1 ) Adu Rancangan Kendaraan
“Nakoela” dan “Sadewa” UI Bertarung di KL
http://edukasi.kompas.com/

Senin, 20 Juni 2011 | 08:14 WIB
KOMPAS.com – Dua tim dari Universitas Indonesia (UI), Nakoela dan Sadewa, akan bertolak menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada 5 Juli 2011 mendatang. Kedua tim ini akan bertarung dengan sejumlah tim dari universitas berbagai negara di Asia pada ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asis di Sepang International Circuit, Kuala Lumpur. Selain para mahasiswa UI, tim-tim dari beberapa universitas di Indonesia juga akan mengikuti ajang yang sama, diantaranya Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada. Di ajang ini, para mahasiswa akan merakit kendaraan-kendaraan yang mereka rancang untuk membuat rekor penghematan bahan bakar. Tahun ini, UI meloloskan dua timnya untuk kelas prototype dan urban. Bagaimana persiapan mereka? Saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (18/6/2011), di Jakarta, Ketua Tim Nakoela, Gerry Julian dan Ketua Tim Sadewa, Fitra Didik Nugroho, menceritakan bagaimana perjuangan yang dilalui timnya hingga berhasil lolos ke ajang bergengsi tahunan ini. Persiapan desain, konsep, dan rancangan telah dipersiapkan sejak November 2010. Terbentuknya dua tim yang masing-masing terdiri dari 10 orang anggota tim, sudah melalui proses seleksi. Tim Nakoela akan bertarung di kelas prototype dengan kendaraan rancangannya yang diberi nama Garuda Keshava. Adapun tim Sadewa di kelas urban dengan kendaraan roda empatnya yang bernama Kalabia.

…dst

2 ) Mahasiswa Bisa Menyandang Gelar Doktor di Usia 23 Tahun
http://www.pikiran-rakyat.com/node/149262

SENIN, 20/06/2011 – 15:40
DEPOK, (PRLM).- Universitas Indonesia (UI) merintis program Fast Track, dimana para mahasiswa sarjananya dapat langsung menempuh program doktor di Universitas di Jerman dan Prancis dalam waktu tiga tahun. Dengan demikian, dalam usia 23 sampai dengan 25 tahun, para mahasiswa Indonesia sudah bisa menyandang gelar doktor. “Sebagai ilustrasi, di Israel, per 50 penduduk terdapat 1 orang doktor,” ujar Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI, Devie Rahmawati, saat ditemui “PR” di Kampus Depok, Senin, (20/6). Dengan mengikuti program tersebut, kata dia, mahasiswa sarjana UI akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan program pendidikan master dan doktor yang akan ditempuh hanya dalam waktu tiga tahun. Mereka kana melanjutkan pendidikan pascasarjana etrsebut di negara Eropa. “Kami mengkombinasikan beasiswa antara beasiswa Dikti untuk beasiswa pasca sarjana, dengan beasiswa dari Perancis atau Jerman untuk biaya hidupnya,” ujar dia.

…dst

3 ) IPB Belum Mau Beralih jadi BLU
http://www.jpnn.com/read/2011/06/20/95708/IPB-Belum-Mau-Beralih-jadi-BLU-

Senin, 20 Juni 2011 , 20:42:00
JAKARTA — Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmaloka, menyatakan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya hingga saat ini masih enggan untuk beralih ke sistem pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU), layaknya perguruan tinggi negeri (PTN) lain yang sebelumnya dulu berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Menurutnya, mekanisme pelaporannya dalam sistem pengelolaan keuangan BLU masih kaku. “Sekarang masih jalan seperti status BHMN seperti sebelumnya. Sistem keuangan BHMN ini akan tetap dipakai sampai Desember 2012. Jadi kalau akan BLU nanti 2013 mulainnya sembari menunggu revisi PP pengelolaan BLU,” ungkap Akhmaloka ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Senin (20/6). Selain itu, alasan ITB masih menggunakan sistem BHMN karena adanya kesepakatan di bawah koordinasi Wakil Presiden agar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berbicara dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) guna membahas PTN BHMN. Bahkan, pembahasan juga telah dilakukan oleh tim dari Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu, Ditjen Dikti Kemendiknas, dan universitas eks BHMN. “Dari kesepakatan itu, maka ditetapkan bahwa ITB mulai menggunakan system BLU pada tahun 2013 mendatang,” tegasnya.

