIB
Jakarta (ANTARA News) – Kementerian Pendidikan Nasional mewajibkan seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) untuk aktif menjaring calon mahasiswa miskin berprestasi untuk mencegah salah sasaran dalam penyaluran beasiswa Bidik Misi. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, hal ini disebabkan karena banyak dugaan penyaluran beasiswa “Bidik Misi Kemdiknas” salah sasaran.”Banyaknya pemberitaan media yang menyebutkan banyak di antara calon mahasiswa penerima Bidik Misi tersebut yang penampilannya tidak mengesankan dari keluarga kurang mampu. Bahkan ada yang menenteng handphone merk terkenal, seperti Blackberry,” katanya ketika ditemui usai pertemuan Rektor di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu. Selain itu, salah seorang petugas yang menerima pendaftaran mengaku menemukan ada beberapa kejanggalan, misalnya, penerima dari keluarga yang kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS dan guru. Ada pula dari keluarga yang memiliki usaha. “Dalam menangani masalah ini memang kita harus berhati-hati sebab setiap tahun ada sebanyak 20 ribu kursi yang disediakan. Kami akui untuk mendapatkan mahasiswa miskin berprestasi memang tidak mudah,” katanya.

…dst

2 ) Wamendiknas: Tak Perlu Paksakan Penuhi Kuota Bidik Misi
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/6/8/bidik-misi.aspx

08 Juni 2011 | Laporan oleh ahmad_dj
Jakarta – Beasiswa Bidik Misi yang diberikan Kementerian Pendidikan Nasional diduga banyak yang salah sasaran. Bea siswa yang mestinya untuk anak orang tidak mampu, ternyata justru diterima oleh calon mahasiswa dari keluarga mampu. Karena itu, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal meminta kepada setiap perguruan tinggi untuk mengevaluasi kembali apakah beasiswa tersebut benar-benar diberikan kepada yang membutuhkan. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai anak-anak miskin tidak mendapat kesempatan kuliah, karena Bidik Misi yang salah sasaran. “Kalau memang tidak pantas ya (beasiswa Bidik Misi) jangan diberikan, perguruan tinggi harus mencari lagi yang berhak menerima,” ujar Wamendiknas seusai menghadiri dialog dengan pakar pendidikan tinggi Bank Dunia, di Gedung D Kemdiknas, Rabu (8/06).

…dst

3 ) Wamendiknas: Jemput Bola untuk Peserta Bidik Misi
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/08/18224661/Wamendiknas.Jemput.Bola.untuk.Peserta.Bidik.Misi

Rabu, 8 Juni 2011 | 18:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengatakan, mungkin saja ada calon mahasiswa di daerah yang tetap mendaftar menjadi peserta Beasiswa Pendidikan bagi Calon Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi), meskipun tidak masuk dalam kriteria siswa berprestasi yang kurang mampu. Beasiswa yang diluncurkan pada tahun 2010 ini diperuntukkan bagi mahasiswa atau calon mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi, baik di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler. “Beberapa orang di beberapa tempat mungkin seperti itu (ikut Bidik Misi, tapi tidak masuk kriteria). Tetapi tidak mungkin semuanya seperti itu,” kata Fasli, Rabu (8/6/2011) sore di Jakarta. Selain itu, Fasli juga mengaku kesulitan mencari siswa yang masuk dalam kriteria berprestasi namun tergolong tidak mampu. “Kami mengakui memang di tahun pertama itu untuk mencari yang lulus dan berprestasi secara akademik, tetapi masuk kriteria itu memang tidak mudah,” katanya.

