1 ) Mendikbud Terima Doktor Honoris Causa dari Naresuan University Thailand
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1193

04/06/2013
Jakarta — Naresuan University Thailand menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh atas keberhasilan Mohammad Nuh dalam bidang administrasi pendidikan (Honorary Doctorate in Education Administration). Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ini dilakukan pada Sabtu, 6 April 2013, di Hotel Borobudur, Jakarta. Acara penganugerahan dihadiri 14 orang sivitas akademika Naresuan University dan sejumlah rektor universitas negeri maupun swasta di Indonesia, perwakilan Kementerian Luar Negeri, dan para pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seusai penganugerahan Mohammad Nuh akan menyampaikan pidato penerimaan (acceptance speech).

…dst

2 ) Wow, Ternyata Thailand Pantau Pendidikan Indonesia
http://kampus.okezone.com/read/2013/04/06/373/787445/wow-ternyata-thailand-pantau-pendidikan-indonesia

Sabtu, 06 April 2013 18:34 wib
JAKARTA – Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dari Naresuan University Thailand bukan tanpa alasan. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian atas kinerja M Nuh dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kepedulian Naresuan University atas perkembangan pendidikan di Tanah Air cukup mengejutkan bagi M Nuh. Dia tidak menyangka jika sistem pendidikan di Indonesia telah menjadi perhatian di negara lain. “Ketika pengumuman pada penghargaan saya, Universitas Naresuan mengejutkan saya dengan kesadaran mereka pada kompleksitas sistem pendidikan di Indonesia. Antara lain, Universitas Naresuan menyoroti upaya yang diperlukan untuk melaksanakan wajib belajar sembilan tahun di seluruh kepulauan Indonesia yang terdiri lebih dari 17.500 pulau dan pentingnya reformasi pendidikan tinggi untuk mendorong masyarakat berbasis pengetahuan,” ujar M Nuh di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2013).

…dst

3 ) Anggaran Diblokir, Beasiswa Macet
http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=166111

Sabtu, 06 April 2013 , 06:03:00
JAKARTA–Dampak pemblokiran anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak hanya dirasakan insan pendidikan dalam negeri. Mahasiswa yang kuliah di luar negeri bermodal beasiswa Kemendikbud juga mengalami dampaknya. Sejak Januari lalu uang beasiswa mereka mampet.Informasi yang muncul diantaranya sejumlah mahasiswa di luar negeri terpaksa nyambi bekerja untuk mendapatkan uang untuk kuliah dan biaya hidup. Rata-rata mahasiswa ini sanggat bergantung pada kucuran duit beasiswa dari Kemendikbud. Kondisi hampir sama juga terjadi di tanah air, untuk penerima beasiswa Bidik Misi. Tetapi di dalam negeri penerima Bidik Misi masih dekat dengan keluarga. Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar membenarkan jika urusan beasiswa yang dikelola Kemendikbud mampet. “Kita juga sudah memikirkannya,” ujar mantan pimpinan KPK itu kemarin. Haryono mengatakan selama blokir anggaran Kemendikbud belum dicabut, mahasiswa penerima beasiswa di dalam dan luar negeri harus bersabar dulu.

…dst

4 ) UGM Talangi Dana Bidik Misi Rp3,6 M
http://kampus.okezone.com/read/2013/04/06/373/787400/ugm-talangi-dana-bidik-misi-rp3-6-m

Sabtu, 06 April 2013 17:08 wib
JAKARTA – Anggaran dana Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum bisa dicairkan. Sebagai akibatnya, sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) harus menalangi dana tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Keterlambatan pencairan dana itu membuat UGM harus menalangi uang saku biaya hidup mahasiswa Bidik Misi selama dua bulan, yakni sebesar Rp3,6 miliar. “UGM dengan status PTN Badan Hukum memiliki otonomi dalam mengelola keuangannya sehingga bisa bisa memberikan dana talangan kepada penerima Bidik Misi, Rp600 ribu per mahasiswa,” ujar Direktur Kemahasiswaan UGM Senawi, seperti dilansir oleh Okezone, Sabtu (6/4/2013). Menurut Senawi, anggaran pemerintah melalui Dana Pemerintah (DIPA) di awal tahun sering mengalami keterlambatan pencairannya. Padahal, mahasiswa penerima Bidik Misi sangat membutuhkan untuk biaya hidup. “Banyak kasus yang kita jumpai dana beasiswa bidik misi juga masih dibagi dengan adiknya, bahkan untuk orangtuanya,” tuturnya.