…dst

4 ) UI Gelar Seminar Hibah Pengabdian Masyarakat 2010
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/20/373/470497/ui-gelar-seminar-hibah-pengabdian-masyarakat-2010

Senin, 20 Juni 2011 18:15 wib
JAKARTA – Penelitian dan pengabdian masyarakat adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pendidikan. Kegiatan tersebut pun menyedot dana yang tidak sedikit, baik itu berasal dari pemerintah, maupun dari sponsor lain. Oleh karena itu, seminar laporan hasil riset pun menjadi agenda tiap perguruan tinggi untuk mempertanggungjawabkan dana penelitian yang telah masuk. Seperti yang dilakukan Universitas Indonesia (UI), besok. Kepala Kantor Komunikasi UI, Vhisnu Juwono menyatakan, UI melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) akan menggelar seminar Laporan Hibah Pengabdian Masyarakat UI tahun 2010. Seminar yang rencananya digelar di Gedung DRPM UI Lt.1, kampus Depok ini akan mempresentasikan beberapa judul penelitian dari 30 judul program pengabdian ke masyarakat yang menelan dana Rp1,2 miliar.

…dst

5 ) Astronom RI-AS Teliti Pluto
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/407283/

Tuesday, 21 June 2011
BANDUNG BARAT – Astronom Indonesia dan Amerika Serikat akan bekerja sama meneliti dan mengungkap tabir rahasia di balik Planet Pluto. Penelitian ini mendapat dukungan dari National Aeronautics and Space Administration (NASA),Planetary Astronomy, National Geographic, dan The New Horizons Mission to Pluto. “Pengamatan okultasi Pluto ini akan dilakukan di Observatorium Bosscha, Senin (27/6) nanti.Tujuannya menyingkap sejauh mana tekanan atmosfer Pluto sebagai benda langit terjauh tata surya,” ujar Direktur Observatorium Bosscha Hakim L Malasan,kemarin. Menurut Hakim,penelitian ini hasil kerja sama tim astronom Observatorium Bosscha, Lembang, dan Steward Observatory, Arizona,Amerika Serikat, yang dipimpin tim astronom dari Southwest Research Institute, Colorado,AS.Penelitian juga akan dilakukan terhadap dua satelit pluto, Hydra dan Charon.Okultasi Pluto dan dua satelitnya itu dapat dengan jelas diamati di Bosscha.

…dst

6 ) Dokter Indonesia Tampilkan Bor Gigi Ditambah Musik
http://www.antaranews.com/berita/263704/dokter-indonesia-tampilkan-bor-gigi-ditambah-musik

Minggu, 19 Juni 2011 07:30 WIB
London (ANTARA News) – Seorang dokter gigi dari RS Dr Sarjito Jogjakarta,drg Dhanni Gustana memperlihatkan bor gigi yang dilengkapi musik sehingga bisa memperdengarkan musik guna mengurangi atau menghilangkan rasa takut pasien terutama anak-anak saat operasi. Dokter gigi Dhanni Gustana menyampaikan penemuannya itu dalam presentasi “The Singing Dental Drill And The Finger Dental Drill, An Innovative Approach in Dealing with Dental Anxiety” pada International Association of Paediatric Dentistry 23rd Congress(IAPD2011), di Yunani baru-baru ini . Kongres yang digelar di gedung Megaron Athens International Conference Centre,Yunani dari tanggal (15/6) itu diprakarsai The International Association of Paediatric Dentistry (IAPD), organisasi dunia yang mendedikasikan diri terhadap promosi kesehatan gigi untuk anak, dewasa dan pasien dengan kebutuhan khusus. Sekretaris Satu KBRI Athena,Yunani, Jani Mediawati Sasanti kepada Antara, Minggu menyebutkan kongres yang dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun ini bertema “Interdisciplinary Approach to Paediatric Dentistry”.