…dst

4 ) Bidik Misi Dinilai Banyak Salah Sasaran
PTN Dituntut Aktif Jaring Mahasiswa Miskin
http://www.jpnn.com/read/2011/06/08/94445/Bidik-Misi-Dinilai-Banyak-Salah-Sasaran-

Rabu, 08 Juni 2011 , 20:55:00
JAKARTA – Program beasiswa Bidik Misi yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), hingga saat ini masih dinilai banyak salah sasaran. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya di antara calon mahasiswa penerima Bidik Misi tersebut yang penampilannya tidak mengesankan dari keluarga kurang mampu. Padahal, beasiswa Bidik Misi ini khusus diperuntukkan bagi para lulusan SMA yang memiliki kemampuan dan prestasi akademik yang bagus, namun tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menegaskan, seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) diwajibkan untuk aktif menjaring calon mahasiswa miskin (namun) berprestasi. “Dalam menangani masalah ini, memang kita harus berhati-hati. Pasalnya, ada sebanyak 20 ribu kursi yang disediakan per tahunnya. Yang terpenting, PTN wajib untuk mengejar bola, sehingga tidak hanya menunggu yang mendaftar dan tidak harus menunggu ujian mandiri dan SNMPTN. Siapa yang potensial akademik, tapi tidak mampu, itu yang harus diambil,” ungkap Fasli ketika ditemui usai pertemuan rektor, di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Rabu (8/7).

…dst

5 ) Menang Olimpiade Bukan Jaminan Bisa Terima Beasiswa
http://www.jpnn.com/read/2011/06/08/94438/Menang-Olimpiade-Bukan-Jaminan-Bisa-Terima-Beasiswa-

Rabu, 08 Juni 2011 , 20:24:00
JAKARTA — Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menyatakan, tidak semua pemenang olimpiade di bidang pendidikan harus mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas). Menurutnya, perolehan beasiswa untuk para pemenang ditentukan berdasarkan kualifikasi dan jenis olimpiade yang diikuti. “Kita dalam memberikan beasiswa untuk para pemenang olimpiade ada prosedur berjenjang. Hanya (olimpiade) yang berkualifikasi yang pemenangnya dapat menerima beasiswa. Kalau tidak masuk kualifikasi, ya tidak dapat,” ungkap Fasli ketika ditemui usai acara pertemuan Rektor di Gedug Kemdiknas, Jakarta, Rabu (8/7). Dikatakan, pihaknya memiliki daftar kualifikasi dan jenis olimpiade yang berhak memperoleh hadiah berupa beasiswa pendidikan. Bahkan, lanjut Fasli, sudah ada Surat Keputusan (SK) Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengatur tentang pemberian beasiswa bagi pemenang olimpiade tersebut. “Kita ada daftarnya, dan jenis olimpiade apa saja yang masuk kualifikasi. Karena terkadang, ada olimiade yang hanya diikuti 7 negara atau 10 negara. Padahal, olimpiade yang masuk kualifikasi tersebut harus diikuti oleh negara-negara yang tingkat kompetensiya cukup tinggi di dunia,” jelas Fasli.

…dst

6 ) Prosedur Tak Jelas, Kamil Terancam Tak Kuliah
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/08/373/466098/prosedur-tak-jelas-kamil-terancam-tak-kuliah

Rabu, 08 Juni 2011 19:57 wib
JAKARTA – Pemerintah menjanjikan, siswa berprestasi akan mendapatkan beasiswa kuliah. Peraih medali emas pada olimpiade sains internasional bahkan dijanjikan beasiswa hingga jenjang pascasarjana. Namun, tidak semua jawara sains bernasib baik. Kamil Ismail, misalnya. Siswa MAN Insan Cendikia ini merupakan peraih medali emas dalam olimpiade kebumian internasional. Namun, langkah Kamil meneruskan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi terhambat karena ketidakjelasan prosedur klaim atas janji pemerintah tersebut. Kepala Sekolah MAN Insan Cendikia Ahmad Hidayatullah menjelaskan, pada Desember 2010 lalu, pihaknya menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yang menyatakan bahwa pemerintah akan mengakomodasi siswa berprestasi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur non seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

