Mendikbud Resmikan Politeknik Maritim Negeri di Semarang

01/15/2013
Semarang — Mendikbud Mohammad Nuh, Senin (14/1) meresmikan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di Semarang. Politikenik ini sebelumnya adalah UPT dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) yang memfasilitasi mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi swasta untuk mengambil sertifikat keahlian di bidang kemaritiman.

Hadir dalam acara peresmian Polimarin antara lain, Gebernur Jateng Bibit Waluyo, Ketua Komisi X DPR RI, Dirjen Dikti, Direktur Kelembagaan, dan beberapa pemimpin perguruan tinggi di Semarang.

Dalam sambutannya Mendikbud mengatakan, ia sangat berharap lulusan dari Polimarin dapat mengisi lapangan kerja di bidang kemaritiman yang masih terbuka lebar, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. “Kehadiran Polimarin tentu bukan saja untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, tapi juga didorong untuk mampu mencari peluang dibidang usaha. Sebagai pendidikan vokasional arahnya jelas, menyiapkan tenaga terampil terdidik,” katanya.

Nuh juga menyinggung tentang upaya peningkatan pendidikan vokasional di jenjang pendidikan tinggi dengan memperbanyak politeknik dan akademi komunitas. Pemerintah daerah diberi peluang untuk mengembangkanm pendidikan tinggi vokasional, yang diharapkan tidak hanya untuk pengembangan sumber daya manusia tapi juga mengelola potensi sumebr daya alam yang ada di daerah.

“Kehadiran Polimarin bukan hanya diharapkan untuk menyiapkan SDM tangguh dibidang kemaritiman, tapi juga dapat menjaga NKRI dan mengembangkan potensi SDA,” katanya. Bukan hanya itu pada bagian lain Nuh juga berharap lulusan Polimarin dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga-tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri. “Jadi TKI yang dikirim kualitas dan pengetahuannya akan ditingkatkan. Kebutuhan tenaga dibidang kemaritiman di dunia masih cukup banyak dan terbuka lebar,” katanya.

Direktur Polimarin, Sri Tutie Rahayu mengatakan, sejak September 2012, pihaknya telah menerima mahasiswa sebanyak 105 orang untuk tiga program studi, masing-masing, nautika, teknik, serta ketatalaksanaan pelayaran nniaga dan kepelabuhan. “Sepengetahuan kami, di kampus inilah untuk pertama kalinya para tenaga pengajara atau dosen menggunakan sistem KKNI (kerangka kualifikasi nasional Indonesia),” katanya. (kem)

Politeknik Maritim Semarang Resmi Berstatus Politeknik Negeri
01/15/2013
Semarang — Setelah diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pada Senin (14/01), Jawa Tengah akhirnya memiliki satu lagi politeknik negeri. Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) menjadi politeknik negeri ke dua di Jawa Tengah. Sebelumnya Jawa Tengah baru memiliki satu politeknik negeri yaitu Politeknik Negeri Semarang (Polines).

Dengan dinegerikannya Polimarin, diharapkan perkembangan pendidikan vokasi semakin baik. Untuk itu kerja sama Polimarin dengan sekolah-sekolah lain sejenis di sekitarnya bisa dibangun. “Bangun kerja sama dengan sekolah sejenis di sekitar Polmarin,” ujar Menteri Nuh saat menjadi Pembina upacara peresmian Polimarin, Senin (14/01), di Semarang Jawa Tengah.

Mendikbud menjelaskan, keberadaan Polmarin merupakan jawaban atas tantangan saat ini. Dalam hal tenaga kerja, kata Menteri Nuh, lulusan politeknik diharapkan bisa menekan ekspor tenaga kerja tidak terdidik. Demikian pula tujuan menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan, dibutuhkan kapal-kapal dan nahkoda yang tangguh.

Mendikbud menekankan pentingnya politeknik di sebuah daerah sebagai sarana untuk menggali potensi sumber daya daerah tersebut. Dua politeknik yang telah berdiri di Jawa Tengah saat ini, kata Mendikbud, dirasa masih sangat kurang. Sebagai pembanding, Jawa Timur memiliki enam politeknik negeri. Dua di Surabaya, satu di Malang, satu di Madiun, satu di Jember, dan satu di Madura. “Jateng mestinya punya politeknik lagi di beberapa titik, agar adik-adik kita di Tegal, misalnya, tidak perlu lagi jauh-jauh ke Semarang,” katanya.

Lulusan politeknik disiapkan untuk mengisi lowongan pekerjaan dan menciptakan lowongan pekerjaan baru. Karena masalah pengangguran muda tidak hanya berpengaruh kepada perekonomian, tapi juga ke kehidupan sosial dan politik. “Oleh karena itu pendidikan vokasi terutama diperuntukkan untuk anak-anak muda agar mereka siap menempati lapangan kerja. itulah yang sedang kita siapkan,” ujar Menteri Nuh.

Polimarin telah mengantongi sertifikat internasional. Lulusan Polmarin yang memiliki sertifikat bisa bekerja dimana saja sesuai dengan kemampuannya. Kondisi tersebut mendukung persiapan Indonesia dalam menghadapi Asean Community pada 2015 mendatang. Saat ini Polimarin memiliki 105 mahasiswa. Dalam waktu dua tahun diharapkan Polimarin telah mencetak 200 lulusan. Untuk mencapai target tersebut, Mendikbud meminta kepada Direktur Polmarin untuk menambah bangku bagi mahasiswa baru di tahun ajaran baru yang akan datang. “Diharapkan 2015 yang lulus tidak hanya 100, tapi 200 lulusan, itu sudah lumayan,” katanya. (AR)