1 ) M Nasir Usulkan Nama Kementeriannya Diubah

Minggu,  9 November 2014  ?  00:02 WIB
SEMARANG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) M Nasir mengusulkan perubahan nama di kementeriannya kepada presiden. Nama kementerian yang sedianya bernama Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi diubah menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek.  Hal itu disampaikannya di hadapan para anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di Universitas Semarang (USM), Sabtu (8/11/2014). Tak hanya perubahan nama di kementriannya yang diusulkan, namun juga pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Dirjen Dikti akan berubah menjadi Dirjen Pembelajaran.  “Ini merupakan reorganisasi di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Mudah-mudahan awal tahun depan kita sudah bisa bekerja dengan baik. Kita berharap segera keluar peraturan presiden tentang struktur organisasi di kementerian ini,” katanya. Nasir juga menjanjikan, bahwa dalam memberikan pelayanan di perguruan tinggi, tidak akan ada diskriminasi antara perguruan tinggi negeri (PTN) maupun pada perguruan tinggi swasta (PTS). “Apakah negeri ataupun swasta akan mendapatkan pelayanan yang sama,” ujar Nasir. Sebagai langkah agar tidak ada diskriminasi pelayanan kepada PTN ataupun PTS, keberadaan Koordinator Peguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang selama ini mengurusi PTS, akan dilebur dan digantikan dengan Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLPT).

…dst

2 ) Dosen PTS Curhat ke Menristek

Saturday, 08 November 2014, 21:50 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Dosen-dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Sabtu (8/11), mencurahkan isi hati (curhat) kepada Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Prof M Nasir. Mereka sebagian besar mengeluhkan perlakuan diskriminatif terhadap PTS, serta sulitnya mengajukan guru besar. Curhat tersebut disampaikan pada dialog Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di GOR Kampus Universitas Semarang. Pertemuan dihadiri lebih dari 200 pengurus aptisi se Indonesia, Salah satunya, Ketua Aptisi Ambon, Ibrahim Oharela  mengeluhkan rendahnya daya beli masyarakat sehingga SPP pun rendah. Hal ini membuat kemampuan membiayai operasional dan rektutmen dosen menjadi terbatas. Karena itu ia mengharapkan adanya bantuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang bisa diperoleh PTS.

…dst

3  ) ‘Pemerintah Jangan Jadi Predator Bagi PTS’

Jumat, 31 Oktober 2014, 08:50 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Larangan dosen berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) mengajar pada perguruan tinggi swasta (PTS), menurut Ketua Aptisi (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta) Jateng, merupakan pukulan telak bagi perguruan tinggi partikelir.”Bila ketentuan ini diberlakukan, jelas bakal membunuh PTS. Terutama PTS yang masih berskala kecil,. Seperti, PTS keperawatan, kebidanan, kesehatan lain,” kata Prof Dr Brodjo Sudjono, Ketua Aptisi Jateng, kepada pers, Kamis (31/10).Keberadaan PTS kecil seperti itu, kata Prof Brodjo, lantaran didukung dosen PNS. Seperti, dokter Puskesmas, dokter rumah sakit daerah, dan tenaga profesional lain yang ahli di bidangnya. Kalau ketentuan ini diberlakukan, kata Prof Brodjo, sama artinya menjadi predator bagi PTS. ”Pemerintah jangan menjadi predator bagi PTS. Mestinya, lembaga PTS yang turut memintarkan anak bangsa kog, malah dipersulit,” katanya.

…dst

4 ) Menteri Nasir Akan Bentuk Direktorat Jenderal Baru 

JUM’AT, 07 NOVEMBER 2014 | 15:49 WIB
TEMPO.CO – Jakarta – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, berencana membuat direktorat jenderal baru di kementeriannya. Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Syamsu Qamar Badu mengatakan Nasir akan membentuk direktorat jenderal komersialisasi hasil penelitian di perguruan tinggi. “Masih rencana Pak menteri, dan akan didiskusikan lagi,” kata Syamsu saat ditemui selesai pertemuan tertutup di kantor Kementerian Ristek, Jakarta, Jumat, 7 November 2014. Menurut dia, direktorat jenderal ini dibentuk agar penelitian di perguruan tinggi dapat diketahui dan dirasakan masyarakat. Syamsu mengatakan sudah seharusnya hasil penelitian dikomersialisasikan ke pelaku industri. “Pasti banyak yang akan tertarik,” kata dia. 