…dst

7 ) Kursi Jalur Undangan IPB dan ITB Tersisa 5 Persen
http://www.jpnn.com/read/2011/06/08/94446/Kursi-Jalur-Undangan-IPB-dan-ITB-Tersisa-5-Persen-

Rabu, 08 Juni 2011 , 21:20:00
JAKARTA – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan, jumlah kursi jalur undangan yang tersisa di IPB hingga saat ini sebanyak 5 persen atau sekitar 117 kursi dari total jumlah kursi jalur undangan yang sebanyak 2331 kursi. Herry menjelaskan, hal tersebut diiakibatkan adanya siswa atau pelamar jalur undangan yang tidak melakukan registrasi atau pendaftaran ulang. “Di IPB sendiri ada ada sekitar 5 persen kursi yang tersisa di jalur undangan. Kita belum memperoleh alasan yang jelas mengapa para pelamar jalur undangan tidak melakukan registrasi/pendaftaran ulang. Karena mereka tidak memberikan kabar dan tidak datang ke panitia. Kemungkinan besar dia memanfaatkan hari itu untuk ikut ujian tulis SNMPTN, sheingga tidak melakukan registrasi ulang,” ungkap Herry kepada JPNN ketika ditemui usai acara pertemuan Rektor di Gedung Ditjen Dikti, Kemdiknas, Jakarta , Rabu (8/7). Dipaparkannya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui undangan 63 persen, ujian tulis 20 persen, ujian Talenta Masuk IPB (UTM) 10 persen, Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) 7 persen.

…dst

8 ) Tujuh Ratus Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Dicoret
http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2011/06/08/brk,20110608-339432,id.html

RABU, 08 JUNI 2011 | 15:21 WIB
TEMPO Interaktif, Malang – Universitas Brawijaya Malang mencoret sebanyak 700 mahasiswa baru yang diterima pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan. Pencoretan dilakukan karena mereka tidak mendaftar ulang hingga batas waktu yang telah ditentukan, 1 Juni 2011.Ke-700 mahasiswa itu tidak mendaftar ulang tanpa disertai alasan. “Mereka dianggap mengundurkan diri,” kata Kepala Humas Universitas Brawijaya, Susantinah Rahayu, Rabu 8 Juni 2011.Data di Humas Universitas Brawijaya menyebutkan ada sebanyak 21.560 pendaftar SNMPTN jalur undangan. Tapi, kampus hanya menerima 4.542 pendaftar.Sedangkan yang mendaftar ulang sebanyak 3.842 atau 85 persen dari pendaftar yang diterima.

…dst

9 ) Mendiknas Akan Paparkan Pertemuan dengan Ketua BPK
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/6/8/bpk.aspx

08 Juni 2011 | Laporan oleh aline
Jakarta – Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh akan mengadakan pertemuan dengan Ketua BPK untuk mengetahui lebih detail hal-hal yang menjadi kekurangan dalam laporan keuangan Kemdiknas 2010. Menteri Nuh berjanji akan menyampaikan hasil pertemuannya itu secara terbuka. Hal ini disampaikannya seusai membuka Pelatihan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Sosialisasi Pendidikan Karakter di Sekolah/Madrasah, di Gedung A Kemdiknas, Jakarta, pada Selasa siang, (7/6). “Kami menghargai apa yang dihasilkan BPK. Nanti BPK akan memberikan poin-poin rekomendasinya apa saja, lalu harus segera kita tindak lanjuti. Apakah rekomendasinya karena kekurangcermatan atau mengarah pada penyimpangan yang mengarah pada tindak pidana korupsi, saya tidak tahu. Tapi semuanya terbuka. Ini kan lembaga publik,” tuturnya.