…dst

7 ) Tantangan Berat Perempuan Peneliti
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/20/15192448/Tantangan.Berat.Perempuan.Peneliti

Senin, 20 Juni 2011 | 15:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Dr Herawati Sudoyo mengatakan, perempuan peneliti menghadapi tantangan yang berat. Tantangan yang dihadapi adalah dilema saat memilih antara karier dan keluarga. Menurut dia, hal ini menjadi salah satu faktor mengapa jumlah perempuan peneliti tak sebesar angka statistik.”Sebenarnya, (jumlah) banyaknya perempuan peneliti bukan masalah. Berdasarkan data statistik, kita punya 30 persen perempuan peneliti. Tetapi, di fakultas berapa banyak sih? Misal di MIPA, berapa banyak? Kemudian dibandingkan dengan jenjangnya, ada angka-angka yang hilang,” kata Hera, sesuai peluncuran L’Oreal Fellowship for Women in Science, Senin (20/6/2011) di Jakarta. Padahal, menurut Hera, perempuan peneliti juga bisa memberikan andil dan kontribusi di bidang ekonomi. “Tetapi, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, di dunia juga terjadi. Passion sudah ada, tapi setelah harus memilih antara keluarga dan karier, dia harus memilih. Sebab, menjadi peneliti itu dituntut totalitas, tidak bisa tanggung-tanggung,” ujarnya.

…dst

8 ) Beasiswa Rp70 Juta untuk 4 Perempuan Peneliti
http://edukasi.kompas.com/read/2011/06/20/14031224/Beasiswa.Rp70.Juta.untuk.4.Perempuan.Peneliti

Senin, 20 Juni 2011 | 14:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – L’Oreal Indonesia membuka kesempatan bagi para perempuan peneliti untuk mendaftarkan diri dalam program Fellowship for Women in Science 2011. Program tahunan ini memberikan bantuan dana penelitian bagi 4 orang perempuan peneliti dengan besar dana masing-masing Rp70 juta per orang. Empat kuota ini diberikan untuk dua fellowship dalam bidang Life Science dan dua fellowship untuk Material Science. Persyaratan untuk mendaftarkan diri dalam program ini adalah berusia maksimal 37 tahun, berpendidikan minimal Strata 2, memiliki proyek penelitian yang orisinil, terfokus dan berpotensi untuk dilaksanakan di dalam negeri dan luar universitas atau tempat calon kandidat bekerja.

…dst

9 ) Dicari, 20 Peneliti Perempuan
http://www.jpnn.com/read/2011/06/20/95704/Dicari,-20-Peneliti-Perempuan-

Senin, 20 Juni 2011 , 19:42:00
JAKARTA—L’Oreal Indonesia sedang mencari 20 orang perempuan peneliti muda Indonesia untuk melakukan penelitian berharga dan dijanjikan akan mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. Corporate Communication & Public Relation Manager PT L’Oreal Indonesia , Melanie Kridaman menjelaskan, penelitian yang khusus melibatkan para perempuan Indonesia tersebut bertujuan untuk peningkatan peluang perempuan untuk berkarya sejajar dengan pria di bidang sains. “Ini adalah tahun ke-8 kami bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) untuk menggelar kegiatan ini. Kami ingin menginspirasi perempuan peniliti Indonesia untuk berkarir di bidang sains, menggali kekayaan alam Indonesia dan mempersembahkan karya penelitiannya bagi bangsa dan dunia,” ungkap Melanie di Gedung Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas, Jakarta, Senin (20/6).

