Steven, Lulusan Kedokteran UI yang Baru Wisuda, tewas jatuh dari lantai 24 Apartemen Salemba UI.
http://news.okezone.com/read/2011/09/24/338/506651/steven-lulusan-kedokteran-ui-yang-baru-wisuda

Minggu, 25 September 2011 00:02 wib
JAKARTA – Sampai saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan dalam kasus tewasnya seorang pria muda yang jatuh dari lantai 24 Apartemen Salemba, Steven Wijayanta (23).

Diduga kuat penyebab korban jatuh lantaran bunuh diri. Sumber okezone di kepolisian menyebutkan, sampai saat ini polisi masih menyelidikinya. “Diduga kuat bunuh diri,” terang seorang petugas polisi kepada okezone, Sabtu (24/9/2011).

Dia menjelaskan, Steven diketahui tinggal sendiri di apartemen tersebut. Korban merupakan mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, yang baru saja lulus. “Dia baru lulus dan wisuda, kemarin,” ungkapnya.

Saat ditemukan, kata dia, korban sudah berada di bawah dengan kondisi meninggal. Di tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan seorang perempuan, yang diduga kuat pacar korban tengah menangis. “Di TKP, ada pacarnya, nangis,” sebut dia.

Sejauh ini, perempuan muda yang belum diketahui identitasnya itu tengah menjalani pemeriksaan di kantor polisi bersama dengan orangtuanya. Dugaan sementara dari informasi yang beredar, motif Steven nekat bunuh diri karena masalah percintaan.

>>>

Dokter Muda Terjatuh Dari Lantai 24 Apartemen
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/09/25/dokter-muda-terjatuh-dari-lantai-24-apartemen

Minggu, 25 September 2011 – 5:30 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Mahasiswa Kedokteran Universitas Indonesia (UI) tewas jatuh dari lantai 24 Apartemen Salemba Senen Jakpus, Sabtu (24/9). Belum diketahui penyebab korban terjatuh dari apartemen tersebut.Korban diketahui bernama Steven Wijayanta, 23, ditemukan tewas bersimbah darah di lantai dasar oleh petugas keamanan apartemen. Korban kemudian dibawa ke ruang jenazah RSCM.

Menurut sejumlah rekan korban saat melihat jenazah di RSCM korban merupakan mahasiswa Kedokteran UI. Dan kemarin habis diwisuda menjadi dokter muda.”Gak tahu apa penyebab korban jatuh, padahal kemarin dia barusan di wisuda menjadi seorang dokter,” kata temen korban yang tidak mau menyebutkan namanya.

Korban tercatat sebagai warga Jl.Salemba Tengah RT 5/8 Paseban Senen. Dia merupakan kelahiran Cirebon Jawa Barat. Petugas Polres Jakpus masih melakukan penyidikan terkait jatuhnya korban. Pihak petugas keamanan apartemen maupun pengelola gedung masih dimintai keterangan.(adin/sir)

>>>

Tempointeraktif, Minggu, 25 September 2011 | 14:07 WIB

http://www.tempointeraktif.com/hg/kriminal/2011/09/25/brk,20110925-358140,id.html

Steven adalah angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dia memiliki prestasi yang bagus. Pada 2009, Majalah Tempo pernah memuatnya sebagai salah satu perwakilan Indonesia di Kongres Internasional Ilmu Kedokteran tahun 2009 di University Medical Center Groningen. Steven mendapat penghargaan atas penemuan alat pendeteksi dini penyakit kanker spektroskop optik. Sabtu kemarin dirinya baru saja disumpah dokter.

Dari penelusuran berbagai situs jejaring sosial milik rekan dan kerabatnya, Steven dikenal sebagai mahasiswa pintar yang bercita-cita sebagai ahli jantung (kardiolog). Steven juga dikenal sebagai drummer band Made by Med, band yang berisikan dokter dan mahasiswa kedokteran termasuk Tompi. Band ini juga pernah tampil di LA Light Indie Fest 2010. Menurut Komisaris Iman Zebua, pacar korban dan petugas keamanan, sudah dimintai keterangan. Korban sendiri tidak memiliki masalah dengan keluarga dan pacar.