…dst

10 ) Dugaan Penyelewengan Dana BOS
Kemdiknas Serahkan ke Penegak Hukum
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/08/17242798/Kemdiknas.Serahkan.ke.Penegak.Hukum

Rabu, 8 Juni 2011 | 17:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, pihaknya memercayakan tindak lanjut dugaan penyelewengan dana bantuan operasional sekolah (BOS) oleh beberapa SMP negeri di DKI Jakarta kepada penegak hukum sepenuhnya. Dia mengungkapkan hal itu kepada Rabu (8/6/2011) sore di Jakarta. “Itu sudah kasus hukum. Kami percayakan saja ke proses hukum, apa pun hasilnya. Kami siap jika diperlukan menjadi saksi dalam kasus tersebut,” kata Fasli. Ia mengungkapkan, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) tidak mempunyai cara lain untuk menjelaskan kasus sebenarnya seperti apa. Namun, ia berharap KPK bisa ambil bagian dalam menyelidiki kasus tersebut jika memang diperlukan. “Apa yang kurang dari kejaksaan? Jika dirasa kurang, maka KPK bisa masuk. Ini karena jumlah dana yang diduga diselewengkan cukup besar, lebih dari Rp 1 miliar,” ujarnya.

…dst

11 ) UMM Jawara Debat Konstitusi
http://www.antaranews.com/berita/262036/umm-jawara-debat-konstitusi

Rabu, 8 Juni 2011 14:49 WIB |
Surabaya (ANTARA News) – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjuarai Lomba Debat Konstitusi Regional V (Jatim, Kalsel, Bali, NTB, dan NTT) yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK), di Auditorium Fakultas Hukum (FH), Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Rabu.
Dalam babak final Lomba Debat Konstitusi yang disaksikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MK Djanedri Gaffar itu, tim mahasiswa FH UMM berhasil mengalahkan tim mahasiswa FH Unair Surabaya yang tahun lalu menjadi juara. “Kegiatan lomba ini dilatarbelakangi pentingnya Undang-undang Konstitusi (UU Konstitusi) untuk diketahui dan disadari oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa. Sadar itu tidak cukup tahu dan paham saja, tapi bagaimana kita melaksanakan UU Konstitusi itu,” kata Sekjen MK. Senada dengan itu, Ketua Panitia Lomba Debat Konstitusi, Radian Salman SH LLM, mengatakan Lomba Debat Konstitusi itu merupakan upaya sosialisasi UUD 1945 hasil amendemen, sekaligus kritik terhadap praktik ketatanegaraan. “Misalnya, Constitutional Question (CQ) yang diperdebatkan pada babak final merupakan kritik terhadap praktik ketatanegaraan. Dalam babak final, tim dari UMM dan Unair memperdebatkan tema CQ itu secara pro dan kontra di hadapan belasan juri,” katanya.

…dst

12 ) SEVEN SUMMITS
Tim Mahitala Menuju Puncak Ketujuh
http://cetak.kompas.com/read/2011/06/09/0310380/tim.mahitala.menuju.puncak.ketujuh

09 Juni 2011
Jakarta, Kompas – Setelah sukses mendaki enam puncak gunung tertinggi di tujuh benua, Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, bersiap ke puncak Denali di Amerika Serikat. Jika keempat pendaki sukses mendaki Denali, mereka akan menjadi orang Indonesia pertama yang mencapai tujuh puncak tertinggi di tujuh benua. “Keberanian mereka memberi inspirasi bagi seluruh Bangsa Indonesia,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng saat melepas keempat pendaki di Jakarta, Rabu (8/6). Andi juga menyerahkan bendera Merah Putih, yang diharapkan bisa dikibarkan di puncak Denali. Andi mengapresiasi kesuksesan keempat pendaki Mahitala, yaitu Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Broery Andrew Sihombing (22), dan Janathan Ginting (22), yang pada 20 Mei 2011 sukses mencapai puncak Everest (8.848 meter dari permukaan laut), gunung tertinggi di dunia.

