Mahasiswa UGM Tertipu Beasiswa Palsu
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/442894/

Friday, 11 November 2011

YOGYAKARTA – Ini peringatan buat para mahasiswa untuk lebih berhati-hati. Saat ini modus penipuan dengan dalih memberikan beasiswa maupun undangan seminar melalui pesan singkat atau short message service (SMS) kembali marak.

Terakhir ini menimpa tiga mahasiswa UGM. Direktur Kemahasiswaan (Dirmawa) UGM Haryanto membenarkan ada tiga mahasiswa UGM yang menjadi korban penipuan berkedok penawaran seminar nasional dan beasiswa dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. ”Ada keluarga mahasiswa yang menanyakan ke UGM, apa benar mahasiswa dengan nama ini mendapatkan beasiswa dan untuk pencairannya dengan beberapa syarat,”kata Haryanto di ruang kerjanya kemarin.

Haryanto menjelaskan, sebelum melakukan penipuan, oknum penipu yang mengaku dari lembaga atau instansi itu terlebih dahulu menelepon bagian kemahasiswaan, menanyakan data lengkap dari mahasiswa yang berprestasi karena akan mendapatkan beasiswa atau undangan seminar dari Dikti. Setelah mendapatkan data lengkapnya, oknum ini kemudian menghubungi mahasiswa berprestasi melalui telepon, SMS, e-mail atau surat pemberitahuan yang isinya bahwa mahasiswa itu mendapatkan beasiswa dari Dikti.

Sebagai tindak lanjutnya, mereka diminta menghubungi Rektor UGM Prof Sudjarwadi di nomor HP yang telah diberikan, yakni di 0817143162 atau Dirjen Dikti Djoko Santoso di nomor HP 081287660066 dan atau nomor kantor di 021 44722737.. Untuk memastikan kebenarannya, mereka lalu menghubungi nomor HP yang diberikan oknum itu.Saat dihubungi, seseorang di ujung telepon yang mengaku sebagai rektor dan Dirjen Dikti membenarkan informasi tersebut.

Pejabat gadungan ini menjelaskan, untuk proses pencairan beasiswa, mahasiswa diminta memberikan nomor rekening dengan nominal tertentu. Alasannya, beasiswa nantinya akan dicairkan secara langsung melalui rekening itu. Setelah itu, mereka diminta ke ATM untuk proses pencairan. ”Ada kejadian ini, satu mahasiswa menderita kerugian Rp2 juta, satu mahasiswa Rp7 juta,dan satu mahasiswa Rp40 juta,”papar Haryanto.

Sosiolog Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta Sulistyoningrum, fenomena kejahatan dengan modus penipuan berkedok beasiswa dan undangan seminar ini di pengaruhi dua hal,yakni ketersediaan lapangan kerja dan semakin tingginya biaya hidup. ”Karena itulah, banyak yang ingin mendapatkan materi secara instan, salah satunya dengan modus penipuan,” paparnya. ?priyo setyawan