>>>

Steven Dikenal Mahasiswa Kedokteran Berprestasi
http://news.okezone.com/read/2011/09/25/338/506791/steven-dikenal-mahasiswa-kedokteran-berprestasi

Minggu, 25 September 2011 15:24 wib
DEPOK – Kabar jatuhnya Steven Wijayanta dari lantai 24 Apartemen Salemba mengejutkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Steven dikenal sebagai mahasiswa yang pintar. Steven baru saja lulus dan diwisuda pekan lalu. Dia juga sudah mengambil sumpah dokternya.

Dekan FKUI Ratna Sitompul mengenal Steven sebagai mahasiswa yang aktif dan pandai. Steven bahkan juga sempat mengikuti simposium di luar negeri. “Pendidikannya sangat baik, keinginannya banyak, dia juga sempat mengikuti simposium di Jepang, IPK nya memang saya tak tahu persis, tapi dia mahasiswa yang pintar,” papar Ratna kepada okezone, Minggu (25/9/2011).

Terkait kepergian pria 23 tahun itu, lanjut Ratna, pihaknya akan memberikan pendampingan moral kepada keluarga korban. Ratna juga mengaku masih mencari tahu riwayat kegiatan sosial akademiknya untuk mengetahui penyebab tewasnya Steven. “Kita juga ikut belasungkawa, kita akan lihat dulu riwayat kegiatan sosialnya, siapa saja teman-temannya,” tandasnya.(ton)

>>>

Ijinkan saya menyampaikan turut belasungkawa atas meninggalnya ananda Steven Wijayanta, dan berbagi sedikit perasaan setelah musibah yang menimpa Alm dan keluarga tercintanya.

Saya yakin seyakin-yakinnya kejadian ini merupakan panggian dari YME, kita tidak tahu hikmah apa di belakang musibah ini, yang jelas inilah jalan hidup yang sudah ditetapkanNYA, walaupun sedih kita harus ikhlaskan kepergiannya, harus sabar dan tabah terima kenyataan bahwa dunia pendidikan sudah kehilangan sebutir mutiara yang amat bernilai.  Ananda Steven Wijayanta yang cemerlang telah meninggalkan banyak kesan indah buat semua kerabat & sahabatnya, serta telah membanggakan kampus kedokteran UI teristimewa kedua orang tuanya dengan berbagai prestasi baik tingkat nasional maupun internasional yang pernah diperolehnya, selamat jalan andanda Steven, semoga arwah ananda ditempatkanNYA di sisi terbaik dan semoga kedua orang tua, saudara dan seisi keluarga serta para sahabat mendiang diberi kesabaran dan ketabahan menerima kehilangan  ini, amiin YRA.

Ananda Steven Wijayanta yang cemerlang, mahasiswa berprestasi yang memiliki segudang cita-cita, sikap fighter dan type pekerja rajin sudah lama terkenal di lingkungan para sahabat, dosen bahkan Dekan Fakultas Kedokteran juga sudah memberi komentar berupa penghargaan atas prestasi belajar yang sudah tercapai selama ini. Mohon tidak prediksi alm mengakhiri hidupnya sendiri, kadang para penegak hukum ingin cari penyelesaian kasus secara gampang selalu melemparkan kesan ke arah itu.  Saya pernah menyaksikan 3 remaja yang mengakhir kehidupan mereka sendiri, biasanya adalah pemuda putus asa yang merasa dirinya sudah mengecewakan orang tua, dalam kasus remaja bunuh diri tak ada yang TIDAK TINGGALKAN SURAT PERMOHONAN MAAF KE KEDUA ORANG TUANYA. Ini kan tak ada pada Alm Steven, jadi unsur bunuh diri sama sekali tak ada dan tidak benar. Kalo dicelakakan juga tak mungkin mengingat alm sangat dicintai oleh teman-teman di lingkungannya. Jadi ini hanyalah musibah yang tidak diingini semua orang, kita juga tidak tahu apakah esok lusa akan tiba giliran kita, tidak tahu bagaimana cara kita dipanggilNYA (bagaimana mengakhiri hari terakhir hidup kita) ? tidak tahu masih berapa lama lagi kita diijinkanNYA berada di bumi ini. Ananda Steven hanya mendahului kita menghadapi Sang Pencipta, suatu hari kita juga akan ke sana dan mungkin bisa bertemu kembali. Kehidupan di dunia tidak kekal, yang kekal adalah kehidupan setelah kehidupan di dunia. Selamat sudah berbahagia di sisiNYA, ananda Steven Wijayanta sayang…mutiara kebanggaan kita…

Nurfitri Thio, 27 September 2011 pukul 12.00 wib