…dst

13 ) Yuk, Kuliah Antarnegara ASEAN
http://www.antaranews.com/berita/262105/yuk-kuliah-antarnegara-asean

Rabu, 8 Juni 2011 22:27 WIB |
Surabaya (ANTARA News) – Sepuluh negara ASEAN sepakat memberi kemudahan kepada mahasiswa dan dosen untuk melakukan perkuliahan antarnegara anggota, demikian Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN, Duta Besar Ngurah Swajaya, dalam seminar “Pembentukan Komunitas ASEAN 2015: Peluang dan Tantangan bagi Jawa Timur” di Surabaya, Rabu.
“Para mahasiswa maupun dosen yang ingin menempuh studi ke luar negeri tidak perlu takut kredit mata kuliahnya tidak diakui di perguruan tinggi lain di negara lain, karena seluruh kredit mata kuliah pada perguruan tinggi di Indonesia akan diakui negara lain,” katanya. Bahkan, mahasiswa dan dosen tidak perlu mengurus visa untuk bisa belajar ke luar negeri ke sesama negara ASEAN. “Cukup memegang paspor, mahasiswa dan dosen sudah bisa studi ke luar negeri,” katanya. Menurut dia, kemudahan studi ke luar negeri itu merupakan komitmen bersama 10 negara ASEAN sebagai sesama komunitas ASEAN yang akan diterapkan pada 2015. “Jadi, seluruh perguruan tinggi di Jawa Timur harus siap menyongsongnya. Kalau tidak ya akan ketinggalan. Nantinya juga akan dirancang standar kelulusan bersama seluruh perguruan tinggi di ASEAN,” katanya. Selain kemudahan studi, perguruan tinggi juga bisa melakukan riset bersama dengan perguruan tinggi sesama negara ASEAN.

…dst

14 ) Izin Sarjana Bergelar Ganda Tak Jelas
http://cetak.kompas.com/read/2011/06/09/0309358/izin.sarjana.bergelar.ganda.tak.jelas

09 Juni 2011
Nusa Dua, Kompas – Pengajuan izin program sarjana bergelar ganda atau double degree oleh sejumlah perguruan tinggi ke Kementerian Pendidikan Nasional hingga saat ini nasibnya tidak jelas. Meski belum mengantongi izin, perguruan tinggi tetap menyelenggarakan program tersebut. “Ketika ada surat edaran supaya program double degree didaftarkan ke Direktorat Akademik Ditjen Pendidikan Tinggi, kami sudah melakukannya tahun 2009. Tetapi sampai sekarang tidak ada respons resmi apakah program double degree kami diakui atau tidak. Kami beranggapan program diakui sehingga program double degree tetap jalan,” kata Ketut Buda Artana dari Kantor Internasional Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Surabaya, dalam workshop “Internasionalisasi Pendidikan Tinggi: Tantangan dan Peluang Kerja Sama Indonesia-Belanda” yang digagas Nuffic Neso Indonesia (lembaga perwakilan pendidikan tinggi Pemerintah Belanda) dan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional di Nusa Dua, Bali, Rabu (8/6).

…dst

15 ) Black Innovation Award Ajak Kampus
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/08/0945250/Black.Innovation.Award.Ajak.Kampus

Rabu, 8 Juni 2011 | 09:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Ajang Black Innovation Award 2011 telah melahirkan karya-karya inovasi anak bangsa yang hebat. Pada tahun kelimanya BIA 2011 menggelar serangkaian ajang sebelum registrasi Djarum Black Innovation Award 2011 ditutup tanggal 12 Juni 2011. Berbagai ajang digelar guna mendekatkan BIA kepada masyarakat. Selama pertengahan Maret sampai pertengahan Mei 2011, sudah dihelat BIA Goes to Campus dan BIA Goes to Mall. BIA Goes to Campus bertujuan agar mahasiswa bisa terpancing membuat sebuah inovasi karya sehingga bisa lebih maju. Event yang menyedot perhatian mahasiswa ini telah diselenggarakan di lima kampus pilihan, yakni Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Warmadewa Bali, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, dan Itenas Bandung…cut…Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai BIA, silakan kunjungi http://www.blackxperience.com. Dan buat kamu yang punya ide inovasi penemuan, langsung saja ikut karena pendaftaran Black Innovation Award dibuka sampai Minggu, 12 Juni 2011

