Bugis Minta Aktivitas Akademik Tetap Dilaksanakan

Ambon,LLDIKTI12-Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XII Dr.  Muhammad  Bugis, SE, M.Si  menyatakan  halal bi halal Keluarga Besar LLDIKTI Wilayah XII merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun hubungan silaturahim antar seluruh Keluarga Besar LLDIKTI Wilayah XII baik tenaga administrasi, dosen, pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Dikatakan, pelaksanaan akibat pandemi covid-19 yang melanda seluruh wilayah di Indonesia termasuk di Maluku dan Maluku Utara sehingga  pelaksanaan  halal  bi halal tahun 2020 dilaksanakan melalui aplikasi zoom meeting.

Menurutnya, Pelaksanaan  halal bi halal keluarga Besar LLDIKTI Wilayah XII ini telah dilaporkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretaris  Jenderal dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta. Mesikpun melalui zoom namun kementerian menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini.

“Akibat covid-19 ini beberapa agenda LLDIKTI Wilayah XII belum dapat dilaksanakan, namun sebagai pelayanan kami akan melaksanakan kegiatan pada bulan-bulan depan, karena itu pada kesempatan ini saya mau menghimbau kepada seluruh pimpinan yayasan untuk tetap melaksanakan kewajibannya kepada semua Perguruan Tinggi yang berada di bawahnya, dan kepada pimpinan PTS agar tetap menjalankan manajemen perguruan tinggi sebagaimana biasanya.” ungkapnya.

Bugis meminta kepada Pimpinan PTS di wilayah XII tetap beraktivitas sebagaimana biasanya sebab saat ini pihak PTS telah memasuki masa rekruitmen penerimaan mahasiswa baru. Kepada para dosen baik dosen dpk maupun dosen tetap Yayasan, Dr. Muhammad Bugis meminta untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara dengan melaksanakan perkuliahan secara online, meskipun  pada beberapa daerah kondisi signal sering mengalami gangguan.

Menurutnya, pihak   LLDIKTI Wilayah XII maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta tetap memahami kondisi aktivitas perkuliahan yang terhambat saat ini akibat pandemic covid-19. “mekipun kita dalam kondisi covid-19 namun saya mengharapkan kita semua tetap semangat, kita tetap bersama-sama. Olehnya itu marilah kita tetap menjaga keberlangsungan aktivitas perkuliahan di kampus masing-masing. Kami memberikan apresasi kepada PTS yang tetap melakukan aktivitas perkuliahan seperti biasa” ungkapnya

Saat ini kata Muhammad Bugis, para  pegawai  LLDIKTI   Wilayah XII tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai ASN dengan tetap melakukan pelayanan kepada semua pihak. “silaturahim ini pada prinsipnya adalah menumbuhkan kerja sama antar sesama, saya mengharapkan untuk kebersamaan selaku keluarga besar LLDIKTI Wilayah XII tetap terpelihara dan terus ditingkatkan.

Tak lupa diakhir sambutannya Kepala   LLDIKTI   Wilayah    XII Dr. Muhammad Bugis, SE, M.Si mengucapkan selamat merayakan hari Raya Idhul  Fitri  1441  H, minal Aidzin wal Faidzin dan mengharapkan permohonan maaf atas segala kekeliruan dan kekhilafan yang dilakukan selama ini.

Sementara itu, Ustadz Arsal Rizal Tuasikal SH, M.Si yang memberikan tauziah pada kesempatan halal bi halal Keluarga Besar LLDIKTI Wilayah XII menyatakan kendati saat ini kita sedang memasuki satu tahapan new normal setelah melewati masa kritis dalam pandemic covid-19 namun silaturahim telah menjadi mata rantai penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Dikatakan   pelaksanaan   halal  bi halal tidak dikenal dalam dunia Islam, itu hanya terjadi di Indonesia dan telah berkembang menjadi budaya bangsa Indonesia. Di dunia Islam lainnya misalnya di Saudi Arabiyah atau di Pakistan tidak dikenal yang  namanya  halal  bi halal, bahkan kata Minal Aidzin Wal Faidzin (mohon maaf lahir dan batin) juga tidak dikenal di dunia islam manapun kecuali hanya di Indonesia. “ di negara-negara Islam lain mereka hanya mengenal kata Takaballahu Minawaminkum Takkabal ya Karim artinya, semoga Allah SWT menerima amal kita semua).

Uzt. Arsal Rizal Tuasikal, SH, MH

Dijelaskan, halal bi halal ini pertama kalinya dilaksanakan pada awal  masa  kemerdekaan  negara RI, saat itu  Presiden  RI  pertama  Ir. Soekarno, saat itu Soekarno mengalami kesulitan untuk mengumpulkan tokoh-tokoh politik nasional akibat situasi politik yang sangat memanas saat itu, Ir Soekarno lalu bertemu dengan salah satu Ketua PB NU KH Wahab Hasbullah, Soekarno meminta langkah apa yang ditempuh untuk mengurangi ketegangan politik saat itu. Dari sinilah tercetus ide palaksanaan hala bi halal dan dilaksanakan secara terus menerus hingga saat ini.

“Tahun 1949 waktu dilaksanakan halal bi halal untuk pertama kalinya di Istana negara, semua tokoh- tokoh politik dan tokoh-tokoh lintas agama, dan budaya d undang untuk menghadiri halal bi halal dalam rangka silaturahim, tidak ada pidato politik saat itu, semua larut dalam tawa dan canda ria sambil makan kacang rebus, ngopi bersama Natsir saat itu, pak Karno bisa berbincang- bincang dengan Muhammad Natsir, beliau minta Buya Hamka duduk disampingnya, jadi bayangkan mereka bersebrangan secara politik namun mampu berslaturahim bersama saat itu. Ketua PB NU saat itu memberikan sambutan bahwa ketika manusia menyelesaikan urusannya dengan Tuhannya (habluminallah) maka menusia harus menyempurnakan hubungannya dengan sesama manusia (hambulmminnas). Maka saling bermanfaat antar sesama“ ungkap Arsal.

Halal bi halal menjadi sebuah kekuatan luar biasa yang dibangun bangsa ini menjadi konvensi dan tradisi keberagamaan bangsa ini, bahwa halal bi halal menjadi kearifan yang tinggi dalam rangka merajut hubungan persaudaraan antar sesama bangsa Indonesia (ukhuwah wathaniah) merajut hubungan sesama manusia (ukhuwuah insaniah) walaupun mungkin manusianya tidak beragama tetap dirajut menjadi kekuatan besar dan halal bi halal kemudian hidup dan terpelihara hingga saat ini dan hanya terjadi di Indonesia. (bul)