Tadi ada pertanyaan tentang Program Fast Track Dikti, agak menarik saya share untuk Bapak/Ibu/Adik yang mungkin juga membutuhkan info ini.

Pertanyaan :

Assalamu alaikum wr. wb.

Saya mendapat info bahwa DIKTI menawarkan dan menyelenggarakan program fast track S1 ke S2. Karena jurusan saya juga mendapat ‘jatah’ peserta didik. Program ini memberikan peluang mhs S1 yg tengah menempuh semester 7-8 yang memenuhi syarat untuk sekaligus mengikuti kuliah S2 (semester 1 dan 2). Sehingga diharapkan semester 3-4 dilaksanakan setelah mhs ybs lulus S1 di akhir semester 8.

Pertanyaan saya adalah, setahu saya ada aturan bahwa seseorang yang ingin mendaftar program S2 harus sudah memiliki ijasah S1. Sementara dengan fast track ini si mhs penerima beasiswa belum memiliki ijasah S1. Mohon pencerahan mengenai dasar hukum penyelnggaraan program fast track atau program-program sejenisnya. Mungkin (dan saya percaya) Bu Fitri punya jawabannya.

Terima kasih.
Wassalam,
Joxxx

Tanggapan :

Walaikumsalam Wr. Wb. sorry Pak Joxxx baru sempat reply.
Program fast track (percepatan) tidak melanggar karena Kepmen no. 232/U/2000 pasal 5 membenarkan seseorang mahasiswa dapat selesaikan program S1 kurang dari 8 semester dan S2 kurang dari 4 semester asal sks minimum tercukupi, mahasiswa tetap dapat ijzazah S1 dan S2. Kalo tak salah Program Fast Track 5 tahun (S1+S2) pelopornya adalah Prodi kimia di FMIPA ITB yang dimulai tahun 2003. UI dan UGM baru mulai merintis program fast track (S1+S2) setelah mendapat penawaran beasiswa dari Dikti tahun ini. Diktendik Dikti menawarkan beasiswa unggulan untuk menempuh S1 dan S2 dalam waktu 5 tahun. Beasiswa yang diberikan meliputi biaya Uang Pangkal dan BOP selama dua tahun, dengan batas beasiswa maksimal 47 juta rupiah. Jika biaya perkuliahan yang disyaratkan melebihi batas maksimal 47 juta rupiah, maka kekurangannya harus ditanggung oleh peserta. Mahasiswa yang berhak mengikuti program ini berstatus mahasiswa aktif angkatan 2008 yang memiliki indeks prestasi minimal 3.0 dan toefl minimal 450.

Selain Kepmen no. 232/U/2000, juga masih diback up dengan Permendiknas no. 20 tahun 2009 tentang Beasiswa Unggulan dan Permendiknas no. 26 tahun 2007 tentang kerjasam PT Indonesia dengan PT LN yang membenarkan program double degree, joint degree dan fast track.

Dikti sendiri baru mulai melaksanakan program fast track terhitung mulai tahun 2011 yaitu melalui:
1. Program Beasiswa Ulung (unggulan) untuk Program Fast Track (S1+S2) 5 tahun
Program ini merupakan program Dikti yang khusus ditujukan untuk mahasiswa S1 tahun ke-4. Program fast track ini mengiriskan dua semester akhir S1 dengan dua semester awal program S2. Dengan demikian, program S2 yang layaknya ditempuh dalam waktu 2 tahun, melalui program fast track ini seolah hanya ditempuh dalam satu tahun saja.
2. Program fast track yang ditawarkan dalam IGDS program Debt Swap Indonesia-Jerman yang meliputi fast track S1-S2, dan S1-S3
Program ini memungkinkan pendidikan master dan doktor yang akan ditempuh hanya terlaksana dalam waktu tiga tahun di negara Eropa.

Selain Program Fast Track dari Dikti, pada awal Juni 2011 UI sudah menandatangani kerja sama dengan 15 perguruan tinggidi empat negara yaitu Perancis, Jerman, Italia, Spanyol. Namun untuk saat ini program fast track baru diikuti oleh perguruan tinggi di dua negara (Perancis dan Jerman). Dan UGM juga sudah jalin kerjasama dengan Perancis, mahasiswa terbaik S1 di UGM dapat menjalani tahun pertama S2-nya di Prancis. Kalo di ITB ada Program dari S-1 ke S-3 bernama program administrasi doktor unggulan, namun masih sedikit mahasiswa yang mengikuti program tersebut, jumlahnya tidak sebanyak program fast track S-1 ke S-2 atau S-2 ke S-3, sebagaimana sudah dijelaskan di atas ITB merupakan pelopor dari program fast track.