…dst

16 ) 2020, Undip Targetkan Jadi “Research University”
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/08/09250559/2020.Undip.Targetkan.Jadi.Research.University

Rabu, 8 Juni 2011 | 09:25 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com – Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, menargetkan akan menjadi universitas kelas dunia dengan berbasis riset (research university) pada tahun 2020 mendatang. Pembantu Rektor II Undip M Chabachib mengatakan, untuk mewujudkan target tersebut, saat ini pihaknya tengah meretas jalan untuk mewujudkannya. Selain melengkapi fasilitas di seluruh fakultas, seluruh elemen kampus juga didorong untuk melakukan riset dan meningkatkan kompetensi para pengajar. Hal itu dikatakan Chabachib, seusai peletakan batu pertama pembangunan Gedung C Fakultas Ekonomi Undip, Selasa (7/6/2011), di Kampus Undip, Tembalang, Semarang. “Kami saat ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti meningkatkan jumlah doktor dan profesor. Kita melakukan penelitian dan memfokuskan pengabdian dalam proses belajar menangajarnya, melakukan lokakarya sebagai upaya menyesuaikan semuanya dengan kelas dunia. Disamping meningkatkan fasilitas. Semuanya untuk target menjadi research universitypada tahun 2020,” kata Chabachib.

…dst

17 ) Perubahan Status PTN Usakti Hambat Eksekusi
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/08/373/466066/perubahan-status-ptn-usakti-hambat-eksekusi

Rabu, 08 Juni 2011 18:33 wib
JAKARTA – Perubahan status Universitas Trisakti (Usakti) menjadi universitas negeri dianggap sebagai salah satu upaya menghambat eksekusi atas sembilan personal di rektorat Usakti. Menurut Pakar Hukum Tata Negara, Albert Hasibuan wacana perubahan tersebut adalah hal yang tidak mungkin. “Bagaimanapun juga tidak bisa dijadikan negeri. Ini harus dibedakan antara universitas swasta dan negeri. Dari sisi anggaran dasarnya saja juga sudah jelas dan pada saat rektorat berupaya membentuk Wali Amanat terbukti tidak bisa dilakukan karena Usakti memang universitas swasta,” Albert menjelaskan. Dia menilai, keberadaan yayasan yang dituding hadir belakangan setelah munculnya Usakti tetap sebagai pihak yang sah secara hukum untuk mengelola dan menyelenggarakan pendidikan di Usakti. Hal itu sudah dibuktikan saat persidangan di tingkat PN, MA, bahkan keputusannya sudah sampai tingkat PK. “Kalau mereka tuding yayasan tidak sah karena lahir belakangan, coba pikir yang jernih. Indonesia juga lahir lebih dulu baru ada UUD 45,” katanya.

…dst

18 ) Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/09/232506/293/14/Indonesia-Kekurangan-Dokter-Spesialis-Penyakit-Dalam-