…dst

5 ) Mahasiswa Udinus Dapat Kuliah Cepat di ITB
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/04/06/220843/Mahasiswa-Udinus-Dapat-Kuliah-Cepat-di-ITB

Sabtu Kliwon, 6 April 2013
SEMARANG – Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka peluang bagi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang untuk kuliah cepat melalui Program Fast-Track di perguruan tinggi tersebut. Program itu terbuka bagi mahasiswa Udinus yang berprestasi secara akademik. Fast-Track merupakan program akselerasi di ITB yang memperbolehkan mahasiswa semester akhir dengan IPK lebih dari 3.00 untuk menempuh mata kuliah di program pascasarjana. Sedianya program itu hanya diperuntukkan bagi mahasiswa ITB, namun sekarang terbuka untuk mahasiswa Udinus yang menjalani pendidikan twinning program di sana. Rektor ITB Prof Akhmaloka mempersilakan mahasiswa Udinus untuk melakukan Fast-Track di ITB. `’Syarat mengikuti program tersebut memang harus berprestasi dan pintar secara akademik. Namun melihat mahasiswa Udinus yang melakukan twinning program di ITB, saya anggap mampu maka kami membuka peluang bagi mereka,” ungkapnya saat berkunjung ke Udinus, kemarin.

…dst

6 ) Mahasiswa ITS Ajarkan Kelola Sampah Daun Jadi Tambang Emas
http://kampus.okezone.com/read/2013/04/06/373/787360/mahasiswa-its-ajarkan-kelola-sampah-daun-jadi-tambang-emas

Sabtu, 06 April 2013 14:01 wib
JAKARTA – Pengolahan sampah menjadi barang ekonomis sudah banyak dilakukan berbagai pihak. Salah satunya adalah civitas academica Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Nanik Heri. Karya Nanik dalam mengolah sampah daun menjadi penghias dan pemercantik alat rumah tangga mendapat apresiasi yang baik dari para konsumen. Bahkan, hasil kreasi Nanik telah merambah pasar luar negeri. Bersama beberapa mahasiswa ITS yang menjalankan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Nanik memberikan pelatihan kepada kaum ibu di kelurahan Wonorejo tentang resep suksesnya dalam mengelola sampah daun itu. Nanik mengatakan, proses pengolahan sampah dimulai dengan merebus daun dalam air mendidih yang telah dicampur asam sitrat. Hal ini bertujuan agar daun tampak cantik berwarna coklat. “Selanjutnya, daun dikeringkan dengan cara disetrika. Daun siap dijahit atau ditempelkan di peralatan rumah tangga. Dengan begitu, sampah daun memiliki nilai jual lebih tinggi,” ujar Nanik, seperti disitat dari ITS Online, Sabtu (6/4/2013). Sementara itu, Ketua Kelompok PKMM ITS Alifia Nurrizky Virrayani menyebut, apa yang dikerjakan Nanik sejalan dengan apa yang sedang mereka kembangkan. ”Saat ini kami sedang mengembangkan Mangrove Leaves Craft,” ujar Virra.

…dst

7 ) RI-Thailand Perkuat Kerjasama Pendidikan
http://kampus.okezone.com/read/2013/04/06/373/787444/ri-thailand-perkuat-kerjasama-pendidikan

Sabtu, 06 April 2013 17:37 wib
JAKARTA – Indonesia berencana meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dengan Thailand. Salah satunya melalui workshop bertajuk “Strengthening Regional Partnership on Higher Education” besutan Naresuan University. Kegiatan tersebut diikuti seluruh delegasi Naresuan University dan para rektor dari sejumlah perguruan tinggi Tanah Air. Kegiatan workshop diawali dengan paparan dari Naresuan University, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. M Nuh menyambut baik ajakan kerja sama dari universitas asal Negeri Gajah Putih itu. “Tentu mendorong kerja sama, mengadakan workshop, paling banyak kerja sama pertukaran pelajar, penelitian bersama. Thailand termasuk negara dalam bidang pertanian dan pendidikan yang bagus,” kata M Nuh di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2013).

