Lokakarya Internasional “Hosting International Students”
Written by Layanan Informasi
Sunday, 11 December 2011 15:50

Bali 8-10 Desember 2011—Seiring dengan globalisasi pendidikan tinggi yang sedang terjadi saat ini, setiap perguruan tinggi di seluruh belahan dunia berlomba-lomba untuk menjaring mahasiswa dari negara lain. Banyaknya jumlah mahasiswa asing dan program studi yang mampu menarik mahasiswa asing merupakan salah satu ukuran perguruan tinggi yang diakui (recognized) oleh dunia Internasional.

Hal inilah yang melatarbelakangi lokakarya internasional dengan judul “Hosting International  Students” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi  yang didukung oleh Indonesian International Education Foundation (IIEF) dan Netherlands Education Support Office (Nuufic NESO). Lokakarya international yang berlangsung selama tiga hari ini  bertempat di Inna Sindhu Hotel, Sanur, Bali.

Hadir dalam lokakarya ini Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Achmad Jazidie,  direktur James Boswell Institute, Ultrecht University  Jeroen Torenbeek, Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker, Direktur Education East-West Center, Honolulu Terance W. Bigalke, dan perwakilan International Office dari  berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

Dirjen Dikti Djoko Santoso berkesempatan hadir untuk membuka secara resmi lokakarya internasional ini dan sekaligus tampil sebagai Keynote Speaker. Dalam paparannya Djoko menjelaskan bahwa globalisasi perguruan tinggi bergerak sangat cepat dimana perguruan tinggi dari berbagai negara berlomba-lomba menarik lebih dari lima juta international student (tahun 2010), dan jumlahnya  akan meningkat dari tahun ke tahun.  Hal ini menyebabkan setiap perguruan tinggi tidak ada pilihan selain selalu siap untuk kompetisi global.

Dengan adanya lokakarya ini Djoko berharap agar perguruan tinggi di Indonesia dapat belajar dari mitra perguruan tinggi dan institusi pendidikan tinggi internasional yang telah berpengalaman dalam internasionalisasi perguruan tinggi. Djoko juga menambahkan agar setiap perguruan tinggi mampu mengidentifikasi keunikannya masing-masing (special wisdom) yang dapat menarik komunitas pendidikan tinggi internasional. “ Agar berhasil dalam internasionalisasi perguruan tinggi  dan menjadi perguruan tinggi kelas dunia kita harus menghidari sifat inferior”, pungkas Djoko.

Ada tiga topik utama yang dibahas dalam lokakarya ini yaitu fungsi International Office dalam internasionalisasi perguruan tinggi, program Summer School untuk menarik mahasiswa internasional dan University Branding. Ketiga unsur diatas merupakan satu kesatuan untuk menjadikan sebuah perguruan tinggi berhasil berkompetisi secara global untuk menarik mahasiswa asing.

Perwakilan International Office perguruan tinggi Indonesia dan pembicara dari institusi pendidikan internasional tampak sangat antusias dalam mendiskusikan ketiga topik di atas.  Dari diskusi tersebut terungkap beberapa permasalahan yang masih mengganjal proses internasionalisasi perguruan tinggi Indonesia , seperti peraturan Visa mahasiswa asing di Indonesia yang belum ada, posisi Internasional Office dalam struktur organisasi kampus dan hal lainnya. Hasil dari lokakarya internasional dengan judul “Hosting International  Students”  ini diharapkan dapat menjadi jembatan menuju sukses  internasionalisasi perguruan tinggi Indonesia.

Sumber : http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2585:layanan-informasi&catid=143:berita-harian