Kamis, 09 Juni 2011 02:58 WIB
BATAM–MICOM: Indonesia idealnya memiliki 25 ribu dokter spesialis penyakit dalam untuk melayani warga di seluruh wilayah. Hal itu dikatakan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Aru W. Sudoyo, di Batam, Rabu (8/6). Menurut Aru, saat ini Indonesia baru memiliki 2.900 dokter spesialis penyakit dalam. “Kekurangan jumlah tersebut mengakibatkan banyak wilayah Indonesia terutama di daerah kepulauan dan perbatasan belum terdapat dokter spesialis penyakit dalam,” katanya. Ia menambahkan, di daerah-daerah sering penderita penyakit dalam dilayani dokter umum. Papdi, katanya, berharap pemerintah berperan aktif meningkatkan kemampuan dan kompetensi dokter umum agar dapat menjadi dokter spesialis. Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Papdi Chairul Rajab Nasution, mengatakan seharusnya pemerintah memprioritaskan penempatan dokter spesialis di daerah perbatasan dengan kontrak kerja selama 10 tahun dan ke;lengkapan peralatan. Dalam kenyataannya pemerintah sering tidak memberikan fasilitas pada dokter spesialis, kata dia. “Bahkan banyak dokter spesialis di daerah akhirnya hengkang karena tidak ada alat kesehatan yang mereka butuhkan. Atau keahlian mereka tidak dihargai secara layak,” tambah dia.

…dst

19 ) Kampus Semestinya Miliki Asrama
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/404537/

Thursday, 09 June 2011
SEMARANG– Bantuan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) diharapkan menjadi stimulan bagi setiap perguruan tinggi (PT) untuk menyediakan rumah susun atau asrama bagi mahasiswanya. “Ini tidak rugi,” kata Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa saat meresmikan rusunawa enam PT di Semarang yang dipusatkan di universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus),kemarin. Rusunawa yang diresmikan masing-masing adalah milik Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang,Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Wahid Hasyim, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, dan IAIN Walisongo Semarang. MenurutMenpera,rusunawa memiliki banyak fungsi,antara lain sebagai tempat tinggal mahasiswa yang murah. Juga menyediakan tempat pembelajaran bagi mahasiswa berinteraksi. Gubernur Jateng Bibit Waluyo berpesan agar kampus dapat mengelola secara baik. Bibit juga meminta kepada kampus untuk menerapkan aturan kepada mahasiswa agar ikut andil pada penghijauan kampus. susilo himawan

…dst

20 ) RI-Australia Bentuk Kemitraan Pelatihan Pengelolaan Sekolah
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/6/8/kemitraan-pendidikan.aspx

08 Juni 2011 | Laporan oleh aline
Jakarta — Sampai saat ini masih sering ditemui penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak tepat waktu. Padahal, BOS diberikan untuk mendukung otonomi sekolah, sehingga bisa menyelenggarakan pendidikan dengan baik. Untuk membantu mengatasi kendala-kendala yang sering dialami di lapangan dalam penyaluran dana BOS, pemerintah Indonesia dan Australia (melalui AusAID) berinisiatif membentuk suatu Kemitraan Pendidikan. Salah satu komponen yang akan dibantu melalu kemitraan pendidikan ini adalah manajemen kabupaten dan sekolah/madrasah, termasuk pelatihan BOS. Pelatihan ini akan mengundang 656.073 orang yang berasal dari 218.681 sekolah dan madrasah, negeri dan swasta. Masing-masing sekolah dan madrasah mengirimkan tiga orang, yaitu kepala sekolah, bendahara, dan perwakilan masyarakat di komite sekolah atau tim BOS sekolah. “Pelatihan ini akan dilakukan kepada seluruh sekolah dan madrasah setingkat SD dan SMP di seluruh Indonesia, yang tujuannya adalah peningkatan tata kelola dan akuntabilitas sekolah/madrasah agar dapat memanfaatkan dana BOS dan sumber lainnya di sekolah secara efektif

…dst

21 ) AS Tawarkan Program Kerjasama Legislasi
http://www.dpr.go.id/id/berita/pimpinan/2011/jun/08/2825/as-tawarkan-program-kerjasama-legislasi-