…dst

8 ) Mahasiswa Indonesia di Korsel Gelar CISAK 2013
http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/06/07184016/Mahasiswa.Indonesia.di.Korsel.Gelar.CISAK.2013

Sabtu, 6 April 2013 | 07:18 WIB
SEOUL, KOMPAS.com — Sekitar 500 orang pelajar Indonesia saat ini sedang menimba ilmu di negeri ginseng, Korea Selatan. Meski tinggal jauh dari tanah air, tetapi rasa kebersamaan dan nasionalisme menggugah mereka untuk secara aktif berpartisipasi dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA) yang merupakan bagian dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) yang berada diberbagai negara. Pada Juli mendatang, PERPIKA akan mengadakan konferensi yang mengajak seluruh pelajar Indonesia, akademisi, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan alam dan sosial. Conference of Indonesian Student Association in Korea (CISAK) yang ke-6 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan di Korea Selatan. CISAK tahun ini mengusung tema “Empowering National Pride with Knowledge Collaboration”. CISAK 2013 akan diselenggarakan pada tanggal 7 Juli 2013 di Kampus Korea Advance Institute of Science and Technology (KAIST), Daejeon, Korea Selatan.”Ide ’empowering national pride’ terinspirasi dari semakin banyaknya warga negara Indonesia yang mulai kehilangan keoptimisan terhadap masa depan Indonesia”. Ungkap Vina Sari Yosephine, Ketua Panitia CISAK 2013.

…dst

9 ) Perbanas dan Lima Institusi Kembangkan Kurikulum
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/06/3/144412/Perbanas-dan-Lima-Institusi-Kembangkan-Kurikulum

Sabtu, 06 April 2013 | 16:13 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Perbanas menjalin kerja sama akademis dan nonakademis dengan lima institusi yang berfokus pada bidang riset unggulan, pengembangan kurikulum, dosen dan program dual degree di fakultas ekonomi, bisnis dan teknologi informasi. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Ketua Harian Yayasan Pendidikan Perbanas Eka Nur Asmara dengan perwakilan dari University of Newcastle Australia, Institut Bank-Bank Malaysia, Citibank Indonesia, Bank BTPN, Gerakan Masyarakat Produktif Nusantara (Gempita). Acara penandatanganan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan wisuda ke-1.101 wisudawan Perbanas Institute tahun 2013 di Jakarta, Sabtu (6/4). Ketua Harian Yayasan Pendidikan Perbanas Eka Nur Asmara mengemukakan bahwa perkembangan dunia perbankan membutuhkan ketersediaan sumber daya manusia perbankan yang unggul sehingga perlu mengantisipasinya dengan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

..dst

10 ) Kemendikbud Bantah Kebocoran Soal Ujian Nasional
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/04/06/3/144235/Kemendikbud-Bantah-Kebocoran-Soal-Ujian-Nasional

Sabtu, 06 April 2013 | 07:17 WIB
Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyanggah berita ada kebocoran soal-soal ujian nasional 2013 dan meminta para siswa hanya fokus belajar. “Pada ujian nasional 2013 ini kita inginkan peserta fokus belajar, tidak lagi memikirkan kunci jawaban. Karena sudah dikondisikan untuk tidak ada kebocoran kunci jawaban,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Hari Setiadi, di Jakarta, Jumat (5/4). Ia mengingatkan agar peserta ujian nasional (UN) 2013 ini tidak terkecoh adanya kunci jawaban yang bocor, karena semua telah disiapkan sebaik mungkin sehingga lebih kredibel. Dengan digunakannya 20 variasi soal dalam satu ruang ujian dan penggunaan barcode pada lembar soal dan jawaban, menurut dia, semakin memperkecil kemungkinan UN bocor.

…dst