…dst

5 ) Dukung Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Harus Ditambah

Jum’at, 7 November 2014 – 21:14 wib
JAKARTA – Wacana menghidupkan poros maritim dunia dan mengembangkan kemaritiman di Indonesia sudah diimpikan banyak pihak. Sayangnya, ketrampilan SDM Indonesia dalam kemaritiman masih amat minim. Salah satunya terlihat dari banyaknya ikan yang diambil secara illegal. Di sisi lain jumlah perguruan tinggi yang membuka program studi yang terkait kelautan masih terbatas. “Program studi yang terkait kemaritiman harus dibuka yang berakses langsung ke laut,”kata Dekan Fakultas Psikologi UGM, Supra Wimbarti, Ph.D pada sesi seminar di Munas KAGAMA XII Kendari. Menurut Supra saat ini dari 3.000 lebih perguruan tinggi (PT), hanya ada 14 PT yang mempunyai 31 prodi kemaritiman, serta tiga politeknik yang mempunyai program ini.

…dst

6 ) UI Klaim Proses Pilrek Sudah Transparan

Kamis,  6 November 2014  ?  23:24 WIB
DEPOK, Universitas Indonesia (UI) menjawab tuntutan mahasiswa melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI soal transparansi proses Pemilihan Rektor (Pilrek). Proses pilrek semula menjaring 25 bakal calon dengan digawangi oleh Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR) yang diketuai oleh Prof dr Prijono Tjiptoherijanto.Semula P3CR dibantu oleh Lembaga Profesional mendapatkan tujuh orang calon rektor tersaring yang kini namanya sudah diserahkan kepada Majelis Wali Amanat (MWA). Tugas P3CR pun kini sudah selesai. “Kan sudah ada wakil mahasiswa di dalam Majelis Wali Amanat (MWA) dan ikut mengawal proses ini mereka kan bisa bertanya. Kalau kami sudah lepas tugasnya sudah memberikan surat nama-nama ke MWA, prosesnya kan sudah transparan ada wawancara dan proses lainnya,” tegas Prijono di Depok, Kamis (6/11/2014).

…dst

7 ) Unair Minta Mahasiswa Pantau Dana Rp1,4 Miliar/Desa

07 Nov 2014 20:26:5
Surabaya (Antara Jatim) – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr H Fasich Apt meminta mahasiswanya yang melakukan pengabdian masyarakat untuk memantau pemanfaatan dana desa yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp1,4 miliar per-desa. “Desa menerima Rp1,4 miliar. Kalau perangkat desa tidak siap, bisa untuk macam-macam itu, karena itu mohon ini menjadi perhatian agar program pengabdian masyarakat ini betul-betul terarah dan dapat dipertanggungjawabkan,” katanya di kampus setempat, Jumat. Saat melepas keberangkatan rombongan “Pengabdian Masyarakat melalui Program Bakti Sosial di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dalam Rangka Dies Natalis Universitas Airlangga ke-60” yang diikuti 213 mahasiswa, ia mengatakan pengabdian kepada masyarakat adalah berbagi ilmu.

…dst

8 ) UI Perkenalkan Kapal Pelat Datar

Sabtu, 08 November 2014 , 10:21:00
pendidikan terus berkembang. Inovasi pun bermunculan. Salah satunya datang dari mahasiswa dan dosen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mereka menciptakan kapal pelat datar yang diyakini lebih unggul jika dibandingkan dengan kapal jenis lain. Sanlaruska Fathernas, inovator kapal pelat datar, mengungkapkan bahwa kapal itu secara fisik tidak berbeda dengan kebanyakan. Yang membedakan hanya materialnya. Kapal tersebut terbuat dari pelat-pelat baja datar yang dihubungkan satu sama lain. ’’Potongan pelat dirakit sehingga tidak perlu dilengkungkan. Materialnya terbuat dari baja,’’ katanya Jumat (7/11). Biasanya, terang dia, kapal-kapal lain menggunakan material kayu dan fiber. Namun, pembuatannya tidak mudah. Kayu yang berkualitas semakin sulit dicari. Kalaupun ada, kayu-kayu itu sekarang mudah lapuk dan rusak. Nah, untuk kapal pelat datar, pembuatannya lebih mudah dan sederhana. Pelat-pelat yang sudah diukur disusun hingga menjadi lambung kapal.