…dst

10 ) Beasiswa Khusus Untukmu
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/20/368/470386/beasiswa-khusus-untukmu

Senin, 20 Juni 2011 15:08 wib
JAKARTA – Selain beasiswa rutin yang diberikan pemerintah berbagai negara, banyak juga tersedia beasiswa khusus yang dapat kamu manfaatkan jika ingin menuntut ilmu ke luar negeri. I Made Andi Arsana dalam blognya menuliskan, rajin melakukan kontak dengan akademisi di luar negeri menjadi kunci utama keberhasilan meraih beasiswa khusus ini. Selain itu, calon mahasiswa juga harus rajin mengamati perkembangan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan disiplin yang ingin ditekuni. Mahasiswa S-3 Universitas Wollongong ini mencontohkan, di University of New South Wales, Sydney, ada sangat banyak mahasiswa internasional, biasanya India, China dan Taiwan, yang melanjutkan studi S-3 dengan beasiswa yang berasal dari research project dan beasiswa pemerintah lokal. “Kemampuan mereka menjalin jaringan komunikasi telah mengantarkan mereka bisa memperoleh beasiswa tersebut,” kata Andi seperti dikutip dari blognya, Senin (20/6/2011). Dosen di Unversitas Gadjah Mada ini memaparkan, banyak mahasiswa di luar negeri membiayai uang sekolah mereka dengan gaji sebagai tutor atau lecturer dan research assistant. “Tidak jarang, kemampuan bahasa Inggris mereka tidak istimewa, tetapi mereka punya semangat dan keberanian yang patut kita tiru,” Andi menegaskan.

…dst

11 ) KRISIS PENELITI
Arkeolog Muda Enggan Ditempatkan di Pelosok
http://cetak.kompas.com/read/2011/06/21/03392790/arkeolog.muda.enggan.ditempatkan.di.pelosok

21 Juni 2011
Jakarta, Kompas – Kurangnya tenaga peneliti di bidang arkeologi disebabkan tidak banyak lulusan jurusan arkeologi yang tertarik terjun ke dunia penelitian. Ketika dihadapkan pada dunia kerja, para arkeolog muda ini lebih memilih bekerja di bidang pelestarian dan pengelolaan benda peninggalan bersejarah. Pekerjaan seorang peneliti di bidang arkeologi boleh dibilang berat. Untuk mencari situs-situs bersejarah, mereka harus menempuh medan sulit, seperti menyelam di dalam laut, mendaki kawasan pegunungan atau perbukitan terjal, dan lain-lain. Pada saat penelitian dilakukan, tidak jarang mereka harus tinggal berminggu-minggu di tempat temuan situs. “Kondisi berat semacam itu mungkin saja menjadi faktor kenapa penelitian bidang arkeologi kurang diminati,” kata Ketua Harian Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Nies Anggraini, Senin (20/6) di Jakarta. Seperti diberitakan Kompas Sabtu (18/6), Indonesia mengalami krisis tenaga peneliti di bidang arkeologi. Jumlah tenaga peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslitbang Arkenas) menyusut dari 70 orang menjadi 35 orang karena banyak yang pensiun.

…dst

12 ) Dosen Harus Memahami Hak Paten
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/20/150088/Dosen-Harus-Memahami-Hak-Paten-

20 Juni 2011
SEMARANG-Kalangan dosen harus memahami pentingnya hak paten. Sebab, hal ini berpengaruh pada karya penelitian yang mereka buat sebagai kekayaan intelektual peneliti dan pengabdi. Hal itu disampaikan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Semarang (Polines) Dr A Soetowo Latief MSi, pada workshop Penyusunan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Kampus Polines Tembalang, Sabtu (18/6). ”Dosen harus memahami secara luas tentang pentingnya paten. Karena itu, langkah atau cara pengajuan paten atas kekayaan intelektual kepada para peneliti dan pengabdi perlu disosialisasi,” ungkapnya. Pada workshop tersebut, sosialisasi dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan proposal atau usulan pengajuan paten. Di samping itu, juga memberikan informasi terhadap lembaga-lembaga yang dapat memberikan bantuan dana hibah pengajuan paten. “Tujuannya untuk meningkatkan paten atas HKI dari hasil penelitian dan pengabdian dosen yang berpotensi paten,” katanya.