08-Jun-2011
Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID ingin menawarkan program kerjasama Legislasi dalam rangka membantu Indonesia dalam mendorong penyelesaian Legislasi. “Kita mengharapkan program ini bisa dilakukan bersama-sama dengan anggota DPR,”jelasnya saat menerima Director office of democracy and government (DG) USAID Mr. Miles Toder, di Gedung Nusantara III, Rabu, (8/6). Menurutnya, bentuk kerjasamanya berupa advice program untuk anggota parlemen kita yang sebagian besar merupakan anggota baru. Dia menambahkan, saat ini DPR sudah memiliki staf ahli namun masih belum menjawab tuntutan penyelesaian legislasi. Karena itu, terangnya, DPR berniat menambah staf ahli sebanyak 3 orang, untuk pimpinan sejumlah 7 orang staf ahli guna mempercepat penyelesaian target legislasi DPR. pada kesempatan itu, Pramono menerangkan dalam menyusun legislasi DPR juga melibatkan akademisi dalam penyusunan naskah akademis dari RUU tersebut. Seperti kita ketahui, DPR telah melakukan terobosan untuk mengejar target legislasi dengan menjadikan hari Rabu-Kamis khusus hari legislatif dikarenakan masih minimnya pencapaian Prolegnas. Untuk tahun 2010 saja dari target 70 RUU yang menjadi prioritas DPR berhasil menuntaskan 16 RUU. (si/as)

>>>

22 ) Sekilas dalam Negeri
Pendidikan Dasar dan Menengah
Australia Hibahkan Rp 4,5 Triliun untuk Pelatihan BOS
Mendiknas; SD dan SMP Negeri Dilarang Pungut Uang
Pendaftaran Sekolah Bebas Pungutan
September, Uang Pembinaan Dikucurkan (Sekolah dengan tingkat kelulusan rendah)
Siswa Miskin Tak Boleh Ditolak (DIY)
Fasli Jalal Persilahkan KPK Periksa Kemendiknas
Pilot
Indonesia Masih Kekurangan Pilot
Di Bandung Ada Sekolah Pilot Baru
Kursi Haram DPR
Polisi DidesakTindaklanjuti Laporan MK Soal Kursi ‘Haram’ di DPR
Terkait Kursi Haram, Komisi II Kembali Panggil KPU dan Bawaslu
Usul Panja Andi Nurpati Menguat
Kasus Nazaruddin
Jumat, Nazaruddin dan Istri Dipanggil KPK
KPK Bidik Istri Nazaruddin
Periksa Nazar, KPK Bantah “Loncat Kasus”
Kasus Baru Melilit Nazaruddin
Kasus Nunun
Balada Nunun & Nazaruddin
Keluarga Dikabarkan Temani Nunun
Nunun Jadi Buron Interpol
KPK
DPR Berang ke KPK
Ke Palembang, Tim KPK Geledah Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kisruh PSSI
Menpora Rangkul Semua Kubu Sukseskan Kongres PSSI
KN Dekati Arifin Panigoro-George Toisutta
Sapi Australia
Australia Stop Ekspor, Peluang RI Optimalkan Sapi Lokal
Lain-Lain
Kekerasan Meneror Warga
PMI Terima Donasi Rp2 Miliar
LLI Minta Pengobatan Lansia Berusia 80 ke Atas Digratiskan
Misteri Meninggalnya Ibu Tien Soeharto.
Wabah E-coli
Status Bahaya Belum Dicabut
Kementerian Kesehatan Indonesia Pantau Wabah E.coli
Pemerintah Waspadai E. Coli dari Eropa
Berita Libya
Pemberontak berusaha keluar Misrata
Digempur Bertubi-tubi, Kadhafi Tak Ciut Nyali
NATO: Saatnya Gaddafi Mundur
NATO Tegaskan Tak Ada Pasukan Darat di Libya
Yaman
Luka Saleh Lebih Serius
Jepang
Jepang Dorong Percepatan Program Konektivitas ASEAN
Semua Reaktor Jepang Tak Beroperasi April
Suriah
Turki tak akan Tutup Pintu Bagi Pengungsi Suriah
Warga Suriah Lari ke Turki
India
Pasar Perjodohan Online Beromzet Rp586 Miliar