…dst

9 ) Kedubes Prancis Buka Warung di Universitas Andalas

Sabtu, 8 November 2014 – 09:15 wib
JAKARTA – Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis untuk Indonesia meresmikan Warung Perancis di Universitas Andalas (Unand) Padang. Hal tersebut merupakan kerja sama dalam menguatkan akarnya untuk menuju World Class University. Setelah melakukan soft opening pada 16 Juni 2014 lalu, sekarang keberadaan Warung Perancis di Unand sudah bisa dinikmati oleh mahasiswa maupun umum. Konsuler Kerjasama Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Benard de Hartingh mengatakan, keberadaan Warung Perancis di Unand berdasarkan kepada kepercayaan Prancis terhadap Unand yang merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia. Untuk itu, dengan kerja sama ini antara Prancis dan Unand hendaknya mampu melahirkan program-program hebat untuk mendukung terciptanya dunia pendidikan yang lebih baik lagi kedepannya.

…dst

10 ) Kampus China Tawarkan ProgramDouble Degree di AS

Jum’at, 7 November 2014 – 20:34 wib
JAKARTA – Konsultan studi di China (Tiongkok), Beijing Language and Culture Institute (BLCI), kembali menggelar China Education Fair. Ajang bertajuk Pameran Pendidikan China yang ke-19 (PPT 19) itu akan berlangsung di dua kota, yakni Jakarta dan Surabaya. Selain menawarkan gelar dari universitas pemerintah terbaik Tiongkok, PPT 19 juga menawarkan program bachelor atau master universitas Amerika, Kanada, Inggris, ataupun Australia. Seluruh program tersebut dapat ditempuh seluruhnya di Tiongkok atau beberapa tahun terakhir di Amerika, Inggris, Kanada, ataupun Australia.Seperti, Jilin University-Lambton College menawarkan bachelor dari Univeritas Amerika ataupun Kanada yang seluruhnya dapat ditempuh di China. Atau, seperti master of science in administration dari Central Michigan University, Amerika Serikat, selama dua tahun, yakni di Tiongkok dan Amerika.

…dst

11 ) Fulbright, Kesempatan Emas Anak Indonesia Belajar di AS

Kamis,  6 November 2014  ?  21:51 WIB
Banyak anak muda di Indonesia bermimpi untuk bersekolah di universitas-universitas ternama di Amerika Serikat (AS), seperti Universitas Harvard, Stanford atau Princetown. Nampaknya mimpi itu bukan lagi hanya sebatas bunga tidur, tapi bisa menjadi sebuah kenyataan. Indonesia dan AS memiliki sebuah program khusus yang memungkinkan anak Indonesia untuk belajar di negeri Paman Sam. Tidak seperti beasiswa pada umumnya, program yang dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) ini lebih lebih berupa sistem pertukaran pelajar. Satu hal yang unik, AMINEF sebagai badan yang mengurusi program Fulbright di Indonesia baru terbentuk tahun 1992, atau 30 tahun pasca program ini mulai diperkenalkan di Tanah Air. Menurut Direktur AMINEF Alan H Feinstein saat ditemui pada Kamis (6/11/2014) di Jakarta, sejatinya program ini sudah ada sejak tahun 1946. Namun, baru mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962.

…dst

12 ) Pendidikan dan Kebudayaan

Jumat, 7 November 2014 | 21:41 wib Oleh: Daoed Joesoef
KOMPAS.com – SETELAH menanti selama sepekan penuh, Presiden Joko Widodo mengumumkan komposisi pemerintahannya. Setelah menyaksikan di layar televisi susunan Kabinet Kerja-nya, saya sangat kecewa. Presiden cum pemimpin baru Indonesia betul-betul telah keliru memahami ”pendidikan” dan ”kebudayaan”, yang saya pikir bukan merupakan konsen saya saja, melainkan adalah masalah masa depan Indonesia selaku satu negara-bangsa.Padahal, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Tanah Air tercatat jelas bahwa Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang sewaktu masih dijajah berani mendirikan sekolah bersistem nasional berhadapan dengan sekolah kolonial Belanda. Sekolah nasional itu adalah Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Ada Indonesische Nijverheid Schoolyang didirikan Moh Syafei di Kayu Tanam dan Normal School yang didirikan oleh Willem Iskander di Tano Bato.

…dst