Jadi tidak melanggar ketentuan sudah ada dasar hukumnya, apalagi Dikti juga sudah mulai salurkan beasiswa Ulung untuk program fast track terhitung tahun 2011.
Salam, Fitri

>>>

Berita Media Terkait Program Fast Track :

155 Mahasiswa ITS Terdaftar di Beasiswa Fast Track
http://kampus.okezone.com/

Rabu, 28 September 2011 09:03
JAKARTA – Masih ingat sebuah program beasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang memungkinkan kamu meraih gelar S-3 sebelum usia 27 tahun? Ya, kini sejumlah 155 mahasiswa semester tujuh ITS terdaftar di program Fast Track besutan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) tersebut. “Seluruh peserta yang mengajukan beasiswa diterima karena kuota yang disediakan memang banyak,” ujar Ketua Pascasarjana Teknik Elektro ITS, Adi Soeprijanto seperti dilansir dari ITS online, Rabu (28/9/2011)

…dst

Mahasiswa Bisa Menyandang Gelar Doktor di Usia 23 Tahun
http://www.pikiran-rakyat.com/node/149262

SENIN, 20/06/2011 – 15:40
DEPOK, (PRLM).- Universitas Indonesia (UI) merintis program Fast Track, dimana para mahasiswa sarjananya dapat langsung menempuh program doktor di Universitas di Jerman dan Prancis dalam waktu tiga tahun. Dengan demikian, dalam usia 23 sampai dengan 25 tahun, para mahasiswa Indonesia sudah bisa menyandang gelar doktor. “Sebagai ilustrasi, di Israel, per 50 penduduk terdapat 1 orang doktor,” ujar Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI, Devie Rahmawati, saat ditemui “PR” di Kampus Depok, Senin, (20/6). Dengan mengikuti program tersebut, kata dia, mahasiswa sarjana UI akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan program pendidikan master dan doktor yang akan ditempuh hanya dalam waktu tiga tahun. Mereka kana melanjutkan pendidikan pascasarjana etrsebut di negara Eropa. “Kami mengkombinasikan beasiswa antara beasiswa Dikti untuk beasiswa pasca sarjana, dengan beasiswa dari Perancis atau Jerman untuk biaya hidupnya,” ujar dia.

…dst

Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM Luncurkan Program Fast Track
http://kontak.ugm.ac.id/public.php?filein=news&artikel=DB1D39FD36FC655F

14 September 2011 bookmark
Kusriniarti Dwi Lestari/dwilestarin
Tahun ini Jurusan teknik Mesin dan Industri telah meluncurkan program fast track yang merupakan program percepatan studi S1 dan S2 yang dapat ditempuh dalam waktu 5 tahun. Program ini merupakan program Dikti yang khusus ditujukan untuk mahasiswa S1 tahun ke-4. Program fast track ini mengiriskan dua semester akhir S1 dengan dua semester awal program S2. Dengan demikian, program S2 yang layaknya ditempuh dalam waktu 2 tahun, melalui program fast track ini seolah hanya ditempuh dalam satu tahun saja.Tahun 2011 ini merupakan tahun pertama program ini dilaksanakan di UGM.

…dst

Kuliah S-1 Kimia ITB Bisa Loncat ke S-3
http://kampus.okezone.com/read/2011/08/03/373/487740/kuliah-s-1-kimia-itb-bisa-loncat-ke-s-3

Rabu, 03 Agustus 2011 17:30 wib
BANDUNG – Kuliah S-1 kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) ternyata bisa langsung loncat meraih gelar S-3 atau doktor. Hal ini terjadi karena, sejak 2003 jurusan kimia ITB membuka program fast track. Tentu saja, program ini hanya bisa diikuti oleh mahasiswa yang memiliki prestasi akademik sangat baik.”Jurusan Kimia ITB termasuk jurusan terbaik karena punya program fast track. Sehingga mahasiswa yang prestasinya baik di program S-1, bisa langsung melanjutkan ke S-2 hanya dalam waktu satu tahun,” kata Akhmaloka, di ITB, Rabu (3/8/2011).
Program fast track biasanya dilakukan dengan cara berkolaborasi dengan negara di luar negeri, yakni kuliah dilakukan selama enam bulan di ITB dan enam bulan lagi di luar negeri.

…dst