…dst

13 ) Hii.. Ilmuwan Bikin Burger Dari Kotoran Manusia
http://id.berita.yahoo.com/hii-ilmuwan-bikin-burger-dari-kotoran-manusia-050000821.html

20 Juni 2011
INILAH.COM, London – Anggapan jangan menyia-nyiakan sesuatu telah masuk ke tingkatan baru. Terbukti, ilmuwan Jepang berhasil mengembangkan `daging’ dari kotoran manusia. Seperti apa? Peneliti Mitsuyuki Ikeda dari Okayama Laboratory mendapat inspirasi ketika Tokyo Sewage memintanya mencari cara memanfaatkan limbah kota. Ikeda menemukan, kotoran manusia `dibungkus’ protein oleh semua bakteri. Riset yang dilakukan timnya mengekstrak protein itu guna menciptakan steak buatan yang berwarna merah dan memiliki rasa kacang. Dalam video ia menjelaskan, “Kami menambahkan penambah dan meletakkannya dalam bahan peledan untuk menghasilkan daging buatan.” Sebesar 63% daging buatan ini terbuat dari protein, 25% karbohidrat, 3% lipid dan 9% mineral. Menurut tim ini, dalam uji awal, orang yang mencoba daging buatan ini mengatakan daging ini enak dan terasa seperti daging.

…dst

14 ) Sekilas dalam Negeri
Pendidikan
ICW: Keledai Pun Tak Masuk Lubang Dua Kali
ICW Beber Kejanggalan PSB Online di DKI
Siswa Miskin Terkendala Pendaftaran Sekolah
Masa Jabatan ketua KPK
MK Tetapkan Masa Jabatan Ketua KPK Busyro Muqoddas 4 Tahun
Kasus Nazaruddin
KPK Persiapkan Tim Jemput Nazaruddin di Singapura
Semua yang Disebut Nazaruddin Bisa Dipanggil KPK
Inilah Tudingan Ke-3 Nazaruddin Via BBM
Kasus TKW dipancung
Indonesia Tarik Dubes dari Arab Saudi
Tidak Ada Penempatan TKI Baru di Arab …
Arab Saudi Dinilai Melanggar Hukum Internasional
Pemerintah RI Kirim Nota Protes untuk Arab Saudi Soal Ruyati
Rapat DPR dan Menlu soroti kasus Ruyati
Agar Kasus Ruyati Tidak Terulang, Perbaiki Sistem Rekruitmen TKI
Presiden Diminta Minta Maaf Atas Kasus Ruyati
Ruyati Dimakamkan di Samping Makam Istri Nabi
Walau Berat Hati, Keluarga Ruyati Terima Santunan
Kepergian Ketiga Ruyati ke Arab Berujung Ajal
Dua TKI Asal Sukabumi Terancam Hukum Pancung
Hukuman Mati mengintai TKI/TKW
303 WNI Antri Dihukum Mati di Luar Negeri
Berita Libya Hari Ini
Pemberontak Libia akan kunjungi Cina
Akibat Kematian Rakyat Libya Nama NATO Terancam
Libya Tuding Serangan Udara Nato Tewaskan 9 Warga Sipil
Lain-Lain
Menyetir Mobil, Enam Wanita Saudi pun Ditangkap
Pengadilan Tunisia Jatuhkan Hukuman 35 Tahun Pada Ben Ali, …
Korban Jiwa Tornado AS di Joplin Mencapai 155
Konferensi Internasional Persatuan Islam Dibuka di London